Bab 1

61 1 0
                                    

Rambutnya yang kusut itu dirapikan dengan sikat rambut . Dia mempicit keras botol minyak khas untuk rambut agar rambutnya tidak kering dan wangi yang berpanjangan lama . 

" Aidennn!!! cepat turun sarapan .. "

Laungan mamanya dibawah membuatkan Aiden kelam kabut mengambil bagnya serta beberapa fail di meja belajar . 

" Ye ye on the wayyy !!! "

Puan Rossa geleng saja kepalanya melihat anak bujang itu bertempiaran lari ke meja makan . 

" Apehal lambat sangat kamu kat atas tu ? anak mama ni dah handsome dah pun ... " 

Mulutnya yang mengunyah roti bakar mentega itu menyengeh saja akan pujian mamanya . Tangan satu lagi meneguk susu coklat dengan rakus . 

" Ya Allah ... perlahan lahan lah sayang .. " Lembut dalam tegas Puan Rossa menegur anaknya . Tangan pula tak berhenti merapikan makanan untuk disimpan dalam bekal anaknya . 

Pon ! Pon ! 

" Alamak ! bas dah datang . Aiden pergi dulu ye ma !! " 

Sepantas itu tangan ibunya menarik kolar baju Aiden membuatkan Aiden tertarik kebelakang .

" Aduuuu ma " 

" Bangun lagi lewat . Bekal lupa nak ambik , salam mama pun tak " . Membebel Puan Rossa terus .

" Ha ah .. ye ye mama ku sayang . " 

Aiden memerah telinga sebab mendengar bebelan mamanya tak habis habis . Dia punya pasal juga leka sangat main game semalam . Dah lah hari ni first day sekolah kat tempat baru ...

Habis menyalam tangan mamanya dan mengambil bekal ,  dia terus melambai mamanya sambil kakinya menuju ke pintu masuk bas . 

Sudah elok dia masuk bas nak cari tempat duduk , tiba tiba pulak dia melanggar gadis itu sampai gadis itu terjelepok . Bas la ni terus terus jalan ....

" Sorry sorry ... kau okey tak ? " Aiden menjatuhkan badan . Mencangkung di depan gadis yang separa tertunduk .

Aiden menolong gadis itu yang mengambil bukunya yang berselerak di lantai namun terbantut melihat pergelangan tangan gadis itu yang tidak sengaja terselak sedikit dari baju sekolahnya .

Kesan parut . Bukan satu . Bukan dua . 

Banyak .

" Its okey " . 

Satu suara lembut itu menukarkan pandangan Aiden dari parut di pergelangan tangannya ke wajah gadis itu yang menengadah padanya . 

Mata hazel gadis itu . Betul betul memukaukan hatinya ditambah dengan sinaran matahari . Gadis itu memberikan senyuman nipis dan berdiri diikuti aku juga sama sama berdiri . 

" Kita duduk hujung tu ? " 

Aiden yang diam terkejut bila dipelawa pulak oleh gadis itu . Dia memandang kerusi yang betul betul kosong dihujung bas .

" Boleh juga " . Ujar Aiden dalam nadanya dibuat terpaling deep . Kontrol maco ..

Gadis itu terus duduk dan Aiden yang mengambil duduk disebelahnya . Mereka sama sama diam sambil menunggu destinasi sekolah . Jauh juga sekolah tu dari tempat tinggal .

Mata Aiden melirik sebelah pada gadis itu yang leka memandang jauh di luar tingkap bas . 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Girl In The RainWhere stories live. Discover now