Assalamualaikum semuaa.
Author up lagi nihh..
Gimana kabarnya? Semoga sehat ya..
Makasih yang udah mampir 👉👈
Jangan lupa follow dan vote ya!! 👍👍
💐💐💐
"AAAAA! GUE DI MANA??!!! " Teriak Alina yang baru saja terbangun. Alina segera berdiri, mengecek seluruh tubuhnya. Ia segera berjalan keluar dari kamar itu.
Alina berjalan mondar-mandir mencari jalan, sampai akhirnya dirinya malah menabrak seseorang. "Awwsss... " Ringisnya mengusap-usap jidatnya.
Alina berdecak sebal, kemudian mendongakkan kepalanya ke atas. "Ohh... Jadi anda itu memang orang jahat ya?!! Butuh uang berapa?!! Saya mau pulang!! Gak ada gunanya anda menculik saya! " Teriak Alina menatap marah orang di depannya itu, Gus Elgar.
Gus Elgar terkekeh kecil, kemudian berkata "Kamu gak saya culik. Kamu bisa lihat sendiri, silakan jika kamu mau lihat ke bawah. Ada umi dan abi juga kok. "
"Umi? Abi? Orang tua lo? Saya gak ada urusan buat ngurusin orang tua orang. Saya cuman mau pulang! " Ujar Alina.
"Banyak bicara. Saya mau kebawah, mau ikut gak? " Tanya Gus Elgar.
"Yaudah ,gue ikut. " Jawab Alina.
"Tadi saya, sekarang gue, nanti apa?" Batin Gus Elgar terkekeh.
Gus Elgar berjalan melewati tangga dan diikuti oleh Alina. Alina mengikuti langkah Gus Elgar yang berjalan mengarah ke meja makan.
"Sekarang kamu makan, saya akan memanggil umi dan abi. " Ujar Gus Elgar mempersilahkan Alina untuk duduk di kursi.
Alina hanya mengangguk, karena tadi Gus Elgar menyuruhnya makan, ia pun mengambil piring berisi nasi yang memang sudah di siapkan di meja tersebut.
Di piring itu juga ayam bakar dan juga sendok dan garpu. Tanpa berlama-lama, Alina mengucap bismillah dan menyantap makanan tersebut.
"Kok rasanya... Mirip sama masakannya Umi Hafshah? Apa ini emang pesantren yang sering aku kunjungi dulu? Tapi... Masa iya? Terus, Balaan di mana? Tau ah. " Gumam Alina.
Saat Alina sedang asik menikmati makanannya. Seseorang tiba-tiba membuat nya kaget.
"Alina"
"AA!! ALLAHUAKBAR! ALLAHUAKBAR! " Teriak Alina melompat lompat. Jujur saja, tingkahnya seperti ayam terbang. Sangat lah lucu .
"Astaghfirullah... Abang tohh.. " What? Panggilan apa lagi ini? Abang?
Sedangkan Gus Elgar, ia hanya bisa terdiam di depan Alina. Di sana juga ada seorang wanita paruh baya di samping Gus Elgar, ituu adalah Nyai Hafshah.
"UMI HAFSHAH??!! " Teriak Alina langsung memeluk erat Nyai Hafshah.
Nyai Hafshah yang merasakan pelukan yang tiba-tiba itupun, tersentak kaget. "Astaghfirullah Alina... Peluknya pelan-pelan dong, umi sesak. " Ujar umi Hafshah menepuk-nepuk punggung Alina.
"Umi, Alin kangenn.. Udah lama gak ketemu kita mii. " Ujar Alina dramatis.
"Iya, umi juga kangen banget sama kamu. " Ujar Nyai Hafshah.
Author: guys, semua peran di cerita ini langsung sebut nama aja ya. Ribet😁😁
"Alhamdulillah ya, gak nyangka bisa ketemu disini. "Ujar Hafshah tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGALINA (On Going)
روحانيات"Ankahtuka wa zawajtuka makhtubataka binti Syafara Alina Valleyya Dewantara alal mahri miatu jiram min mina dzahabi haallan" "Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur, wa radhiitu bihii, wallahu waliyyu taufiq, " ujar Elgar lantang. "Para...