whisper

3K 189 23
                                    


saat semua orang sedang berbincang riang, leo mencoba terus untuk mendapatkan celah agar bisa dekat dengan albe, namun albe yang kita kenal pasti akan sangat susah sekali apalagi dirinya membatasi diri seperti ini..

"leo, kenapa sih harus albe? padahal jelas banget dia eneg banget liat lo" ucap gavi yang saat ini sedang duduk di sebelahnya..

"lo mau mati kayaknya gav"

"elah kalo masalah albe langsung sensitive banget, tapi beneran deh gue kaget banget pas sikap albe beda banget sama biasaannya, udah dapet gambaran kalo doi luluh yaa, lucu banget kalo di piki-

*bughh

riuh pun berubah menjadi sunyi dalam seketika, untung saja mama sudah pergi untuk tidur nyenyak, dan papa masih berada di kantor daritadi dan tidak akan pulang..

"ngomong lagi anjing, ngomong gav cepet gue pengen denger.. mati lo gav mati!!!"

gavi yang daritadi berada di bawah leo hanya bisa menyeringai, tidak melawan, karena dia tahu kalau berurusan dengan incaran leo bakalan berakhir seperti ini..

shaka dan akil juga tidak banyak bicara, mereka langsung saja pergi mendekati keduanya dan langsung membawa jauh leo.

"sadar anjing, mau makin di benci sama albe? mau albe nya pergi lagi kaya dulu?" ucap akil dan shaka mencoba menenangkan leo..

semua orang pun kembali terdiam saat albe mendekat ke arah mereka bertiga dan menampar leo dengan sangat kencang, setelah menamparnya, dia pun meraih kerah leo kencang, dan menariknya agar mengikutinya pergi..

semua yang berada di sana tidak ada yang berani bergerak sedikitpun, saat melihat leo malah tersenyum senang setelah di tampar..

-

"kenapa sih? saat lo hadir kayaknya kehidupan gue isinya berantem lagi berantem lagi"

ucap albe sembari mereka menaiki tangga ke atas untuk pergi ke kamarnya..

"maaf"

"iyaa terus aja terus minta maaf, percuma kalau masih di ulangin, gausah minta maaf deh lo.. percuma"

pintu kamar pun terbuka, mereka berdua langsung masuk ke dalam kamar albe, entah apa yang akan di lakukan seorang albe, membawa orang yang di bencinya ke dalam kamarnya sendiri..

-

-

"naik ke kasur gue sekarang"

"...."

"kenapa aku harus naik ke kasur kamu?"

"oh yaudah, gue bakalan marah terus sama lo, gaakan gue maafin"

tanpa berkata kata lagi, leo langsung saja naik ke kasur dan langsung tiduran begitu saja..

"ini kita mau tidur bareng kah? makannya aku di suruh naik ke kasur kamu" ucap leo sembali tersenyum kecil 

"iya bener"

"...."

"...."

leo terlihat tidak menolak, malahan dia memberi ruang agar albe tidur di sampingnya.. albe pun langsung naik ke kasur dan tertidur di samping leo.. tidak berhenti disana, dia juga langsung menghadap ke arah leo, dan langsung memeluknya dengan erat..

"udah yaa, jangan ribut ribut lagi.. sekarang tugas gue harus nidurin bayi gede yang rewel mulu dari tadi pagi" ucap albe sambil terus mendekap hangat leo

(bisa di bilang saling mendekap satu sama lain)

"kok kamu ga liat muka aku yang tadi udah kamu tampar? masih panas ini, harus di obatin" 

albe yang mendengar itu langsung membuka matanya, dan netra mereka pun langsung bertemu satu sama lain.. albe langsung jelalatan ke arah lain karena akan berabe pikirnya apabila terus menatap orang di hadapannya ini..

"cengeng banget lo, gue namparnya juga ga pake tenaga, pelan banget malahan itu tuh, ga kayak lo yang mukul gue tadi pagi, kalo ke anak kurang gizi kayaknya bakalan langsung meninggal dah, untuk ke gue lo mukulnya"

ucap albe sembari tersenyum gentir

"albe, liat aku"

"apa sih, kenapa? udah ahh, gue mau kebawah lagi aja deh"

albe berkata seperti itu tidak bercanda, dia benar benar akan bangkit dan pergi lagi ke bawah untuk bergabung lagi dengan teman temannya..

-

leo langsung sigap menghidupkan mode penjagaan ketat agar albenya tidak kabur lagi dan terus berada di sisinya.. leo langsung membawa albe untuk tidur kembali, dan dia langsung berpindah posisi agar berada di atas albe. 

netra yang saling bertemu, membuat suasana lebih canggung di antara keduanya.. 

lama saling tertaut dan terdiam membuat keduanya sama sama memiliki pemikiran terikat.. tangan hangat leo di arahkan ke pipi orang yang sedang di rengkuhnya ini, jari jari hangat itu seolah mengalirkan listrik yang apabila tersentuh oleh jari jari itu otomatis tubuh kita akan menggeliat gelisah..

jari jari yang terus mengusap lembut pipi albe berpindah untuk mengelus telinga yang daritadi sudah membuat leo tidak fokus, karena telinga itu sudah semerah buah strawberry..

seringai kecil muncul di wajah leo, elusan lembut di telinga itu membuat albe semakin hilang akal..

"no please?" bisik orang yang ada di bawahnya, dengan keseluruhan warna kulit yang asalnya seputih susu ini menjadi merah padam..

"hmm?" yang berada di atas malah semakin gencar untuk merayu agar orang di bawahnya ini terus meracau, karena semenyenangkan ini bisa melihat albe tidak berdaya, dan hanya bergantung kepadanya.

"..."

"cantik, kamu selalu cantik, apalagi sekarang kamu ada di bawah aku.." entah kenapa bisikan kali ini terasa lebih menyengatnya, dia merasa ada aliran aneh di sekujur tubuhnya..

"...."

albe sepertinya terhipnotis, karena dia mengarahkan tangannya ke arah pipi yang tadi di tamparnya itu, di usap lembut terus menerus seolah usapan itu akan mengobati sakitnya.. membuat yang di usap memiringkan kepalanya nyaman ke arah tangan albe berada.

tangan yang daritadi sedang sibuk memainkan pipi dan telinga albe, di arahkan ke tangan albe yang sedang menyentuh lembut pipinya, di bawa nya tangan albe itu dan di tautkan bersama tangannya sendiri, perbedaan besar dan kecil semakin terlihat sekarang saat kedua tangan itu saling tertaut..

-

-

"can i kiss you be?.." 



note : guys ayoo join grup wa ini, agar lebih update tentang karya karya aku.. terus biar kita juga bisa temenan :)

https://chat.whatsapp.com/KYGxDHpC7xgEFNatB2yHKM

wleowleo juga aku bagiin pdf nya di grup wa ini hehehehe


eye contact | blTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang