Ia membiarkan tubuhnya berbaring lelah di tanah pinggiran sungai dan kembali ke wujud manusia, sedangkan Ruby di dalam sudah tak sadarkan diri.
Tubuhnya yang terkena air sungai terasa sangat perih karna suhu air yang begitu dingin. Taeyong mencoba untuk bangun, sialnya rasa sakitnya semakin terasa. Sekujur badan yang penuh luka dan sisi bagian perutnya yang tertancap sebuah panah dengan nock sebuah batu runcing. Ia mencoba memperbaiki posisinya pasokan udara di paru-parunya yang kian menipis karena suhu dingin. Mendadak sebuah panah melesat masuk ke dalam air. Tubuhnya yang masih berada dekat dengan permukaan membuat panah yang ditujukan kepadanya melesat lebih banyak.
Saat ia berusaha bersembunyi dalam air, tiba-tiba saja salah satu anak panah itu menancap di paha kanannya. Ia membuka mulut guna berteriak, meskipun suaranya teredam oleh air. Sebuah pun air sungai itu ikut masuk. Langsung terasa memenuhi sebagian paru-parunya. Ia kehilangan napasnya, sebelum kesadarannya hilang Taeyong masih mencoba menggapai permukaan air. Tubuhnya pun mulai mati rasa dan ikut terbawa arus, ia merasa mungkin sebentar lagi nyawanya sudah tiada. Tapi lebih baik mati dari ia akan bertemu lagi dengan mereka.
Jaehyun yang saat itu sedang berlatih di halaman depan dengan beberapa warrior, mendadak rasa sakit di dada dan sesak ia rasakan. Ia sulis mengambilkan pasokan udara di sekitarnya lalu ia berlutut di depan Yuta, sang Beta. Semua yang melihat kejadian itu langsung memanggil sang Alpha dan menghampirinya. Yuta mendekat dan membantu Jaehyun berdiri. Tapi tubuhnya terasa begitu lemas. Yuta dan seorang warrior memapahnya masuk ke dalam mansion, dan menuju ke kamarnya.
"Alpha. bagaimana, apa anda baik baik saja?!" tanya Yuta saat sesampainya di kamar Sang Alpha. Jaehyun hanya mengangguk meskipun sebenarnya dadanya masih merasakan sesak tapi tak seperti tadi.
"Kalian bisa keluar, aku ingin istirahat. Terima kasih untuk bantuannya," Kedua tadi pria mengangguk dan sedikit membungkuk padanya dan pergi. Jaehyun membaringkan tubuhnya di kasur, menutup mata sejenak. Dan sesuatu terlintas di otaknya. Ia terduduk. Mungkinkah ini yang Matenya sedang rasakan sekarang?, rasa sakit yang ia rasakan tadi, apa berhubungan dengan matenya. Matenya? Bagaimana keadaannya saat ini? Ia bahkan belum menemukan Mate sejak terakhir bertemu.
Dan saat ia mulai bangkit dari duduknya, sebuah aroma itu seketika memenuhi dan menerjangnya indra penciumannya.
****
"Krystal! Sebenarnya apa yang akan kita lakukan kemari?" Lelaki itu sangat geram dengan keinginan saudara kembarnya. Krystal masih berjalan menyusuri sungai di hutan tanpa mengatakan tujuannya dan tanpa mendengar ocehan saudara kembar. Gadis itu hanya meminta dirinya untuk ikut bersamanya.
"Kalau kau masih tidak memberikan ku jawaban. Aku akan pulang sekarang dan meninggalkan mu disini." Saat Johnny berbalik, sebuah tangan mendadak menarik kerah belakang bajunya. Membuat ia harus berjalan dengan paksa mengikuti langkah gadis itu. Ia pun menepis tangan Krystal dan merengut ketika gadis itu masih bungkam. Terpaksa Johnny tetap mengikuti Krystal pergi, atau ia akan terkena amukan keluarganya jika saudarinya itu sampai terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna The Werewolf (ON GOING)
خيال (فانتازيا)Seorang Alpha yang mencari Takdirnya, belahan jiwanya, Lunanya.