꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊
Hidup itu penuh dengan kejutan dan juga misteri bukan?
"𝑀𝑢𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑎𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑘𝑢 (𝑛𝑎𝑚𝑒)"-𝑚𝑢𝑧𝑎𝑛
"𝑆𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑛𝑎𝑚𝑎𝑚𝑢? " -(𝑛𝑎𝑚𝑒)
"𝑇𝑜𝑘𝑖𝑡𝑜 𝑚𝑢𝑖𝑐ℎ𝑖𝑟𝑜" -𝑚𝑢𝑖𝑐ℎ𝑖𝑟𝑜
"𝑆�...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙉𝙖𝙢𝙚 𝙥𝙤𝙫:
Sebenarnya, apa keluarga ku saat menjadi manusia seperti ini? Aku juga tidak ingat sih, soalnya saat aku bersama keluarga buatan yang dibuat oleh Rui menurutku terlalu canggung karena jika mereka bersikap bukan sesuai peran yang diberikan oleh Rui maka akan langsung dihukum jemur oleh Rui dibawah sinar matahari.
"Nii-chan" panggil ku kepada Rui yang sedang duduk diatas jaringan Laba-laba.
"Apa? " Rui menoleh menatap ku.
"Main yuk di sungai! " aku mengajaknya dengan senyuman dan tatapan memohon, aku tau Rui tak akan pernah menolak permintaan ku karena aku adalah adik kesayangan nya, walaupun aku tidak melakukan ritual seperti yang lain.
"Baiklah" Rui turun dari jaringan laba-laba dan langsung berjongkok didepan ku memberi isyarat untuk naik ke punggung nya.
Dengan senang hati dan lapang dada aku langsung menaikkan tubuhku diatas punggung Rui.
Rui berjalan dengan sedikit berlari menuju sungai dengan ku di gendongan nya, kami suka melakukan hal ini makanya keluarga salah satu anggota keluarga laba-laba ada yang iri padaku karena Rui tak pernah memarahi ku hehe!
Kami sampai di tepi sungai yang jernih, aku langsung turun dari punggung Rui dan mendekati sungai.
"Nii-chan!! Mitte! Ada ikan " aku menunjuk ikan-ikan yang sedang berenang di sungai yang jernih dan menampilkan sinar rembulan yang indah, Rui mendekati ku dan menepuk kepala ku pelan.
"Iya... Aku lihat" ide iseng muncul di otak ku, aku langsung melompat kedalam sungai dan menyipratkan air ke Rui dan membuat nya sedikit basah kuyup.
Rui nampak kesal dengan perbuatan ku dan membalasnya seperti yang kulakukan padanya tadi.
Tawa Rui saat itu lepas ketika melihat ku terpeleset dan akhirnya badanku seluruhnya basah.
Tapi semua itu terhenti ketika kamu mendengar suara ribut dihutan, sepertinya ada kelinci yang berjalan ketempat pemangsa nya.
"Tunggu disini, aku akan melihat apa yang terjadi" suara Rui terdengar begitu dingin ditelinga ku, saat dia berdiri dan hendak pergi duluan aku mencengkram lengan bajunya dengan kuat, rasanya ada hal buruk yang akan terjadi padanya.
"Aku mau ikut" aku tau dia adalah iblis pembunuh manusia, tapi... Rui kan hanya ingin mempunyai keluarga yang begitu harmonis agar ingatannya saat manusia dulu kembali, hampir sama seperti ku tapi berjalan di jalan yang berbeda.
