BAB 9

72 4 0
                                    

"Itu, itu!" Sebuah suara membangunkan Tharn dari tidurnya, membuatnya membuka mata mengantuk sebelum melihat Ares yang sudah mengenakan pakaian kerja.

"Apa itu?" Tharn bertanya balik, suaranya masih sedikit serak karena baru bangun tidur.

"Aku akan pergi ke perusahaan. Tetaplah di rumah. Saat makan siang, aku akan kembali makan bersamamu", kata Ares.

"Oh," jawab Tharn masih sedikit mengantuk.

"Jika kamu butuh atau menginginkan sesuatu, beritahu saja pada Liam, atau kamu bisa memberitahu salah satu pengawalku. Mengerti?" desak Ares.

"Uh-huh," gumam Tharn,

memanjangkan suaranya sambil menguap dan memejamkan mata lagi, masih mengantuk. Mulut Ares sedikit melengkung membentuk senyuman dan dia tidak berpikir untuk mengganggu Tharn lagi, karena hari ini dia ada pekerjaan di perusahaan dan perlu menyelesaikan beberapa hal. Lalu dia diam-diam meninggalkan kamarnya sendiri.

"Liam, aku akan meninggalkanmu untuk menjaga Tharn untukku. Jika dia membutuhkan atau menginginkan sesuatu, tolong kabulkan permintaannya," Ares menginstruksikan kepala pelayan kepercayaannya sebelum pergi.

"Tentu saja," jawab Liam tulus sebelum Ares meninggalkan mansion.

Ares langsung berangkat ke perusahaan, karena hari ini dia ada rapat di pagi hari. Sesampainya di sana, dia langsung memasuki ruang pertemuan. Untungnya pertemuan kali ini tidak terlalu membuat Ares stres sehingga hanya berlangsung selama 2 jam sebelum ia kembali ke kantornya dan melanjutkan pekerjaannya.

Trim... Trim... Trim...

Suara telepon internal berdering, jadi Ares menjawabnya.

("Nona Tiara ingin menemui kamu bos"), terdengar suara asistennya.

"Ya, biarkan dia masuk," jawab Ares. Tak lama kemudian, pintu kantornya terbuka, menampakkan sosok anggun sang model.

"Halo Pak Ares," sapa Tiara sambil tersenyum.

"Silakan duduk," kata Ares dengan nada seperti biasanya. Wanita muda itu duduk dengan patuh.

"Phillip tidak ikut bersamamu?" Ares bertanya tentang manajer pribadi Tiara yang biasa menemaninya jika datang ke perusahaan.

"Phillip pergi ke bagian akuntansi. Mungkin sebentar lagi dia akan datang. Sebenarnya aku ingin bicara denganmu dulu," jawab Tiara sambil tersenyum.

"Tentang Ron, putra CEO Brand U, kan?" Ares balik bertanya, dan Tiara mengangguk sambil tersenyum.

"Ya, minggu depan aku ada beberapa pekerjaan foto. Seseorang yang kukenal memberitahuku bahwa Pak Ron mengetahui hal ini dan berencana datang menemuiku. Aku sedikit risih dengan hal itu," kata Tiara. , mengungkapkan pikirannya dengan tulus, karena ini adalah situasi yang sering dia temui. Terkadang, ia bertemu dengan fans yang sangat gila, dan Ares harus meningkatkan keamanan dengan memberikan Tiara maksimal 3 pengawal, tidak termasuk manajer pribadinya dan supirnya.

"Aku akan meminta Phos menghubungi keluarganya. Serahkan padaku," jawab Ares. Bagaimanapun, dia adalah salah satu karyawan perusahaan yang paling penting dalam hal reputasi, Ares selalu menjamin bantuan yang baik untuk menjaga keselamatan semua orang di perusahaan.

"Terima kasih," ucap Tiara sambil berdiri dan membungkuk untuk mencium pipi Ares.

"Apakah ada bekas lipstik?" tanya Ares membuat Tiara ragu sejenak.

"Tidak," jawab Tiara karena lipstik yang digunakannya tahan lama dan tidak mudah luntur. Ia memandang Ares dengan heran, karena ia belum pernah menanyakan hal itu sebelumnya, namun Tiara juga tidak menanyakan apa pun.

LS : ARES & THARNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang