.05

171 15 1
                                    

Sore yang indah. Mentari saat ini tengah menyinari dunia dengan keindahannya disaat-saat ia akan terbenam dan tergantikan oleh keindaahn sinar bulan di saat malam. Indah dan benar-benar indah.

Tok tok tok...

"ish!!... siapa sih" Ucap sebal dari seorang gadis yang tengah terduduk di brankar. "masuk aja" Ujarnya ketus.

Seorang pemuda bersurai merah masuk setelah dipersilahkan oleh si penghuni ruangan. "caine!!?" Kaget gadis itu karna ia tak menyangka pemuda itulah yang mengetuk pintunya.

"mau ngapaian lo kesini!?" Tanyanya ketus. Pertanyaan dari gadis itu hanya dihiraukan oleh Caine dan ia pun menuju jendela yang cukup panjang di ruangan itu. Caine menatap keluar jendela yang dimana mentari sore tengah bersinar.

"indah" Ucapnya lirih. "ck!!!... gw tanya lo mau ngapaian ke sini hah!!!" Tanya gadis yang bernama Laura, saat ini Laura tengah kesal setengah mati dibuat Caine karna sedari tadi ia tak menghiraukan pertanyaannya.

"gw ga mau ngapa-ngapain" Balas Caine setelah beberapa menit lamanya.

"ck!!!.. terus ngapain lo kesini!?"
Saat ini Laura benar-benar kesal dibuat Caine.

"ga papa... gw cuma mau liat adik gw"
Jawaban dari Caine membuat Laura membelalakan matanya.

"what!?... adik?... adik lo bilang!!... cih!! ga sudi gw dipanggil adik sama lu!!" Balas Laura setelah mendengar jawaban dari Caine.

"oh..." Singkat, balasan dari Caine pada ucapan Laura sangat singkat yang membuat rasa kesal Laura bertambah.

"tch!!!... jawaban macam apa itu!?" Cibir Laura

"menurutmu... jika seseorang yang tak memiliki apa-apa,.. bertanding dengan seseorang yang memiliki segalanya... maka?... siapa yang menang?" Tanya Caine.

Pertanyaan itu ditujukan pada Laura namun pandangan Caine masih menatap keluar jendela untuk menyaksikan pemandangan yang sebentar lagi akan hilang karna kegelapan malam.

"hah!?... ck!!... tanpa dijelasin pastinya udah jelas!... seseorang yang memiliki segalanya pasti akan menang!!" Jawab Laura pada pertanyaan yang Caine berikan.

"salah!...," Caine membalikkan badannya dan menatap mata Laura lekat. "... seseorang yang tak memiliki apa-apa akan menang" Sambungnya.

"why?..."

"karna mereka tak memiliki apa-apa untuk diperjuangkan... bahkan mereka siap mati" Jawaban yang Caine berikan membuat Laura bingung.

Setelah memberikan jawaban itu Caine pergi keluar ruangan itu dan meninggalkan Laura yang kebingungan.

Disisi lain...

"selamat tinggal mentari dan selamat datang rembulan..." Ucap seorang pemuda lirih.

"namun... mengapa laut lebih indah ketika senja dan fajar?... laut?... apakah dirimu membenci rembulan yang menyinarimu dan dirimu labih senang ketika mentari yang menyinarimu?... keindahanmu berkurang jika rembulan yang menyinarimu!?" Celoteh pemuda itu.

"laut akan indah ketika rembulan menyinarinya tepat diatasnya... bahkan keindahan laut akan bertambah dua kali lipat jika disinari oleh cahaya rembulan..." Saut seseorang dari belakang pemuda itu

"dirimu suka laut?... dan dirimu suka mentari?... atau dirimu suka rembulan?" Tanyanya secara beruntun.

"aku menyukai mentari disaat ia muncul dan disaat ia terbenam... aku menyukai rembulan karna membuat malam menjadi bersinar... aku menyukai laut karna laut tenang" Balas pemuda itu

"seleramu bagus... oh ya.. perkenalkan aku gilbert"

"exu..." Balas pemuda itu singkat.

"ah... salam kenal exu" Balas Gilbert

Bolehkah aku bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang