Part 8

5 1 0
                                    

Bugggg.....

Alya tersentak dalam lamunannya karena mendengar suara buku yang terjatuh. Entah kenapa, tiba-tiba ia teringat masa kecilnya dulu. Jika diingat-ingat, Alya memang seberani itu dulunya. Namun seiring berjalannya waktu, Alya semakin dewasa pemikirannya. Alya sudah tidak mau bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.

Dulu kelancangan mulutnya pada tetangganya itu membuat diri dan keluarganya di kucilkan. Semenjak kelas enam SD itu sampai sekarang Alya sudah tidak berteman dengan teman-teman rumahnya lagi dan Alya tak peduli hal itu. Jangankan untuk bergaul kembali, saling menyapa saja sudah tidak pernah sama sekali.

Keberanian Alya bukanlah semata-mata sesuatu yang datang dengan sendirinya. Alya kecil sudah menjadi saksi bisu pertengkaran orang tuanya. Sering sekali Alya melihat ayahnya melakukan kekerasan pada bundanya. Bunda yang saat itu terlihat lemah, tak bisa melawan ayah. Luka lebam selalu ada pada tubuh bunda.

Rupanya luka itu tak hanya ada pada bundanya saja, namun pada tubuh Alya pun juga terdapat luka. Jika Alya melakukan kesalahan dikit maka ayahnya tak segan-segan memukul Alya. Tentu saja bunda tak pernah mengetahui hal itu karena Alya tak pernah mengadu padanya dan Alya memang bukan anak yang pengadu dan luka lebam itu selalu Alya tutup. Untunglah luka itu tidak ada pada adik laki-lakinya karena adiknya itu merupakan anak kesayangan ayahnya.

Alya kecil memiliki seorang adik dengan usia beda setahun itu juga harus merasakan kurangnya kasih sayang kedua orang tuanya. Kondisi perekonomian keluarga Alya yang sulit membuat bunda juga harus bekerja untuk membantu finansial ayah.

Alya yang saat itu masih berusia tujuh tahun dituntut untuk mandiri dan menjaga adiknya di rumah. Untung saja Alya yang masih SD itu sekolahnya hanya sampai tiga jam. Pulang sekolah Alya berusaha untuk tiba di rumah tepat waktu agar bisa menjaga adiknya.

Jika di rumah, Alya sendirilah yang memandikan adiknya, menemani adiknya bermain, dan lain-lain. Adiknya yang nakal itu sering sekali membuat masalah, tak jarang pasti akan ada beberapa ibu-ibu yang akan memarahi Alya karena tak becus mendidik adiknya dengan baik. Sering juga mereka menanyakan orang tua Alya ke mana, tapi Alya tak pernah mau menjawab. Omelan para orang tua pada dirinya sudah menjadi makanan Alya sehari-hari.

Dulu jika Alya berangkat ke sekolah, maka ayah dan bundanya akan berangkat bekerja sedangkan adik Alya pasti masih tertidur. Alya pulang sekolah jam sembilan pagi, akan langsung kembali ke rumah menemani adiknya. Jika waktu Zuhur tiba, ayahnya akan pulang membawakan mereka makanan lalu akan pergi bekerja lagi sedangkan bunda Alya baru akan pulang sore.

Tapi ketika Alya menginjak kelas empat SD, bunda memutuskan untuk pindah dari kontrakan itu. Bunda juga resign dari tempat kerjaannya dan memutuskan untuk fokus mendidik anaknya di rumah. Walaupun dengan tak bekerjanya bunda membuat ekonomi keluarga makin menurun, namun bunda tak memedulikan hal itu. Tak bekerjanya bunda membuat ayah makin menjadi-jadi amarahnya. Tapi kali itu, bunda bukan bunda yang seperti dulu lagi yang tampak seperti perempuan lemah, bunda yang sekarang sudah berani melawan ayah. Jika ayah membentak maka bunda akan membentak, jika ayah memukul maka bunda akan memukul pula. Keberanian bunda, rupanya membuat mental ayah menciut apalagi jika bunda membahas soal KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) bisa membuat ayah masuk penjara.

Karena itulah keberanian Alya muncul. Dari pengalaman-pengalaman buruknya sudah mampu membuat Alya menjadi perempuan setegar itu. Belum lagi ada dukungan bunda yang selalu mensupport Alya agar tak pernah takut dengan siapapun.

"Maaf bu". Ucap salah satu teman Alya di bangku belakang sana. Temannya itu tak sengaja menjatuhkan buku tulisnya sehingga sedikit membuat suara gaduh dan takut jika guru yang saat ini mengajar akan memarahinya.

Teman Alya yang satu ini memang sering sekali tak sengaja menjatuhkan barang dan jika berada di pelajaran bu Shafira sudah pastilah ia akan kena omelan bu Shafira.

Bintang AlyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang