Regar telah sampai disekolah, ia melihat sekitar. Ia mencari-cari sosok Misha namun tak ia temukan. Diluar sekarang juga sedang hujan, ia menyipitkan matanya guna untuk memperjelas penglihatannya.Jam menunjukkan pukul 6.14. Waktu magrib sudah berlalu.
"Dimana tuh anak sih?!" Kesal Regar karena daritadi ia tak melihat sosok yang dicari.
Regar pun memutuskan untuk turun dari mobilnya. Sebelum itu Regar sempat memikirkan mobilnya di parkiran sekolah.
Regar berlari menuju kedalam gedung sekolah. Berharap ia akan menemukan gadis itu. Alhasil bajunya pun basah karena menerobos hujan deras tersebut.
Sesampainya dikelas, ia mulai mencari cari keadaan Misha. Ia memeriksa setiap sudut ruangan, mulai dari kelas Misha sendiri, kelas kelas lainnya, perpus, kantor sekolah, bahkan toilet. Namun ia tak melihat keberadaan Misha.
"Dimana sih anak itu? Repotin orang aja!" Kesal Regar.
"Apa dia sudah pulang?"
Ia pun memutuskan untuk kembali ke mobilnya, ia akan segera pulang, mungkin Misha sudah dirumah?
Saat hendak memasuki mobilnya...
"PAK REGAR?!!!"
Suara cempreng seorang gadis mengalihkan perhatiannya. Ia menyipitkan matanya, bukannya itu Misha? Ia melihat gadis itu melambai-lambai ke arahnya dengan tangan satunya yang memegang segelas kopi.
Misha?
_______________
Sedangkan ditempat lain di waktu yang sama
Misha sedang asik menikmati kopi miliknya, disalah satu tokoh Starbucks dekat kesekolahnya, Misha berjalan kaki untuk sampai disana, karena kebetulan hanya butuh sekitar 5 menit untuk tiba. Ia menikmati minumannya sambil melihat ke arah jalanan, diluar sedang hujan. Entah kenapa tiba tiba saja hujan padahal tadi cuaca fain fain aja tuh.
Ia bosan, hpnya lowbat, bingung mau ngobrol sama siapa, tak ada yang ia kenal di tempat itu.
"Cih bisa bisanya gue ditinggalin! Pasti mama dirumah kagi panik banget nyariin anak kesayangannya ini belum pulang pulang"
"Lagian sih pak Regar! Au ah ngambek gue sama tuh guru! Awas aja kalo dia minta maaf, ga akan gue maafin!"
Misha bermonolog sambil mengaduk aduk kopinya. Mungkin kalo ia tak pergi ke sini ia sudah akan basah kuyup daritadi.
Ia memutuskan untuk keluar dari tokoh tersebut. Ia berjalan menuju halte dekatnya. Halte tersebut mengarah langsung tepat di gerbang sekolahnya. Ia akan menunggu bus kali ini. KALI INI. Karena seumur hidup Misha tak pernah menaiki bus manapun.
Saat pandangannya mengarah kedepan sekolahnya. Ia melihat sosok yang menyerupai pak Regar.
"Lah bukannya itu pak Regar?!"
Ia menyipitkan matanya, mencoba memastikan.
"Lah iya! Itu emang pak Regar co!"
"PAK REGAR?!!!" Meneriaki nama Regar sambil melambai-lambaikan tangannya. Tak lama Regar menoleh ke arahnya dengan pandangan sedikit kaget.
_____________
"Pak Regar kok basah kuyup sih?! Habis ngapain pak ke sekolah? Cari saya ya?" Tanya Misha sambil menaik turunkan alisnya, mencoba untuk menggoda pak Regar.
Saat ini ia sudah berada dimobil Regar untuk menuju kerumah nya. Sedangkan sedari tadi pak Regar hanya diam, tak minat dengan obrolan Misha. Ia cukup kesal karena Misha. Ia sibuk mencari-cari Misha sedangkan Misha sibuk meminum kopi di tengah hujan seperti ini? Kalo bukan karena permintaan Winda, mungkin ia tak mau menjemput gadis konyol ini.

YOU ARE READING
Pak Guru Gue
Teen FictionOrang gila mana yang suka sama guru nya sendiri? Misha Arkya orang gilanya. Misha yang baru saja putus dari pacarnya dan katanya ia tak mau mengenal cinta sampai tamat SMA tiba tiba kepincut sama guru baru nya sendiri?