Chapter 8: Puasa Pertama Para Bayi

392 55 96
                                    

Di ruang tengah kediaman keluarga Kim nampak Haruto yang sedang berbaring di atas lantai dalam posisi terlentang disertai dengan wajah tanpa ekspresi.

Posisi si bayi Ultraman itu tak kunjung berganti dan Mashiho sudah memperhatikan tingkah sang putra sulung sejak lima belas menit yang lalu.

Awalnya Mashiho tidak ingin menganggu waktu sang anak, namun melihat Haruto yang tak jua membuka suara dan menggerakkan tubuhnya tentu saja membuat Mashiho diserang rasa khawatir.

Ada apa dengan bayi Ultramannya ini?

Mashiho akhirnya memutuskan untuk menghampiri Haruto.

"Ruto lagi apa sayang?", tanya Mashiho yang sudah duduk bersila di dekat sang anak.

"Mama~", panggil Haruto dengan nada dan ekspresi yang lemah, letih, lesu dan lunglai.

Iya sayang, ada apa?"

"Mama~", bukannya menjawab pertanyaan dari Mashiho tetapi Haruto kembali memanggil sang mama menggunakan ekspresi yang sama.

"Iya sayang, ada apa hmm?", Mashiho dengan sayang mengelus surai Haruto.

"Yuto haus~ Nda sanggup yagi", lirihnya.

Senyuman spontan terlukis dibibir Mashiho saat mendengar lirihan sang anak.

Mashiho melihat jam yang menempel di dinding. Sekarang sudah hampir pukul sebelas

Pantas saja putra sulungnya bisa selemas ini.

"Sini Ruto duduk dipangku mama"

Haruto segera bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk dipangkuan Mashiho.

"Ruto haus banget ya sayang? Udah gak tahan lagi puasanya?"

Haruto mengangguk dengan kepala yang sudah terkulai lemas.

"Mau buka puasa aja hmm?"

"Emang boyeh mama? Kan beyum jam dua beyas siang. Yuto beyum dengaykan bunyi adzan"

"Teyus juga kayau Yuto buka puasa, itu beyayti Yuto nda bisa sabay dong? Yuto nda bisa sabay menahan diyi dayi yasa haus. Kan kata mama dan papa kayau puasa itu beyayti Yuto hayus bisa menahan diyi dan sabay. Benaykan mama?", jelas si bayi Ultraman panjang lebar.

Mashiho mengulas senyum tipisnya kemudian mengangguk pelan.

"Benar kata Ruto, benar sekali. Tapi sayang, kan Ruto baru pertama kali berpuasa, Ruto sedang dalam proses belajar jadi gapapa kalau Ruto mau berbuka puasa lebih awal. Ruto bisa menahan lapar dan haus dari waktu imsak sampai sekarang pun itu adalah suatu pencapaian yang luar biasa. Ruto bisa lanjutkan besok lagi puasanya", jawab Mashiho.

"Beneyan mama? Besok Yuto boyeh puasa yagi?"

"Iya sayang boleh"

Mata Haruto seketika berbinar bahagia, rasanya harapan hidupnya telah kembali. Tak ada lagi sosok si bayi Ultraman selemas tadi.

"Tapi mama, Yuto mau buka puasanya seteyah adzan jam dua beyas saja ya. Yuto mau puasa setengah hayi~"

"Ruto masih sanggup hmm?"

"Masih mama! Yuto kan seoyang uytaman!", jawab Haruto semangat.

"Iya, putranya mama kan kuat. Kuat sekali seperti Ultraman~"

Yang diberi pujian lantas tersipu malu dan langsung memeluk sang mama dengan salah tingkahnya.

"Yuto mayu~", cicitnya sembari menyembunyikan wajah dipelukan Mashiho.

Jika ada yang bertanya dimana gerangan si bayi montok, jawabannya adalah di dapur.

"Wani mu mam agi pa aaaaa", baby Junghwan membuka mulutnya lebar-lebar. Siap menerima suapan bubur bayi dari sang Papa untuknya.

𝐊𝐢𝐦'𝐬 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 (𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟐)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang