Bab 7

73 4 0
                                    

"Jescyka, kesana yuk! Kita daftar jadi anggota OSIS, mereka lagi cari anggota baru, Lo jadi wakil atau sekretaris cocok banget, yuk!" ajak Syakila.

"Nggak ah, gue nggak minat ikut organisasi!"

"Ayolah, demi gue!"

"Lo mau daftar?" tanya Jescyka.

Syakila langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, ayo!"

"Iyaudah gue temanin daftar aja ya, gue nggak mau ikut!" ujar Jescyka.

"Iyaudah ayo" Syakila menarik tangan Jescyka terus menerus.

"Syakila, Lo mau daftar anggota OSIS ya?" tanya Alvi.

"Iya, kenapa?" tanya Syakila ketus.

"Nggak usah, mending ikut Abang daftar ke KUA!"

"Dih, najis!" sungut Syakila.

Jescyka tertawa keras mendengar perdebatan mereka berdua, lalu Alvi memanyunkan bibirnya dan beralih menatap ke arah Jescyka dengan membulatkan matanya seperti akan keluar.

"Biasa aja mata Lo lihatnya" ketus Syakila kepada Alvi.

"Ah, shit! Ternyata ada bidadari di kelas ini, kenapa gue baru tahu?" tanya Alvi.

"Kenalin nama gue Alvi, bisa di panggil Abang atau Mas kalau nanti kita udah nikah" Alvi mengulurkan tangannya ke arah Jescyka yang tertawa.

"Kudanil, ini kawan Lo urusin dulu deh! Dasar buaya keparat!" ketus Syakila saat melihat Ghani.

"Dedek Syakila jangan cemburu dong" ujar Alvi.

Jescyka mengulurkan tangannya juga untuk menjabat tangan Alvi. "Jescyka, siswa baru!"

Gilang selaku ketua kelas di kelas mereka baru saja terlihat setelah beberapa hari tidak masuk, kini dia tersenyum ke arah Jescyka dan Syakila lalu melirik ke Alvi dan menatap lelaki itu tajam, dia langsung menepuk jidat Alvi dan menariknya menjauh dari para wanita.

"Sudah ayo, nanti kita terlambat loh" Syakila kembali menarik tangan Jescyka dan mereka berlari kencang menuju ruangan OSIS.

"K-kak g-gue mau daftar juga!" ujar Syakila dengan nafas yang tersengal.

"Tadi kandidatnya sudah mencukupi, kalian terlambat!" ujar seorang wanita.

"Yaaah, karena Alvi sialan arghhh!" teriak Syakila.

"Jescyka? Mau daftar juga?" tanya Arya yang baru saja datang karena melihat kehadiran Jescyka.

"Ng-nggak-"

"Iya Kak, mau daftar juga! Masih bisa kan Kak?" tanya Syakila.

"Berdua?" tanya Arya.

"Ng-nggak-" lagi dan lagi pembicara Jescyka terpotong oleh Syakila.

"Iya Kak, kami berdua!" jawab Syakila.

"Oke, Sarah catat nama mereka berdua ya!" perintah Arya.

"Tapi, orangnya sudah berlebih, Arya! Nggak bisa di tambah lagi" ujar Sarah.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang