5. Konfrontasi Yang Tak Terhindarkan

937 101 81
                                    

Haein dan Taeyoung kembali ke Korea dengan hati-hati. Haein, yang kini memiliki rencana tersendiri, menyembunyikan kegelisahan dan ketakutannya di balik senyuman dan sikap tenangnya. Dalam diam, ia mulai mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Taeyoung. Setiap dokumen, setiap percakapan, semuanya direkam dan disimpan dengan hati-hati. Ini adalah permainan hidup dan mati, dan Haein tahu bahwa satu langkah salah bisa membuatnya terbunuh.

Dua hari setelah mendarat di Korea, Haein mengadakan pertemuan darurat di kafe bersama Park Sunghoon dan detektif Kim. Berencana untuk membongkar beberapa bukti yang berhasil dikantongi Hong Haein.

Sunghoon memeriksa bukti-bukti tersebut dengan teliti, "Ini sangat luar biasa Hong Haein-ssi, anda menakjubkan."

Detektif Kim mengangguk, "Kita harus berhati-hati, Taeyoung punya banyak koneksi disini. Salah satu langkah saja, kita semua bisa mati terbunuh."

Haein hanya bisa tersenyum dan mengangguk, sementara hatinya berdebar keras. Di balik persiapan pernikahan, Haein tetap fokus pada misinya. Setiap kali Taeyoung pergi, Haein menghubungi rekannya di kepolisian, memberikan informasi dan bukti yang telah dikumpulkannya. Dia tahu bahwa dia harus berhati-hati, karena satu kesalahan bisa mengakibatkan kematian.

Suatu malam, saat Taeyoung tertidur lelap, Haein membuka laptopnya dan mengirimkan file-file penting ke rekannya. Namun, tiba-tiba Taeyoung terbangun dan mendekatinya.

“Apa yang kau lakukan, Minji?” tanya Taeyoung dengan curiga.

Haein dengan cepat menutup laptopnya dan berusaha tersenyum. “Aku hanya memeriksa email, Taeyoung-ssi. Tidak ada yang penting.”

Taeyoung menatapnya dengan tajam, tapi kemudian mengangguk. “Baiklah. Jangan terlalu larut, kita punya banyak persiapan besok.”

Haein menahan napasnya sampai Taeyoung kembali tidur. Dia tahu bahwa dia harus lebih berhati-hati lagi.

Keesokan harinya ketika Taeyoung dikabarkan pergi ke luar kota, Haein diam-diam pergi ke kantor Taeyoung. Mencari bukti lebih lanjut, ruangan itu begitu gelap dan dingin. Namun Haein berkeringat karena panik.

“Park Minji? Apa yang kau lakukan disini?”

Haein melotot. Sumpah demi apapun dia hampir mati karena Taeyoung tiba-tiba ada di belakangnya. “Aku mencari data mengenai bisnismu, untuk diterapkan pada bisnisku. Aku kira kau ke luar kota.” dustanya, berharap Taeyoung mempercayainya.

Taeyoung meneliti gadis itu, Haein merasa mati kutu sampai sebuah ide kotor terlintas di otaknya yang buntu. Gadis itu segera membungkam Taeyoung dengan ciuman ganas, “Bagaimana kalau kita main disini?” tanyanya dengan nada menggoda, dan benar saja. Taeyoung terpancing.

Usai pergulatan itu, Haein menyender pada dada bidang Taeyoung. Menyesal sudah membangunkan singa dalam diri mafia tersebut, namun Haein tidak punya pilihan lain.

“Park Minji..." panggil Taeyoung, Haein yang masih mengatur nafas pun berdeham. Sicantik itu masih menempelkan wajahnya pada Taeyoung, bahkan detak jantung Taeyoung bisa didengarnya.

"Ayo kita menikah!"

Haein terbelalak kaget luar biasa. "Hah?"

Taeyoung menangkup wajah Haein, memberinya kecupan pada bibirnya. "Iya, aku sudah memutuskan kita akan menikah minggu depan."

mati aku.

Hari pernikahan tiba. Haein berusaha keras untuk menjaga ketenangannya saat upacara berlangsung. Taeyoung tampak sangat bahagia, dan semua tamu tidak menyadari ketegangan yang dirasakan Haein.

Haein nyaris mati rasanya tatkala ia dan Taeyoung sudah saling berjanji dan diikat dalam sebuah komitmen yang bernama pernikahan.

Pendeta memberi nasehat-nasehat pernikahan, setelah mengesahkan pengantin menjadi suami istri, ia mempersilakan mereka untuk berciuman.

✅Love In Disguise | Kim soohyun Kim jiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang