Bab 4

48 1 0
                                    

Kris Patrick menatap kosong pada ibunya yang berada di dalam wad bilik itu . Perlahan memerhati ibunya bermain dengan patung berupakan bapanya . Kejap menangis , kejap gembira dan bercakap seperti ada seseorang bersamanya padahal hanya dia sahaja dibilik itu . 

" Kenapa kamu ke sini ? Tak pergi sekolah ? " 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Kenapa kamu ke sini ? Tak pergi sekolah ? " 

Doktor Malik merangkap doktor psikiatri yang menguruskan pesakit gangguan mental . Kris juga dah lama kenal kerana Doktor Malik merupakan sahabat lama ibunya . Dia lunak menatap lelaki muda yang dianggap sudah macam anaknya . 

" Kris rindu ibu sebab tu Kris datang sini sebelum Kris pergi ". Jawab Kris dengan tangan masih dikocek . 

Doktor Malik memaling wajah ke kanan . " Kris nak ke mana ? "

" Itu urusan Kris . Uncle jangan risau . Kris takkan pergi lama " .

" I know you , Kris . Kenapa Kris masih berdendam dengan keluarga Andreas ? Dah dua tahun berlalu . " 

Muka Kris berubah . Jadi keras dan yang pasti Doktor Malik nampak sepenuh kebencian pada raut wajahnya . 

" Kris takkan berhenti , uncle . Kris tak nak keluarga mereka jalankan hidup macam biasa sementara hidup Kris sengsara setiap hari ".

" Astaghfirullahazim Kris .... bawa mengucap . Uncle tak nak hidup kris bergelumang dengan dendam . Ibu Kris pun tak nak Kris jadi macam ni ". Agak tertahan tahan suara Doktor Malik . Dapat dirasai emosi yang mula memberat dalam jiwa . 

Namun kata kata Doktor Malik dibiarkan seperti angin berlalu . Kris masih dengan tatapan kosong lagi mendinginkan .

Ingatan Kris masih menerawang pada kejadian itu , pada dia yang melihat ibu pengsan di pangkuannya selepas menerima khabar akan ayahnya yang sudah tiada . Mereka sekeluarga , dulunya yang selalu gembira akan kehidupan sempurna dan dalam sekelip mata terus bertukar menjadi gelap .

" Uncle tak faham apa yang Kris rasa ." 

" Keluarga penumpang lain pun merasai apa yang Kris rasa . Bukan Kris seorang ... " . sambung Doktor Malik . 

Kris menyenget bibir . Sinis . " Itu yang Uncle salah . Mereka ada ramai keluarga , banyak yang selalu ada untuk mereka sedangkan Kris ... "

Doktor Malik menengadah pada Kris yang menetapkan renungan padanya . 

" ... i was left alone , Uncle . Kris cuma ada ibu lepas kematian ayah . Dan sekarang ibu jadi macam ni !! " suara Kris naik satu oktaf sambil ditunjuk pada jendela kaca akan keadaan ibunya di dalam . 

Doktor Malik mendiam .

" Kris terpaksa kuatkan semangat menghadap semuanya seorang diri walaupun sebenarnya hati Kris ni dah hancur !!! " 

Doktor Malik mengatup mata menghilangkan air mata dari gugur . Dia menghembus nafasnya perlahan dan melihat pada wajah Kris yang serius .

" Pihak syarikat penerbangan dah bayar 75 ribu pada keluarga setiap mangsa , dan 10 ribu lagi kepada kesakitan dan penderitaan kepada setiap saudara terdekat . Apa yang tak cukup lagi , Kris ? " 

Girl In The RainWhere stories live. Discover now