9. Rumah Sakit

684 83 15
                                    

"Udah ga usah berantem, inget tempat deh lo pada" ucap Daniel yang melerai perdebatan mereka berdua, namun Zean tidak menjawab pertanyaan Ferrel




"Permisi disini ada keluarga dari pasien atas nama Gito Alessio Harlan" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD

"Saya adiknya, kakak saya ga kenapa2 kan dok?" Balas Zean yang panik

"Kakak anda baik baik saja, hanya saja terdapat luka memar akibat benturan saja, yang membuatnya sedikit pusing"

"Udah boleh masuk buat ketemu kakak saya tidak dok" Tanya Christy

"Boleh silahkan masuk, setelah itu tunggu infusnya habis terlebih dahulu, baru boleh pulang" Jelas dokter

"Baik dok" Jawab Christy dan yang lainnya sambil berjalan memasuki ruang Gito

Setelah mendapat kabar bahwa Gito baik baik saja Ollan dan Rassya memilih untuk pergi dari rumah.

Kini hanya ada Zean, Christy, Adel, Daniel dan juga Ferrel yang berada di ruangan Gito

"Kak Gito gapapa, ada yang sakit?" Tanya Christy dengan mata berkaca kaca

"Gapapa dek, kakak udah boleh pulang sekarang?" Balas Gito

"Biar aku telepon pak Supri aja buat jemput kalian, tapi kata dokter kakak boleh pulang setelah infusnya habis" Jelas Zean yang di angguki oleh Christy

"Kakak?, lo kok bisa kenal kak Gito Zee?"

"Sama tadi lo juga bilang sama dokter kalo lo adiknya kak Gito?, Bukannya keluarga Harlan cuman punya 3 keturunan" Tanya Ferrel yang kebingungan

"Huh"
Hembusan nafas kasar Zean

"Lo ga usah banyak tanya"

"Gua teman lamanya Christy"

"Keluarga Harlan memang cuman punya 3 keturunan, dan gue cukup kenal sama mereka puas lo?"
Jawab Zean dengan muka datarnya

"Ouh gitu- ADUHH" Teriak Ferrel karena kakinya di injak oleh Daniel

"Ga sopan lo tanya tanya gitu sama pak ketu" Bisik Daniel kepada Ferrel yang di dengar oleh Zean, Adel, Christy juga Gito.

"Ya maaf" Ucap Ferrel sedari mengaruk tengkuknya yang tidak gatal itu

"Maaf yaa pak Ketua" Ucap Ferrel yang di angguki oleh Zean


"Maaf Zee gue belom bisa sepenuhnya nerima lo" Batin Gito


"Maaf kak Zee, aku selalu gagal jadi saudara yang baik buat kakak" Batin Christy

Selang beberapa menit mereka berbincang

Zean pun mulai menyadari sesuatu.
"Gawat ini udah jam 4 sore, gua baru inget ada tanding taekwondo tanggal 25 Agustus jam 5 sore"Batin Zean

"Pasti Coach nungguin, gue harus buru buru"

Zean pun ingin meninggalkan ruangan, sebelum meninggalkan ruangan ia menyenggol Daniel sebagai kode menanyakan dimana keberadaan motornya.

"Motor lo udah di anter sama anak anak tadi, nih kuncinya" Ucap Daniel

Zean pun mengambil kunci motornya dari tangan Daniel dan berencana pergi keluar dari ruangan Gito

"Gue pergi dulu, gue masih ada kegiatan" Beritahu Zean kepada yang lain, tetapi seketika langkahnya terhenti akibat mendengar suara adik kesayangannya yang sedang memanggil namanya itu.

"Zee" Panggil Christy agak ragu karena langsung memanggil nama kepada sang kakak kembarnya itu, dengan tujuan agar identitas Zean tidak terbongkar

"tunggu lo, masih ada kegiatan kan?"

"Gimana kalau kak Adel temenin lo kegiatan"

"Mau kan, kasian kak Adel di rumahnya sepi, please" mohon Christy kepada Zean

"Eeh ga usah Zee nanti aku malah ngeganggu" Ucap Adel yang merasa tidak enak kepada Zean

"Kalo lo mau juga gapapa, gue ga maksa" balas Zean

"Udah ikut aja kak Adel, nanti kalau aku tau Zean ga ngajak kak Adel, aku bakal marahin dia" ancam Christy

Zean pun mengandeng tangan Adel keluar dari ruangan rawat Gito

Itu membuat muka Adel berubah menjadi merah

"Dada kak Adel" teriak Christy yang melihat Adel dan Zean semakin menjauh dari pandangannya

"Lo tunggu sini, gue ambil motor sebentar" ucap Zean

"Ga ada penolakan, dari pada nanti gue di omelin Christy" Sambung Zean yang di angguki oleh Adel

"Lo masih ada kegiatan sekolah?" tanya Adel

"Bukan kegiatan sekolah"

"Lo nanti juga bakal tau sendiri" Sambung Zean

"Gue ga mau ikut, kalo lo cuman mau ngajak gua ke hal hal yang ga bener" balas Adel

"Engga, lo ga usah berpikiran yang aneh aneh dulu" jawab Zean



Zean menaiki motor dengan kecepatan tinggi yang membuat Adel kini merasa sangat ketakutan.

"Jangan ngebut ngebut Zee gua takut jatuh" Teriak Adel kepada Zean

"Ga usah takut, mana tangan lo" Ucap Zean sambil menarik tangan Adel untuk melingkar di perutnya

Mau tidak mau Adel pun memeluk tubuh Zean yang kini tengah membonceng dirinya.

Mau tidak mau Adel pun memeluk tubuh Zean yang kini tengah membonceng dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Gambaran Zean dan Adel yang sedang berbocengan)




Maaf baru UP lagi
Author sekarang udah mulai aktif lagi kegiatan sekolahnya jadi agak sibuk


Btw siapa nih yang selalu vote kak Zee di aplikasi RCTI+ hingga hari terakhir kemarin

Jangan lupa Vote
Komen juga lebih suka Zeedel atau Zeesha

Singkat, padat 25 Agustus 2024 hehe

ZeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang