6. Bunda

32 3 5
                                    

Sebelum keruang makan zabil sempatkan diri untuk berbelok menuju dapur menemui dewi yang mungkin salah paham atas sikapnya tadi.

"Dewi" panggil zabil pada gadis yang sedang bercerita pada temannya yang lain.

"Iya mbak, ada yang bisa aku bantu" jawab dewi

"Untuk yang tadi aku minta maaf ya, aku lagi capek banget pengen tidur karna dari kemaren nggk bisa tidur. Tadi udah mau merem eh kamunya bangunin, maaf ya kalo keselku tadi malah bikin kamu salah paham" jelas zabil pada dewi.

"Eh iya mbak gpp, maaf aku tadi ganggu istirahatnya"

"Bukan salahmu kok wi, semua salah bunda" ucap zabil

"Ya udah lanjut aja, maaf sekali lagi ya dewi" ucap zabil yang diangguki oleh dewi.

*****

Di ruang makan keluarga aba ali, zabil dengan malasnya harus menuruti sang bunda agar ia tidak menjadi anak yang durhaka.

"Kamu ndak ada kegiatan nduk, pagi pagi mau tidur?" Tanya mas shaka yang memecah keheningan diantara mereka.

"Nanti siang mas kuliah jam 1, terus jam 4 ada acara buat anak anak jalanan" jawab zabil

"Anak jalanan?" Tanya mas shaka bingung.

"Iya mas, jadi zabil itu gabung ke semacam komunitas peduli anak jalanan gitu loh. Komunitas itu tuh kek membantu anak jalanan biar punya tempat tinggal yang layak. Terus disana mereka juga diajari banyak hal mulai dari ilmu agama, pendidikan dasar, dan juga kreativitas, dan menyekolahkan mereka" terang zabil menjelaskan pada sang kakak.

"Terus uangnya dari mana dek?" Tanya mbak irsya istri mas shaka

"Dari donasi, dan juga hasil nenjual barang barang kreasi mereka itu mbak. Ada beberapa uang iuran dari anggotanya juga sebulan sekali"

"Iurannya berapa?"

"Seikhlasnya mbak, ndak harus banyak yang penting tiap bulan masukin iuran gitu"

"Anggotanya banyak?"

"Anggota inti ada 7 orang mbak, terus anggota relawan tiap bulan ganti ganti tapi ada sekitar 5 orang yang udah lama joinnya cuma nggk mau masuk anggota inti, jaman sekarang susah nyari relawan yang bener bener ikhlas bantu bukan cuma mau pengalaman buat di tulis cv" ujar zabil.

"Kamu sendiri ikut niatnya buat apa nduk?" Tanya mas shaka kembali.

"Nyari pengalaman mas tapi bukan buat di tulis di cv ya"

"Yang hati hati nduk, kamu itu perempuan. Mas tau kamu bisa jaga diri tapi hati hati itu perlu nduk" nasihat sang kakak.

"Iya siap captain" ucap zabil sambil memberikan hormat pada sang mas nya itu.

Nyatanya mau sedewasa apapun zabil, ia tetaplah adik kecil dimata masnya. Adik kecil perempuannya yang masih manja seperti dulu. Mas shaka selalu punya caranya sendiri untuk menyayangi sang adik, bukan hanya zabil tapi ketiga adiknya.

Ketiga adik nya itu harusnya merasa sangat beruntung memiliki seorang kakak hebat seperti mas shaka. Dia bukan lelaki sempurna, dia hanya seorang lelaki yang ingin menjadi kakak yang hebat yang bisa melindungi dan menyayangi adiknya tanpa harus mengekang adiknya.

"Aba kemana nda?" Tanya zabil pada sang bunda.

"Udah berangkat ke jogja tadi malam"

"Ohh" jawab zabil lalu ia melanjutkan sarapannya.

"Kamu tadi malam pulang jam berapa nduk?" Tanya sang bunda dengan wajah datarnya pada anak perempuan semata wayangnya itu. Dan seketika ruang makan itu berubah menjadi tegang lagi.

Tentang Dia (Pemilik Senyum Terindah) || Nomin GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang