Plan 6

400 74 10
                                    

Akhirnya kapal mereka berdua mendarat di Kerajaan Barat. Hinata menatap sekilas pada Naruto dan langsung pergi meninggalkan dirinya tanpa sepatah katapun, sesuai dengan yang diinginkan pria itu. Naruto memandang punggung Hinata yang semakin menjauh, menghela napasnya berat.

Tak lama setelah kepergian Hinata. Sasuke dan Sai datang menghampiri Naruto. Naruto yang melihat keduanya datang, lagi-lagi menghela napasnya berat.

"Kau harus bergegas. Malam nanti adalah upacara pernikahanmu dengan sang Putri" ucap Sai pada Naruto.

"Upacara pernikahan apanya. Itu tidak akan terjadi, batalkan saja" ucap Naruto pergi meninggalkan keduanya.

"Apa?! Kenapa seenaknya seperti itu. Bukankah kita sudah membiarkanmu untuk pergi berlayar. Raja, kau mendengarku tidak?!" Teriak Sai pada Naruto.

"Sudah kubilang kan" ucap Sasuke kali ini.

"Kenapa bisa seperti itu?" Tanya Sai heran.

"Pasti pendekatannya berhasil tapi juga gagal. Yah, begitulah" Sasuke menepuk bahu Sai yang terlihat tidak mengerti penjelasan Sasuke.

Sai kembali melihat punggung Naruto yang semakin menjauh, "Tapi bukankah dia sangat menyukai Putri Hyuuga itu. Apapun yang terjadi, dia pasti sangat kecewa sampai harus mengambil keputusan seperti ini"

"Itu bukan salah sang Putri" ucap Sasuke.

"Kali ini apa maksud mu?" Jengah Sai pada Sasuke.

"Uzumaki Naruto adalah orang bodoh" setelah mengatakan kalimat itu Sai langsung membungkam mulut Sasuke dengan tangannya. Takut jika ada penjaga Kerajaan Timur yang mendengarkan umpatan Sasuke. Mereka berdua bisa di penggal.

"Dasar gila" umpat Sai pada Sasuke. Sasuke melepaskan tangan Sai dari mulutnya dan menatap Naruto yang kian menjauh.

"Yah, apapun itu dia pasti sedang sedih" ucap Sasuke.

🚢🛳️🚢

Namikaze Naruto, Pangeran Timur saat ini tengah menghadiri pernikahan Hyuuga Neji. Memilih bersembunyi dari keramaian para tamu pernikahan Neji, Pangeran Kerajaan Barat.

"Kenapa kau disini. Bukankah kau harus menemani Raja dan Ratu untuk menyapa Raja Barat?" Tanya Sai yang sudah berada di sampinya.

Naruto tak menoleh menatap Sai. Dirinya sibuk menatap lurus kedepan, pandangannya tidak bisa dialihkan.

"Ibu dan Ayah sudah cukup untuk memberi salam pada Raja Barat. Aku datang hanya untuk formalitas saja" jelas Naruto. Kemudian keduanya diam dan memilih melihat keramaian tak jauh dari mereka.

Hingga tak selang berapa lama, Sai menyadari sesuatu.

Dirinya memandang Naruto dan mengikuti arah pandang Naruto. Benar saja, ternyata mata biru Pangeran itu tengah mengamati seorang perempuan yang tengah sibuk berbincang dengan ibunya.

Perempuan bersurai indigo yang tengah tersenyum pada ibunya. Menampilkan pancaran cahaya cerah yang mampu menyilaukan mata Naruto. Mengunci pandangan pria itu.

Tanpa sadar senyum kecil terpatri di wajah Naruto. Membuat Sai yang melihatnya menahan tawa kecilnya.

"Astaga, sepertinya dia jatuh cinta pada pandangan pertama" gumam Sai.

"Kau menyukai Putri Hyuuga, mau aku bantu?" Tanya Sai yang membuyarkan pandangan Naruto.

Naruto seperti tengah tertangkap basah, terlihat sedikit kebingungan hingga akhirnya dia menoleh pada Sai dan mendecih.

"Ini bukan saat nya untuk melakukan hal seperti itu" ucap Naruto. Pria itu kembali menatap lurus kepada Sang Putri.

"Ah, tapi jika kau ingin membantuku. Kau bisa kirimkan aku beberapa informasi mengenai Putri Hyuuga. Aku akan sangat berterimakasih Sai" ucap Naruto membuat Sai mendecih.

One Day Before Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang