Di atas ranjang yang sama dan juga saling berpelukan, kini sepasang suami istri tidak jelas itu saling menghangatkan di tengah dinginnya malam. Jescyka merasa ada yang berat di perutnya, dia langsung mengerjapkan kedua matanya dan langsung membuka matanya dengan lebar. Apakah dia bermimpi saat ini? Kenapa ada lelaki tampan di hadapannya? Jescyka melebarkan senyumannya dan saat dia sadar dia langsung melihat ke pinggangnya yang terdapat tangan Leondra dan juga tangannya yang memeluk tubuh lelaki itu. Dia sontak mendorong kuat tubuh Leondra hingga lelaki itu terjatuh ke bawah.
"AW, shit! Apa yang Lo lakuin Jescyka!" teriak Leondra.
Leondra bangkit dengan memegang pinggangnya yang sakit, dia langsung duduk di atas ranjang dan menatap tajam ke arah wanita yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan terlebih lagi wanita itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan hanya matanya saja yang terlihat.
"Kak Leo nodai, Jescyka!" tuduhnya.
"Enak aja, atas dasar apa Lo nuduh gue gitu?"
"Tadi malamkan tidurnya di bawah kenapa sekarang ada di atas peluk-peluk lagi, mau nyari kesempatan ya?"
Leondra langsung menyentil kening Jescyka hingga wanita itu meringis kesakitan dan mengusap keningnya dengan kasar, lalu Leondra bangkit dan masuk ke kamar mandi.
"Hei, jelaskan dulu jangan asal pergi!" ketus Jescyka.
"Pikir aja sendiri siapa yang tadi malam demam tinggi dan peluk duluan," sahut Leondra.
Jescyka langsung terdiam dan memegang keningnya dan melirik ke arah kompres, dia mengerutkan keningnya dan berusaha mengingat kejadian tadi malam. Jescyka langsung menepuk kuat keningnya.
"Bodoh banget Lo, Jescyka. Argh jatuh sudah harga diri Lo," gerutunya.
"Mau di taruk mana nih muka?"
Jescyka langsung tidur kembali dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, dia merasa malu dan juga tidak memiliki wajah untuk berhadapan dengan Leondra. Pasti lelaki itu akan mengira jika Jescyka lah yang mesum saat ini.
"Tapikan gue istri sahnya, kenapa harus malu?" tanyanya lagi pada diri sendiri.
"Argh, tapi pernikahan ini nggak wajar dan nggak seperti pernikahan pada umumnya, jadi harus malu!"
"Argh, bodo ah! Gue nggak mau bangun dan nggak mau pergi ke sekolah,"
"Jescyka, Lo masih demam?" tanya Leondra.
"Jescyka,"
"Woi, Lo dengar nggak sih!"
"Nggak!"
Leondra mengulum senyumannya dia menyadari jika wanita itu saat ini sudah menyadari kejadian malam itu, dia langsung pura-pura berjalan menjauh dan saat Jescyka membuka selimutnya dia langsung menariknya hingga terlepas dari tubuh wanita itu.
"Bu, jangan pergi!" ledek Leondra mengejek Jescyka malam itu.
"Apaan sih, Kak!"
"Alasan Lo aja kan? Biar bisa peluk-peluk tubuh kekar gue?"
"Dih, najis! Kakak aja cari kesempatan pas Jescyka lagi demam!"
"Sudah di tolongin nggak tahu terimakasih, dasar kampung!" Leondra langsung masuk ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya.
Jescyka langsung masuk ke dalam kamar mandi dan bergegas untuk mandi, dia akan mulai melanjutkan aksinya lagi agar Leondra segera menceraikan dirinya. Dia sudah tidak betah tinggal satu atap apalagi satu kamar dengan lelaki itu.
"Aku kerjainnya gimana? Pakai cara yang awal atau aku pura-pura ganjen aja kali ya sama cowok di sekolah, biar dia ilfeel terus! Jescyka kita cerai," ujarnya memperagakan Leondra berbicara.
"Wah, gue langsung tari piring!" ujarnya gembira.
"Tapi, dia baik juga mau ngerawat gue pas lagi sakit!"
"Tapi kenapa sih harus menikah dengannya, dia itu lelaki yang keras kepala, narsistik dan juga menyebalkan!"
"Bodo ah, gue mandi dulu!"
Setelah selesai dengan rutinitas paginya, Jescyka langsung menuju ke dapur dan bergabung dengan lainnya. Jescyka langsung duduk di sebelah Leondra dan tersenyum manis ke arah lelaki itu sehingga membuat Leondra mendorong wajah Jescyka menjauh.
"Apaan sih," ketus Leondra.
"Mas Leondra!" panggil Jescyka dengan lembut.
Leondra yang telah meneguk air minum langsung tersedak dan menyemburkannya ke sebelah kiri, dia langsung menatap horor ke arah Jescyka. Entah kesambet apaan wanita itu tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan itu.
Elsa yang melihat tingkah mereka berdua hanya tertawa dan tidak ingin ikut campur, dia melihat sepertinya ada kemajuan dalam hubungan mereka itu membuat Elsa bahagia.
"Kesambet apaan Lo, Jescyka? Ini ada Mama ya jangan buat ulah, mau gue tinggal Lo di gedung angker yang lain lagi hah?" ancam Leondra.
"Mas Leo kok ngancem-ngancem gitu sih!" teriak Jescyka.
"Leondra kamu ngancem Jescyka?" tanya Elsa.
"Nggak, Ma!"
Leondra langsung merangkul Jescyka dan membisikkan di telinganya, "Mau Lo apa hah?"
"Uang jajan, uang gue habis!" jawab Jescyka.
Saat Leondra merogoh saku celananya Jescyka langsung memberhentikannya, "Eits, bukan uang jajan aja, tapi untuk beli keperluan dan keinginan gue! Sini dua puluh juta!"
"Jadi matre kek nya ampuh juga," batin Jescyka.
Leondra langsung mengeluarkan black card miliknya dan memberikan kartu tersebut kepada Jescyka, membuat Jescyka membulatkan matanya dan mengerjapkannya berulang kali. Dia jelas tahu kartu itu, hanya orang-orang tertentu saja yang memilikinya dan saat ini dia mengetahui jika Leondra memiliki kartu tersebut, niat matrenya gagal total.
"Ini untuk gue?" tanya Jescyka.
"Iyalah,"
Jescyka meneguk salivanya dalam-dalam dan langsung mengambil kartu tersebut, "Lo nggak takut uang Lo gue habisin?"
"Habisin aja, emang itu untuk Lo!"
"Apaaa?" teriak Jescyka terkejut.
"Bisa pelan nggak sih, gue lagi makan!"
"Kak, ini gue nggak bakal ngasih Lo kesempatan lagi untuk ngambil balik kartu ini loh," ujar Jescyka.
"Hei, itu kartu emang untuk istri gue nantinya, karena gue nikah kecepatan dan Lo yang jadi istri gue, makanya itu untuk Lo!" jelas Leondra.
"Wah, emang sekaya apa sih dia," batin Jescyka.
"Kak, ini uang Lo sendiri atau punya Papa Lo?"
"Uang gue lah!"
"Oke!"
Leondra langsung melirik ke arah Jescyka dan langsung kembali melahap makanannya sampai habis, wanita itu tidak berselera makan. Dia memakan roti dan langsung mencium tangan Elsa dan mereka berdua berangkat ke sekolah.
Seperti biasa, Leondra menurunkan Jescyka di tempat biasa, "Awas gue lihat Lo goncengan sama Arya lagi, habis Lo gue buat!"
"Kenapa? Kan sudah Jescyka bilang Kak Arya itu tipe Jescyka banget, jadinya susah untuk nolak!"
"Shit, sialan!" Leondra ingin memukul Jescyka namun wanita itu langsung keluar dan mengejek lelaki itu.
Akan tetapi Jescyka kembali masuk dan menatap ke arah Leondra, "Kak, emang di kantin bisa bayar pakai kartu ini?"
"Menurut Lo?" ketus Leondra.
"Bisa ya?"
"Bisalah," jawab Leondra santai.
Jescyka menganggukkan kepalanya dan langsung keluar kembali, menutup pintu dan berjalan lebih dulu, sedangkan Leondra di dalam mobil tertawa melihat kepolosan Jescyka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan
Genç KurguJescyka wanita cantik yang berasal dari desa, dia terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena orang tuanya. Ternyata tujuannya pindah ke kota adalah untuk menikah dengan Leondra, lelaki asing yang tidak pernah dia kenal sama sekali. Mereka melakuka...