2. Si Pekerja Keras

67 6 0
                                    

Pagi itu di ruang makan rumah Aba Ali, zabil terlihat sedang sibuk dengan sebuah tab didepannya.

"Nduk, sarapan dulu kerjaannya dilanjut habis sarapan" tegur seorang wanita cantik berparas teduh dengan tutur kata uyang lembut. Umurnya mungkin sudah hampir menginjak angka 50 lebih namun wajahnya sama sekali tidak terlihat menua.

"Iya nda, ini lo nduk lagi bingung milih desain untuk produk terbarunya verpera. Boleh nggk nduk minta tolong nda kasih masukan. Nda kan desainer, soal fashion nda juaranya. Iya kan aba?"

"Iya betul itu nduk, kalau soal fashion nda mu itu juaranya" jawab aba ali membanggakan istrinya.

"Halah aba ini gombal terus. Inget umur, apa ndak malu sama cucu"

Merekapun tertawa lalu melanjutkan sarapan dengan tenang. Tak terasa waktu menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Mas shaka segera bangkit dari kursinya lalu berpamitan pada kedua orang tuanya tidak lupa pada anak dan istrinya.

"Abi, berangkat sama ayah atau sama mama?" Tanya mas shaka pada sang anak.
"Sama aku aja, mas berangkat aja hari ini ada orang dari dinas yang datang ke yayasan kan?" Tanya sang istri.

"Iya, yaudah mas berangkat dulu, kamu hati hati nanti"
"Iya, mas juga hati hati dijalan" ucap mbak irsya lalu mencium tangan sang suami dan dibalas sebuah kecupakan dikening. Tidak lupa salim pada orang tua, pamit pada sang adik dan anak.

Iya mas shaka dan keluarga kecilnya memang masih tinggal bersama aba ali dan bunda yesha. Bukan karena mas shaka tidak mampu membeli sebuah rumah, hanya saja aba ali yang meminta mas shaka untuk tetap tinggal di rumah itu atau kalau mau membangun rumah ya masih diarea situ.

"Mas mu itu baik kan mbak? Nggk kasar kan?" Tanya sang bunda pada menantunya. Baik bunda maupun aba sudah terbiasa memanggil mbak irsya dengan panggilan mbak dan mbak irsya pun tidak keberatan.

"Baik kok bun alhamdulillah mas itu orangnya sabar banget lembut pengertian seperti bunda tapi juga tegas seperti aba" jawab mbak irsya.

"Alhamdulillah kalau begitu. Kalau mas mu itu nakal laporin bunda biar bunda nanti yang ngasih hukuman"

"Hehe iya nda"

"Dengerin nduk, cari suami itu yang kaya mas mu itu lo, kamu juga contoh mbak mu biar jadi istri yang baik nanti" ucap bunda membuyarkan konsentrasi zabil pada sarapannya.

"Nda, nduk masih muda belum mau nikah" jawab zabil.

"Jodoh itu nggk tau datangnya kapan dek. Siapa tau nanti pas kamu kuliah atau oas kamu di kantor" jawab mbak irsya.

"Mbaaakkkk" rengek zabil dan itu mengundang tawa anggota keluarga yang masih di ruang makan.

"Bercanda dek. Udah ah, mbak mau berangkat dulu, nanti abi terlambat. Ayo abi salim sama kakek sama eyang sama tante juga.

Setelah berpamitan mbak irsya dan juga abi segera pergi meninggalkan ruang makan. Sedangkan aktiviras diruang makan tetap berlanjut meski personilnya sudah berkurang.

****

"Assalamualaikum" ucap salam seorang gadis yang memang sudah terbiasa keluar masuk rumah itu dan ia langsung menjabat tangan aba dan bunda.

"Waalaikumsalam, pagi sekali ca, zabil ada kerjaan pagi lagi?" Tanya aba ali pada gadis yang akrab dipanggil eca tersebut. Eca atau nama panjangnya adalah Keysha Davira merupakan tangan kanan zabil atau biasa disebut personal Asisten. Eca merupakan orang kepercayaan zabil bahkan gadis itu sudah di anggap keluarga sendiri oleh aba ali.

Tentang Dia (Pemilik Senyum Terindah) || Nomin GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang