.03

216 19 0
                                    

setenang-tenangnya ombak lautan,
bukan berarti mereka tak bisa menjadi ombak yang mengerikan
;caine chana

  "pagi mamih," Sapa Krow pada Caine. "pagi krow" Balas Caine tak lupa pula dengan senyuman manis nya yang membuat Krow mematung melihat pesona seorang Caine.

  "pagi ini bakal olahraga ya??." Tanya Gin menghampiri Caine dan Krow. "iya olahraga pagi ini, lagian kan si mamih dah bilang di grup" Balas  Krow.

  "grup?... grup apa dah." Tanya Gin penasaran. "lah emang lu ga masuk grup kelas kah?" Tanya Krow balik. Pertanyaan dari Krow hanya dihadiahi gelengan kepala oleh Gin. "hah!!... masa lu ga masuk grup sih?!." Ucap Krow tak percaya. "beneran deh... sumpah!!." Balas Gin kedua jarinya pun sepontan terangkat menunjukan bahwa ia jujur.

  "jahat banget kalian!!!.... bikin grup tanpa gw" Ucap gin dengan nada yang dibuat memelas. "dih... gw mah ga tau ya, grup itu juga yang bikin si papih noh." Balas korw.

  "eh.. udah-udah," Lerai caine. " Bentar biar Gin aku masukin dulu ya." Sambung Caine lagi lalu ia pun mengotak-atik ponselnya.

  "udah ya, gin udah aku tambahin ke grup." caine langsung meninggalkan mereka berdua dan memutuskan untuk ke lapangan terlebih dahulu.

  "oy!!!..." Seru seseorang dari arah belakang tubuh Caine. Saat ini Caine sedang berada di sebuah koridor sekolahnya yang menuju pada wc. Namun sialnya ketiga orang penggangu itu datang yaitu Rio, Jenan, dan Ren. Mereka adalah perundung yang amat sangat terkenal disekolah ini karna kegilaan mereka yang diluar batas saat merundung seseorang. Bahkan mereka telah memiliki tiga korban dengan kondisi mental yang buruk dan harus dilarikan ke RSJ.

Caine membalikan badannya dan menghadap pada tiga orang tersebut. "ada apa??" Tanyanya.

"ck..." Decak pemuda yang bernama Ren. "pake nanya lo.... sana beliin kami cemilan" Sahut seorang gadis yang bernama Jenan. "kalian memiliki kaki dan tangan yang utuh, jadi untuk apa aku melakukannya" Balas Caine dengan berani.

"ohh!!... berani juga lu ya" Sahut Ren. "udahlah woi... biasa dia itu cuma sok berani!!" Cetus Rio. "udah yok... jangan terlalu lama-lama deket sama pembawa sial nanti malah kita lagi yang sial gara-gara dia" Ujar Jenan dan membuat kedua pemuda itu pergi mengikuti dirinya.

"huff...." Nafas lega Caine setelah ketiga orang itu pergi. "caine?..." Ujar seorang pemuda dengan kacamata hitam tersemat di hidungnya. "eh...? kak makomi?.." Gumam Caine. "yeah... ini aku, gimana kabar kamu?... baik kah?" Tanya pemuda yang bernama Makomi itu.

"sehat kok kak... gimana sama kakak?.., sehat kah?" Tanya Caine balik. "yeah... tentu,.. aku sehat kok" Balas Makomi. "by the way,.. kamu mau kemana nih" Imbuh Makomi. "ouh... aku mau ganti baju olahraga" Balas Caine.

"oh... yudah ya aku mau kekelas dulu... kamu yang semangat ya olahraganya" Ujar Makomi lalu ia pun melambaikan tangannya dan pergi.

***

"siang anak-anak" Sapa guru MTK yang bernama Helen. "siang bu" Balas serentak seluruh murid di kelas itu.


"hari ini saya yang akan mengawasi kelas kalian karna wali kelas kalian atau bu dinda tidak bisa masuk dikarnakan sakit" Ujar sang guru. "-faham!!!." Tegas guru itu.

"siap bu faham." Jawab para murid serentak.

"baiklah kalau kalian sudah faham... oh ya... di kelas kalian memiliki siswa pindahan... ayo nak silahkan masuk" Persilahkan Helen pada seorang siswa yang telah menunggu di luar kelas sedari tadi.

Seorang pemuda surai ungu muda memasuki kelas dengan seragam yang berbeda dari anak-anak lain.

"ayo nak perkenalkan nama kamu." Perintah Helen. "hai semuanya,.. perkenalkan nama saya exu pindahan dari sekolah dermaga" Ucapnya memperkenalkan diri.

"baiklah exu kamu silahkan duduk di tempat yang kosong." Persilahkan Helen. "baik bu" Balas Exu lalu matanya berkeliling mencari tempat kosong. "ketemu!!..." Gumam Exu lalu ia melangkahkan kakinya menuju pada sebuah bangku yang kosong dan mendudukkan dirinya dibangku itu.

"akhirnya gk cuma kita berdua yang duduk di barisan ini jak" Ujar Riji. "yeah... untung ada anak baru kalo ga udah kek bangku keramat aja tuh" Saut sang surai pink yaitu jaki.

"hai anak baru perkenalkan nama gw riji" Ucap Riji memperkenalkan dirinya sendiri. "perkenalkan namaku jaki chen" Timpal Jaki. "ouh... salam kenal nama ku exu" Balasnya

"iya kami tau kok kan tadi dah perkenalan di depen" Ujar Riji.

***

"eh... anak baru kenalin gw echi"
"gw aenon"
"selia"
"aku mia"
"elya"
"key"
"mako"
"gin"
"krow"
"garin"

"o-ouh... ya salam kenal aku exu" Gugupnya

"kenalin gw rion" Timpal Rion

"panggil aja caine" Ucap caine tak lupa juga senyum yang membuat seseorang kagum padanya.

"ya-yeah... semuanya salam kenal" Ucap exu.

"udah pada kenalan kan... kalo gitu sana pada istirahat" Saran Caine dan dituruti oleh anak kelasnya.

***

"kenapa ga istirahat?" Tanya seseorang dari ujung pintu. "eh!... jaki??... kenapa kamu disini?"

"justru pertanyaan itu cocok untuk kamu... kamu yang kenapa malah dikelas bukannya ke kantin"

Jaki pun mendekat pada anak baru dikelas mereka itu

"ouh... ga papa kok... exu cuma ga pengen jajan aja" Balas nya pada pertannyaan yang Jaki lontarkan

"ga pengen jajan atau ga bawa uang jajan?" Celetuk Jaki

"terkekeh... tebakan kamu tepat"

"... gimana kalo kamu temenin aku aja biar kamu juga kenal sama sekolah ini" Usul Jaki mencoba mengganti topik

"boleh... emang kita mau ke mana?"

"ikut aja sama aku"

Menarki tangan Exu supaya mengikutinya.

Mereka berdua pun berkeliling dan membuat hubungan mereka menjadi lebih dekat, namun tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang selalu memperhatikan mereka.

"jadi apa aku cemburu saat ini?..." Batin seseorang

***

Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring menandakan pulang sekolah telah tiba. Para murid dengan excited mengemasi barangnya masing-masing dan segera pulang. Namun tak semua siswa excited atas berakhirnya jam sekolah hari ini terutama mereka yeng memiliki masalah dengan hubungan keluarganya.

"yah~... ga terasa ya dah pulang aja" Ucap Echi dengan nada yang dibuat memelas. "iya cuy... ga terasa waktu semakin cepet aja" Sahut Aenon.

"udah-udah... pada pulang sana nanti dicariin sama orang rumah loh" Ujar Caine memperingati mereka berdua.

"oh... oke mih" Balas Echi dan Enon hempir bersamaan dan tak lupa acungan jempol dari Echi.

thank you for reading

maaf saya ucapkan pada para pembaca dikarnakan saya sangat jarang up karna belakangan ini author sedang banyak pekerjaan di rl dan kondisi kesehatan yang menurun tapi saya akan usahakan untuk up secepetnya dan maaf sekali lagi telah membuat kalian semua menunggu lama.

Bolehkah aku bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang