CHAPTER 29

844 32 4
                                    

Carilah cinta laki laki yang cintanya jauh lebih besar. Maka ia pasti akan sangat meratukan mu. Sulit memang. Tapi, yakinlah seiring berjalannya waktu kamu pasti akan dibuat jatuh cinta olehnya.

-Azzalea Syafa Lorenza



°°°

Di ranjang. Lea merebahkan sedikit kepalanya tepat di atas dada Bilal. Tangan Bilal juga ikut mengelus ngelus pelan rambut Lea.

"Mas. Dari banyaknya perempuan yang ada di muka bumi ini. Apa yang jadi alasan Mas mau memilih aku?" Tanya Lea sambil menatap wajah Bilal.

"Karena Mas mencintai kamu!"

"Tapi, diluar sana masih banyak perempuan yang jauh lebih pantas untuk Mas cintai?"

"Mas nggak bisa menjelaskan kenapa Mas bisa mencintai kamu. Karena cinta ini tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya alasan."

"Selain sama aku. Mas pernah jatuh cinta nggak?"

"Pernah."

"Hah, sama siapa?"

"Sama seorang gadis mungil yang Mas temui lima tahun yang lalu!"

"Siapa?"

Flashback ON

Braaak

Ditengah guyuran hujan yang cukup deras. Kaki Bilal tidak sengaja menginjak tali sepatunya yang lepas sehingga membuatnya tersungkur ke jalan.

"Astaghfirullah hal azim." Ucap Bilal sambil berusaha berdiri jongkok. Ia juga mengikat kembali tali sepatunya yang lepas.

Ketika Bilal ingin beranjak berdiri. Tiba tiba dihadapan sudah berdiri seorang gadis remaja berbadan mungil. Gadis mungil itu juga memayungi tubuh Bilal agar tidak kehujanan. "Kakak nggak papa kan?"

Bilal menatap gadis mungil dihadapannya dengan tatapan yang cukup lama seakan sudah terhipnotis.

"Kakak nggak papa?"

Bilal kembali berdiri sempurna. Ia hanya menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Sekarang lagi musim hujan kak. Lain kali, kalau kakak mau keluar harus bawah payung biar nggak basah bajunya!"

Diselah obrolan mereka. Di seberang jalan, ada mobil angkutan umum yang sudah berhenti di halte untuk membawa penumpang.

"Maaf kak, aku harus pulang sekarang! Ini kakak bawa aja payung aku. Nggak usah dibalikin, payungnya buat kakak aja!" Ucapnya sambil tersenyum manis. Ia langsung mengambil tangan Bilal untuk memegang payungnya.

Gadis mungil itu juga mengeluarkan sesuatu didalam tas miliknya. "Ini aku ada permen lollipop buat kakak. Jangan lupa dimakan!"

"Dada kakak, sampai ketemu lagi!" Sambungnya sambil berlari menerobos hujan yang deras untuk menyebrang. Dengan baju yang sudah cukup basah, ia bergegas masuk kedalam mobil angkot yang sudah lama menunggunya.

Bilal terus saja menatapnya sampai hilang dari pandangannya. Ia melihat permen lollipop ditangannya dan langsung tersenyum manis.

Flashback off

"Setelah kejadian itu. Hampir setiap hari Mas selalu nunggu di halte buat ketemu sama gadis itu. Sayangnya, pas udah ketemu. Mas malah nggak ada keberanian buat nyapa dia. Mas cuma berani lihatin dia dari jauh."

"Kenapa nggak berani?" Ucap Lea yang tampak sedikit ketus karena menahan cemburu.

"Mas nggak mau terlalu dekat sama dia, takut dia risih. Apalagi Mas ngerti, kalau jatuh cinta sebelum menikah itu ujian. Mas cuma berani berdoa minta sama Allah supaya Mas bisa berjodoh sama dia."

Lentara Untuk Zaujaty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang