ㅡBersamaku kamu aman

38 5 2
                                    

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌

Satu jam lamanya para kontestan begitu sibuk dengan urusannya masing-masing. Mungkin yang paling menikmati keindahan alam dan misi di Gunung adalah Rangga dan Tania. Sepasang sejoli itu tampak bahagia bermesraan berdua. Seakan dunia hanya milik mereka seutuhnya. Tidak peduli dengan penderitaan para teman-temannya.

Bahkan Rangga dan Tania berhasil mengusik semua misi teman-temannya. Sudah bisa di pastikan mereka berdua akan mendapatkan bonus dari Pak Edward. Sebenarnya Algerion juga Keana merasa senang karena misi mereka sedikit terusik oleh Rangga dan Tania. Jadi, bagi Algerion dan Keana ulah sepasang sejoli yang tengah di mabuk asmara itu tidak terlalu buruk.

Hari sudah semakin gelap. Karena tidak ingin terlalu lama berada di atas Gunung. Para kontestan pun memutuskan untuk segera turun. Hawa di sana pun semakin gelap semakin dingin. Bila terus berlama-lama tanpa perlengkapan yang cukup bisa-bisa mereka mati kedinginan bersama.

Selama dalam perjalanan turun Zeandra terus saja mendumel karena tidak bisa menyelesaikan misi satu pun bersama Keana. Entah ada dimana? Kartu misi mereka.

"Harusnya kita cari kartu itu sampe dapet." gumam Zeandra menghela nafas berat.

"Gak papa, Zean. Yang penting kita udah ngerasain naik gunung bareng kan?" timpal Keana berusaha memperbaiki mood Zeandra.

Zeandra menyunggingkan senyuman lebar. "Hm, salah satu momen paling berkesan di hidup gue. Bisa naik gunung sama lo, liat bunga edelweis bareng, dan liat senja bareng."

"Makasih udah ngasih tau semua keindahan yang ada di gunung." ungkap Keana tersenyum tulus.

"Asal lo tau, Keana," jeda Zeandra sembari menoleh ke arah Keana. "Hal yang paling indah, itu, lo. Bahkan senja di atas gunung aja kalah sama keindahan diri lo."

Keana tertegun beberapa saat. Kalimat yang keluar dari mulut Zeandra benar-benar terdengar begitu menyentuh. Cukup sedih bila dirinya mengatakan bahwa ia tidak bisa membalas perasaan Zeandra. Lantas, Keana tersenyum simpul. "Makasih," jawabnya pelan.

Sedangkan tepat di belakang Keana dan Zeandra. Algerion sedaritadi terus menahan rasa kesal di benaknya. Mendengar mereka berdua berbicara manis membuat hati Algerion panas. Rasanya ia sangat ingin menarik Keana untuk menjauh dari Zeandra. Tetapi, itu tidak mungkin terjadi.

"Al, lo bisa bantuin gue gak?" sahut Vlavio pelan. "Gue takut, makin gelap jalannya makin agak susah keliat!" cicitnya tanpa ijin memegang lengan kekar Algerion.

Sontak Algerion menoleh. "Hm,"

"Al, ngomong dong!" pinta Vlavio merasa sedikit merinding karena suasana semakin mencekam.

Dating Show ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang