10. Luluhnya Salwa

22 5 5
                                    

"Saya tinggal dulu ya mbak zabil. Maaf jadinya malah ngerepotin. Salwa jangan aneh aneh ya, tolong temenin mbak zabil sebentar" pamit arjuna pada kedua gadis itu.

"Tidak masalah mas juna" jawab zabil.

Arjuna pun pergi meninggalkan keduanya dengan harapan semoga apa yang dia rencanakan kali ini berhasil.

Kedua gadis itu hanya diam dengan kegiatannya masing masing sambil menikmati pesanannya. Zabil yang sibuk dengan tapnya, sedangkan salwa sibuk mengamati gadis didepannya yang tidak lain itu adalah zabil. Mencari tahu siapa sebenarnya gadis cantik ini. Mengapa arjuna begitu sopan dan lembut saat berbicara dengannya, tidak seperti arjuna yang biasanya cuek dan bicara seperlunya seperti dengan wanita wanita yang pernah ia temui sebelumnya.

Lalu tujuan arjuna membawanya bertemu dengan zabil apakah masih sama dengan tujuannya sebelum sebelumnya?. Jika iya, maka sepertinya arjuna harus menelan pil pahit. Karena salwa sangat yakin jika tidak ada yang bisa meluluhkan dirinya, bahkan arjuna sekalipun.

"Jadi sebenernya ngapain gue disuruh ketemu sama lo? Lo mau bujuk gue buat pindah ke rumah singgah? Kalo iya mending lo nyerah aja, gue nggk bakalan mau" ucap salwa mencoba memecah keheningan di antara mereka. Zabil tersenyum saat mendengarkan ucapan salwa. Sekarang dia tau membujuk salwa harus dengan taktik, nggk bisa langsung membujuk dan memohon pada salwa.

"Woy, kalau diajak ngomong tuh dijawab" bentak salwa tidak sabaran. Lalu zabil menatap salwa dengan tenang tidak lupa ia tersenyum dan menutup tapnya.

"Apa yang harus saya jawab sedangkan saya tidak paham maksut kamu salwa" ucap zabil dengan tenangnya.

"Nggk usah alasan" ketus salwa.

"Terserah kalo nggak percaya" jawab zabil sambil menyendok tiramisu cake yang lezat.

"Terus kenapa lo nggak kaget paa gue dateng tadi?" Tanya salwa mulai penasaran.

"Sebelum kamu datang, saya memang ada janji dengan mas juna untuk membahas kerjaan. Tapi mas juna harus ke rumah singgah. Lalu dia menghubungi kamu untuk kesini nemenin saya. Sebenarnya saya sendiri pun tidak masalah kalau harus reschedule. Tapi ya sudah lah kalau mas juna membawa kamu kesini" jelas zabil lagi lagi dengan tenang, tanpa ada keraguan kedikitpun dalam raut wajahnya.

"Terus kenal kak juna dari mana?" Tanya salwa mulai penasaran

"Dari seminar beberapa minggu yang lalu, kenapa?"

"Lo ikut relawan rumah singgah?"

"Ikut baru sekitar 2 mingguan yang lalu"

"Ikut relawan karena kak juna?" Tanya salwa yang semakin terlihat ingin mengintrogasi zabil.

"Karena saya ingin. Saya saja baru tahu kalo mas juna pendirinya"

"Kak juna itu terkenal banget dikomunitas rumah singgah. Bohong banget kalo lo baru tau" ucap salwa yang seakan memojokkan zabil.

"Memangnya mas juna itu artis? Harus banget semua orang tau dia dan kenapa juga saya harus tau siapa dia?" Pertanyaan zabil membuat salwa bungkam.

"Lagi pula saya tau rumah singgah dari teman saya dan saya ditawari masuk. Nggk semua orang harus kenal mas juna dulu baru mau masuk jadi relawan rumah singgah salwa" lanjut zabil dan kembali salwa terdiam kelu.

"Dia kelihatannya beda dari cewek cewek sebelumnya" ucap batin salwa.

Ternyata selama ini alasan salwa tidak mau kerumah singgah bukan karena ia ingin memiliki arjuna. Gadis itu tahu betul bahwa mau bagaimanapun juga ia tak akan pernah pantas bersanding dengan arjuna. Makanya ia bersikeras untuk tetap tinggal dijalanan dan membuat arjuna membawa banyak orang untuk membujuknya. Namun sayangnya sampai sekarang belum ada seorang pun yang mampu membuatnya tinggal di rumah singgah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Dia (Pemilik Senyum Terindah) || Nomin GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang