04

480 61 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Hyung harus membantuku, sesuai dengan janji Hyung kemarin" taehyung menatap kearah seokjin dengan tatapan seriusnya.

Seokjin menghela nafasnya, ia mulai bosan dengan perkataan taehyung barusan, taehyung terus mengulang-ulang perkataan itu seolah-olah ia akan melupakannya jika tidak di ingatkan, bolehkah ia menyesal karena telah mengucapkan janji itu?

"Sudah berapa kali aku bilang kalau aku akan membantumu, bisa kau berhenti mengucapkan itu? Aku bosan mendengar nya"

Taehyung hanya diam tak menanggapi perkataan seokjin, pikirannya sedang sibuk memikirkan cara untuk membuat Jungkook selalu berada di dekatnya, sangking fokusnya berfikir Kerutan di daerah dahi milik taehyung mulai terlihat, itu akan selalu terjadi jika taehyung sedang berpikir keras atau ketika sedang berbohong.

Puk!

"Jangan membiasakan dahimu seperti itu tae" omel seokjin karena gemas dengan kebiasaan buruk taehyung yang tak pernah hilang.

"Emangnya kenapa sih Hyung? Jangan membuatku kesal"

"Kau terlihat sangat jelek Tae, hilangkan kebiasaan mu itu"

"Sudahlah Hyung, aku ingin kembali ke apartemen yang aku tempati tempati sementara waktu"

Taehyung beranjak dari duduknya dengan bibir yang mengerucut karena kesal dengan seokjin yang mengatainya jelek.

"Kenapa tidak tinggal di mansion Kim saja?"

"Aku malas tinggal di mansion sebesar itu sendirian, walaupun nanti akan ada maid yang menemaniku"

Sebelum taehyung melangkah seokjin sudah menghentikannya terlebih dahulu, membuat taehyung menatap bingung kearah seokjin.

Saat akan mengatakan sesuatu taehyung sudah lebih dulu mengucapkan sesuatu dan itu langsung membuat seokjin kesal.

"Aku tak sebodoh itu Hyung, aku tau apa saja yang harus aku lakukan, ingat aku lebih pintar dari mu" setelah mengucapkan itu taehyung langsung pergi dari hadapan seokjin sebelum terkena Omelan dari sepupunya itu.

"YAAA! KIM TAEHYUNG!" Teriakan seokjin menggema keseluruhan mansion milik nya itu.

𖧷₊˚˖𓍢ִ🍓✧˚.🎀༘⋆゚*

Taehyung saat ini tengah bersantai di ruang tamu miliknya, ia tak sendiri melainkan ada Jungkook yang menemaninya.

"Kenapa?" Tanya taehyung sambil terus mengunyah strawberry yang ada di hadapannya saat ini.

"Aku merindukanmu Tae"

Dahi taehyung langsung berkerut saat mendengar jawaban dari Jungkook.

"Kita baru saja bertemu kemarin kookie, ada apa dengan mu?"

Jungkook mengikis jarak antara mereka berdua, matanya terus tertuju dengan pahatan wajah taehyung yang sedang menatapnya juga.

Puk!

"Jangan terlalu dekat kookie" rengek taehyung saat merasakan jaraknya dan Jungkook sangat tidak aman untuk jantungnya yang semakin berdetak kencang.

"Kau tidak akan pergi tanpa sepengetahuan ku lagi kan Tae?" Tatapan Jungkook yang awalnya menatap taehyung dengan tatapan yang sulit diartikan langsung berubah dengan tatapan sendu bercampur cemas.

"Kenapa emangnya?" Tanya taehyung, setelah itu mengambil dua buah strawberry dan langsung memasukkan kedua strawberry itu kedalam mulutnya.

Jungkook tak menjawab, melainkan langsung merebahkan tubuhnya di sofa dengan kepala yang berada di atas paha milik Taehyung, Jungkook menggenggam salah satu tangan milik taehyung dan meletakkan nya di atas rambut miliknya.

Taehyung yang paham akan keinginan Jungkook langsung mengelus rambut rambut Jungkook dengan pelan dan sesekali ia beri pijatan di kepala Jungkook, Jungkook memejamkan matanya saat merasakan pijatan lembut milik taehyung hari ini ia benar-benar lelah dengan semua masalah yang ia miliki.

"Aku merindukanmu, merindukan semua perhatian mu padaku, selama kau pergi aku tak pernah menemukan tempat untuk melepaskan semua rasa lelahku, ku mohon jangan pergi lagi" Jungkook benar-benar takut jika taehyung kembali meninggalkannya, taehyung yang selalu ada saat ia berada di masa-masa tersulit nya sebelum taehyung pergi.

taehyung menelan habis strawberry yang ada di mulutnya lalu memfokuskan pandangan pada Jungkook yang masih memejamkan matanya

"Lisa?"

Mendengar nama sang istri di sebut Jungkook langsung membuka matanya, menatap mata taehyung dengan tatapan sendu miliknya

"Kau benar, seharusnya aku memikirkannya dengan matang, memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya jika aku bertindak gegabah hanya karena keinginan ku"

"Kau menyesal?"

Jungkook mengangguk pelan "aku berniat untuk berpisah dengannya"

Bolehkah taehyung merasa bahagia dengan perkataan Jungkook barusan? Taehyung berusaha menahan raut wajah bahagianya saat ini, ini terlalu cepat bahkan ia belum menjalankan rencana yang ia buta untuk merebut Jungkook dari istrinya.

Tangan miliknya yang mengelus rambut Jungkook seketika berhenti,rasa senang itu langsung hilang dengan cepat, digantikan oleh rasa kecewa yang begitu mendalam saat Jungkook melanjutkan perkataannya, yang awalnya taehyung menahan raut bahagia nya sekarang taehyung sedang berusaha menahan raut kecewa bahkan sangking kecewanya ia saat ini taehyung ingin menangis sejadi-jadinya, ia merasa tak ada lagi celah untuk ia merebut Jungkook agar menjadi miliknya.

Next or no??

G

imana?
Maaf kalo kurang nyambung yaa
Maaf juga kalau ada typo yang bertebaran 🙇🏻‍♀️

Vote⭐ sama komen✉️ dong biar semangattttttttt, sebisa mungkin ninggalin jejak kalian disini tapi kalo nggak bisa ya nggak papa sih😊🤧

Byeee

I'll take it backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang