ㅡKesialan Keana

33 9 0
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Kepergian Algerion dari apartemen dan juga dari pandangan Keana, ternyata membuat Keana sangatlah gundah. Ada rasa sedikit tidak rela Algerion pergi. Tapi, tidak mungkin kan? Keana menyuruh Algerion untuk tinggal lebih lama. Apalagi mereka tidak ada hubungan apapun. Hanya sebatas mantan.

Jika ingin terus Algerion tetap tinggal. Kenapa Keana tidak menerima ajakan nikah dari Algerion?

Rasa gengsi memang selalu mengalahkan semuanya. Lidah pun terasa kelu saat ingin mengatakan sesuatu. Tidak berani. Yang terjadi malah selalu membuat seribu alasan untuk menutupi rasa gengsi yang sudah melambung tinggi ke angkasa.

Terkadang, kita memang harus melawan rasa gengsi itu.

Seperti Keana, dirinya menyesal selalu beralasan menolak Algerion. Padahal dalam benaknya dia sangat menginginkan Algerion sepenuhnya. Dia ingin membangun sebuah rumah yang nyaman, hangat dan bahagia bersama Algerion. Namun, gengsi di dalam dirinya terlalu besar hingga mengalah kan keberaniannya.

"Jadi kangen," Keana memonyongkan mulutnya. Memegang erat selimut yang Algerion pakai semalam. Aroma dari tubuh Algerion masih menempel di selimut itu.

"Kan, apa gue bilang?! Akur dikit aja sama, Al, gue bakalan langsung uring-uringan." Dumel Keana mengacak rambut panjangnya frustasi.

"Emang ya? Masa lalu itu bakalan tetep jadi pemenangnya."

Sedang galau-galau nya memikirkan Algerion. Suara dering telepon membuyarkan semuanya. Lantas, Keana berdecak sesaat sebelum akhirnya meraih teleponnya yang berada di atas meja.

Ternyata itu dari Papa Edward.

Ada apa nih?

"Halo, Pa!" Sapa Keana terlebih dahulu sebelum Papa Edward mengatakan kalimat.

"Halo, Kea. Gimana?" Tanya Papa Edward di seberang sana.

Keana mengernyit. Gimana apanya? Apa Papa tau tentang Algerion nginep semalem? Kok bisa? Banyak sekali pertanyaan di benak Keana kala mendapatkan pertanyaan dari Papa Edward.

"G-gimana apanya? Pa ...." Tanya balik Keana sedikit gugup.

"Nginepnya? Apartemen si Aycel nyaman kan? Aycel, ngorok gak? Kamu bisa tidur gak semalem?" Cerocos Papa Edward bak tidak ada rem.

Sesaat Keana menghembuskan napas lega. Kirain tau tentang, Algerion semalem. Papa mah kebiasaan buat hati gue jedar-jeder aja.

Dating Show ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang