13

264 56 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.


.

Suara pintu mobil yang dibanting terdengar di parkiran panti asuhan. Lisa keluar, mengikuti langkah cepat Jungkook menuju gedung panti asuhan, sementara wajahnya masih menyimpan kebingungan dan amarah.

"Jungkook, apa yang sebenarnya kau pikirkan?" Lisa memprotes, menarik lengan suaminya agar berhenti. "Kita bicara soal punya anak, bukan soal... mengadopsi."

Jungkook berbalik, menatap Lisa dengan pandangan tegas. "Kau ingin anak sekarang, dan aku belum siap untuk punya anak kandung. Tapi aku bisa siap untuk ini." Tanpa menunggu jawaban dari Lisa, ia menggandeng tangannya dan menariknya masuk ke dalam gedung.

Di dalam panti, mereka disambut oleh seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah. "Selamat siang, apa yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu dengan suara hangat.

"Selamat siang, Bu," jawab Jungkook sambil sedikit menunduk. "Nama saya Jungkook, dan ini istri saya, Lisa. Kami datang ke sini untuk... mencari tahu lebih banyak tentang anak-anak di sini. Mungkin mengadopsi salah satu dari mereka."

Wanita itu tersenyum, meskipun sorot matanya menunjukkan sedikit keterkejutan yang tersamar. "Tentu, tentu. Nama saya Bu Han, saya yang mengurus panti ini. Ayo, saya antar kalian untuk melihat-lihat."

Bu Han membawa mereka melewati koridor yang dipenuhi gambar-gambar ceria anak-anak. Mereka tiba di sebuah ruangan kecil di mana anak-anak sedang bermain. Di sudut ruangan itu, seorang anak laki-laki duduk sendirian, memeluk boneka beruang yang sudah usang, matanya tertuju pada jendela.

Lisa mengerutkan kening saat melihat suaminya yang terdiam di tempat. "Kenapa kau berhenti di sini?" tanyanya, suaranya masih terdengar dingin.

Jungkook tidak langsung menjawab, tatapannya masih tertuju pada anak laki-laki itu. "Anak ini... dia mengingatkanku pada seseorang."

Lisa melipat tangan di dada, matanya menatap anak itu dengan sedikit bingung. "Pada siapa?"

"Taehyung," jawab Jungkook pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.

"Ada sesuatu di matanya... kesedihan yang sama. Dulu, Taehyung juga sering terlihat seperti itu saat kita masih kanak-kanak, sebelum dia mulai terbuka."

Lisa menggertakkan giginya, jelas tidak senang mendengar nama itu disebut lagi.

"Jadi, kau ingin mengadopsi anak ini hanya karena dia mengingatkanmu pada Taehyung?"

Jungkook menghela napas panjang, lalu menatap Lisa dengan mata yang penuh ketegasan.

"Bukan hanya itu, Lisa. Tapi anak ini butuh keluarga, sama seperti yang kau inginkan. Aku ingin memberikan dia kesempatan untuk memiliki itu. Kita bisa melakukannya bersama, jika kau mau mencoba."

Lisa memandang anak kecil itu lagi, lalu kembali menatap Jungkook. Ia bisa melihat betapa seriusnya Jungkook, dan meskipun hatinya menolak, ia tahu bahwa suaminya tidak akan mengubah keputusannya. Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, Lisa akhirnya mengangguk kecil, meski jelas ada rasa enggan dalam gesturnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'll take it backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang