6.

2.3K 172 26
                                    

Ini cerita awal gua, jadi sorry kalo masih ada kekurangan dalam penulisan, gua menerima saran dan kritik.

WARNING HARSHWORDS // TYPO
DIMANA-MANA.

selamat membaca

.

.

.

.

Pukul 4 sore Jaemin telah sampai pada tujuannya, yaitu Canada, tempat dimana Jaemin akan lanjut bertugas menyelesaikan tugas sanga Ayah, dia akan bersungguh-sungguh dalam tugas ini, agar tidak mengecewakan sang Ayah.

"Haechan sudah kamu check semua barang yang kita bawa, jangan sampai ada yang terlewat kan, karena ada beberapa berkas penting di dalam nya"

"Kamu tenang saja Jaem, semua sudah aku teliti, dan semua barang aman di dalam nya, tidak ada kerusakan sekali pun. Oh iya kita akan di jemput oleh Pak Hendrik untuk menuju tempat istirahat"

Jaemin yang telah mendengarkan semua ucapan Haechan, ia menyuruh Haechan untuk membawa beberapa barang nya.

"Jaem kamu tidak perlu membawa barang mu sendiri, biar aku saja yang membawa nya, kamu cukup jalan saja ke depan"

"Kamu pikir saya sejahat itu terhadap asisten saya sendiri Haechan? Saya pikir kamu harus tetap sadar atas perkataan mu"

Lalu Jaemin berjalan terlebih dahulu meninggalkan Haechan yang terdiam di sana selama 1 menit.

"Lagi dan lagi, gua selalu salah" ucap Haechan lirih.

Perjalanan tidak membutuhkan waktu yang lama, karena hari ini Canada tidak terlalu rame oleh pengendara mobil.

Jaemin dan Haechan sampai pada tujuan nya, disinilah mereka akan tinggal untuk beberapa bulan kedepan.

"Wahh, aku tidak menyangka bahwa rumah ini milik tuan Na, aku akan betah di sini Jaem"

Haechan lalu berjalan terlebih dahulu untuk melihat sekitar nya, jujur saja Haechan benar benar terpesona dengan keindahan yang di miliki rumah ini.

"Jika aku pemilik rumah ini, sudah ku pastikan aku tidak akan kemana saja, aku akan selalu berada dalam rumah" Batin Haechan dengan tersenyum.

"Sudah cukup untuk bermimpi Haechan, masuklah atau saya akan menutup pintu ini Haechan"

Haechan yang sedikit takut dengan Jaemin, lalu ia terburu-buru masuk kamar, untuk menginduksi amukan Jaemin.

.

.

.

.

Jeno telah siap untuk pergi ke suatu tempat, ia sebelum berangkat selalu melihat apakah ada barang yang tertinggal di rumah, setelah selesai Jeno memutuskan untuk berangkat dan berpamitan dengan Taeyong.

"Ma nono mau berangkat dulu ya, udah di tunggu sama teman nih" Ujar Jeno ke Taeyong.

Taeyong yang mendengar kan itu hanya menganggukkan kepalanya, karena Taeyong saat ini sedang menerima Telfon dari Teman lama nya.

Jeno menjalankan mobil nya ke suatu tempat untuk bertemu teman nya, cuaca saat ini sedang dalam kondisi sangat baik, Jeno sangat menikmati nya, dengan alunan musik yang ia sukai, tidak terasa telah sampai pada tujuannya, Jeno segara turun dari mobil dan menemui temannya itu.

Advantages || On Going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang