Jaehyun membawa matenya kembali ke kamar untuk beristirahat. Ia tidak ingin pria cantiknya itu terlalu tertekan setelah sekian lama tertidur. Ia merasakan Matenya begitu mengeratkan pelukannya ketika mereka berpapasan dengan Johnny dan Krystal. Dan sepertinya mereka akan pergi ke suatu tempat.
"Oh, hai!" Sapa Krystal. Krystal seperti tak tahu situasi. Suaranya yang seperti itu membuat Taeyong terkejut ketakutan. Secara naluri Jaehyun menenangkan Matenya, mengelus punggung itu halus dengan tangannya.
Jaehyun sedikit mengangkat tubuh Taeyong untuk membenarkan letak gendongannya. Taeyong mengeratkan lilitan tangannya pada leher Jaehyun karena ia mengira pria itu akan melepaskannya. Perilaku itu terlihat menggemaskan bagi Jaehyun.
"Kalian ingin kemana?" tanyanya. Mengalihkan atensinya pada kedua kakaknya.
"Kami ingin menghadiri ada ulang tahun Park Chaeyoung dan ku dengar kau juga mendapat undangannya." Jaehyun mengangguk mengerti. Salah satu kenalan Krystal yang terkenal genit itu? Tipe yang paling ia hindari.
"Sampaikan ucapan selamat ku padanya. Katakan aku sibuk dan tidak bisa hadir," ucapnya dan mulai berbalik melanjutkan langkahnya yang tertunda. Sedangkan kedua kakaknya hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum geli.
Sesampai di kamarnya, Jaehyun berniat merebahkan tubuh Matenya ke kasur lalu mengambil kain dan air untuk membersihkan tubuh Matenya. Tapi ternyata Taeyong masih terus ingin menempel pada tubuhnya, ia kira itu sudah tertidur tadi.
Tersenyum geli ketika mendengar rengekan protes dari bibir Matenya. "Tunggu disini emm?, aku akan mengambil kain sebentar. Kau belum mandi sejak kemarin," ucap Jaehyun ketika pelukan mereka sedikit merenggang. Ia menghela napas saat melihat mata bulat itu mulai berkaca-kaca. Jaehyun pun kembali memeluknya, dan tubuh mungil itu langsung merespon dengan balas memeluknya dengan sangat erat.
Jaehyun kembali berdiri sambil membawa Taeyong di gendongan nya menuju kamar mandi. Ia masih khawatir jika ia harus menyerahkan Matenya pada omega. Saat ini ia ingin dirinya sendiri yang merawat sang Mate.
Pria itu mendudukkan Matenya di atas closet. Dan Taeyong hanya mengamati Jaehyun seraya terus menggenggam tangan pria itu. Seakan ia itu takut Jaehyun akan meninggalkannya di tempat asing ini.
"Sekarang mari kita melepaskan pakaianmu dulu," lanjut Jaehyun sambil melepaskan satu-persatu kancing piyama yang dikenakan pria itu. Tanpa protes Taeyong menuruti semua yang dilakukan oleh pria itu padanya.
Lain halnya dengan Taeyong, Jaehyun mati-matian menahan Jeffry yang mulai menggila ketika melihat kulit putih mulus itu, juga leher jenjangnya yang terlihat nikmat. Taeyong sedikit kaget ketika mendengar geraman dari mulut Jaehyun.
Mengikuti instingnya, ia langsung memeluk tubuh besar Jaehyun di hadapannya. Dadanya terasa bergetar karena geraman itu masih terdengar, bahkan semakin jelas ketika tubuh mereka bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna The Werewolf (ON GOING)
FantasíaSeorang Alpha yang mencari Takdirnya, belahan jiwanya, Lunanya.