Akhir-akhir ini Arin selalu memikirkan tentang Casaen. Setelah mengetahui perlakuan buruk putra mahkota, yang sama memiliki hubungan darah dengannya. Membuat Arin merasakan sebuah luka, dia peduli pada Casaen. Maka dari itu, dia mengetahui rasa sakitnya seperti apa.
Bagaimana bisa Casaen masih bisa bertahan, dan tetap baik-baik saja untuk waktu yang lama. Aldan yang egois itu, terus-terusan memberikan sebuah luka. Seakan-akan hal seperti itu memang sudah seharusnya di lakukan olehnya.
Casaen pastinya memiliki sebuah kekurangan, dia tidak akan bisa untuk terus bertahan. Banyak hal yang sudah membuatnya tidak mampu untuk bertahan. Casaen pastinya berkeinginan untuk mengakhiri semuanya yang terjadi. Tapi dia memiliki alasan yang kuat, untuk tidak mengakhiri kehidupannya.
"Arin, apa benar kau sering berkunjung ke rumah count Casaen?"
Mendapatkan pertanyaan dari ayahnya secara tiba-tiba itu membuat Arin terkejut. Dia tidak menyangka, bahwa ayahnya bisa mengetahuinya. Padahal selama ini, ayahnya selalu sibuk. Dan tidak ada yang memberitahu pada ayahnya.
Namun, sebenarnya Arin saja yang tidak tahu. Bahwa ada beberapa pembicaraan yang membahas kedekatannya dengan Casaen. Itu sebabnya kenapa sang ayah mengetahuinya.
"Maaf ayah, aku tidak memberitahu ayah," lirih Arin yang merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, jika kau memiliki alasannya tersendiri Arin. Sudah waktunya kau menentukan siapa pasangan hidupmu. Ayah tidak akan memaksa untuk menikah secara politik. Kau harus tahu, ayah menikah dengan ibumu juga atas dasar kemauan kami masing-masing. Ayah hanyalah seorang anak dari keluarga sederhana. Yang justru menikah dengan seorang bangsawan. Tapi yang membuat ayah dan ibumu bisa saling mencintai itu, karena kami menerima segala kekurangan satu sama lain. Dan melengkapi setiap kekurangan dengan kelebihan yang kami miliki masing-masing," kata Azrel sebagai seorang ayah, dia ingin mengatakan hal-hal baik tentang kisah percintaannya dengan wanita yang sangat di cintainya itu.
Setelah istrinya meninggal dunia, Azrel berjuang sendirian untuk membesarkan Arin. Dia terus mendidiknya sebagai seorang anak perempuan yang memiliki sopan santun, dan memahami tata krama sebagai anak bangsawan.
Azrel tidak peduli jika dia hanyalah orang biasa, yang beruntung menikahi anak dari bangsawan. Kemudian membuatnya menjadi seorang Duke berkat keberuntungannya itu.
Bagi Azrel sendiri, dia tidak sepenuhnya beruntung akan hal seperti itu. Dia lebih beruntung karena bisa memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya. Sehingga setelah di tinggal pergi untuk selamanya, Azrel tidak pernah memikirkan untuk menikah lagi.
"Ayah masih mencintai ibu sampai sekarang. Ayah juga selalu setia dengan ibu. Terimakasih karena ayah, mengajarkan banyak hal padaku. Aku akan mencintai seseorang yang ingin ku nikahi saja. Dan tolong ayah, bantu aku untuk tidak menikah dengan paksa karena pernikahan politik itu," ucap Arin yang tersenyum manis pada Azrel.
"Akan ayah pastikan Arin, kau akan bahagia seperti ayah dan ibumu. Dan ayah juga akan memastikan, bahwa laki-laki yang kau cintai juga memiliki ketulusan."
Meskipun sudah menyatakan perasaannya pada Casaen, belum bisa dipastikan jika Arin sudah memiliki sebuah hubungan. Casaen sepertinya tidak memiliki perasaan yang sama dengannya.
Cowok itu masih terlalu serius pada permasalahannya sendiri. Dan dia terlihat berusaha untuk baik-baik saja, sehingga Arin tidak pernah bisa untuk menyembuhkannya. Namun, Arin masih memiliki banyak kesempatan. Dia akan terus berusaha. Dan membuat Casaen merasakan ketulusan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Ibu [✓]
Teen FictionCasaen terlahir dari seorang selir, dia tidak di anggap sebagai anak dari raja. Tidak peduli jika dia merupakan anak kandungnya sendiri, jika dia bukan putra mahkota maka dia tidak akan mendapatkan kehormatan. Dia merupakan anak haram, anak dari wan...