Plan 7

361 60 4
                                    

Hinata menatap sekeliling di depan tempat resepsionis sembari menunggu kunci kamar penginapan yang sedang dipesannya. Beberapa pengawal yang tak Hinata kenal melewatinya begitu saja dan menjatuhkan sebuah kertas yang menarik perhatian Hinata.

Sambil menutupi wajahnya dengan tudung, Hinata menunduk dan meraih kertas itu. Saat kertas itu dibalik, sosok yang tak asing baginya tampak jelas disana.

"Kapten Lee?" Gumam Hinata.

"Dicari... Namikaze Naruto, Raja Kerajaan Timur" setelah mengeja kalimat di kertas itu. Hinata menutup mulutnya dengan salah satu tangannya.

"Astaga, dia Raja Timur?!" Gumam Hinata dengan keadaan terkejut.

🚢🛳️🚢

Saat di penginapan

Hinata terkejut kala melihat siapa pria yang saat ini berada di hadapannya, berada di dalam kamar inapnya. Satu tangannya ia gunakan untuk menutup mulut saking terkejutnya.

"Raj-" dia merutuki mulutnya yang hampir saja membuka identitas pria itu.

"Kapten Lee?!" Hinata mencoba memasang wajah terkejut sekaligus kebingungan. Hinata bertanya-tanya sebenarnya kenapa Raja Timur itu bisa mendatangi kamarnya.

"Ah, Putri Hyuuga yang hilang" Setelah mendengar kalimat itu, Hinata tanpa sadar melangkah mundur. Dirinya masih mencoba membaca situasi yang terjadi saat ini.

Hinata menatap Naruto, "Kau diperintahkan untuk menjemput ku kembali ke istana? Jangan harap!" Pancing Hinata yang entah mengapa direspon oleh kekehan Naruto.

"Aku suka saat kau berbicara santai seperti ini" Hinata merespon kalimat Naruto dengan decihan dalam hatinya. Orang aneh.

"Cepat katakan apa alasanmu datang kemari, aku tidak suka basa-basi mu" Tuntut Hinata meminta penjelasan.

"Ah, tenang-tenang... Aku juga sedang bersembunyi" jawab Naruto membuat Hinata mengernyitkan dahinya heran.

"Bersembunyi dari apa? Bukankah kau hanya seorang kapten kapal milik bangsawan kaya?" Pancing Hinata untuk kedua kalinya.

Naruto lagi-lagi terkekeh mendengar pertanyaan dari Hinata. Seperti tidak menganggap kalimat Hinata sebuah hinaan, dirinya kini malah sibuk melihat keadaan sekitar kamar inap Hinata. Pria itu berjalan menuju kearah jendela kamar, menyibak sedikit tirai dan tersenyum kecil saat melihat potret besar Hinata tepat dihadapannya.

Sebenarnya apa tujuanmu datang kesini sampai melarikan diri dari rombongan mu Namikaze Naruto. Gumam Hinata dalam hati.

Beberapa menit berlalu dengan kebungkaman mereka hingga akhirnya kedua nya dikejutkan oleh ketukan keras dan kasar oleh seseorang dari luar kamar itu. Hinata dan Naruto saling bertukar pandang. Hingga akhirnya mereka terkejut lagi saat ketukan itu kembali terdengar.

Naruto dengan cepat menghampiri Hinata dan menyambar jubah milik perempuan itu. Hinata terlihat kebingungan dan tanpa sadar ikut berdiri saat Naruto mendekat padanya.

"Pakai ini cepat. Tidak ada waktu untuk menjelaskan dan tidak waktu untuk lolos dari mereka saat ini" ucap Naruto membuat Hinata dengan cepat meraih jubahnya dan memakainya.

Setelah selesai memakai jubahnya, Hinata mendongak dan tepat pada saat itu tubuh Hinata membeku melihat Naruto berada di hadapannya. Sangat dekat bahkan dirinya bisa mencium aroma tubuh Naruto.

Ini tidak normal kan, kenapa jantungku tiba-tiba berdebar? Lagi-lagi Hinata bergumam dalam hatinya.

"Hei, kau dengar tidak?! Buka pintu nya sekarang atau kami akan merusaknya? Kami perlu memeriksa sesuatu?!" Hingga akhirnya lamunan Hinata buyar ketika suara keras itu kembali terdengar.

One Day Before Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang