"Ngegantung deh cerita nya hahaha" senggol Fania dan kemudian kami memberi salam dan sebagainya, ya ritual kalo guru masuk kelas.
"Anak-anak, mulai hari ini sampai kalian naik kelas, bapak yang akan menjadi wali kelas kalian. Mohon bantuan ya" ucap nya.
"Baikk pak" serentak sekelas menjawab.
"Karena ini hari pertama kalian masuk, kita nentuin struktur kelas ya, bagaimana?" Tanya nya
"Setuju pak" teriak Dino teman sekelas ku.
Aduh males banget deh pemilihan kayak gini. Benak ku dalam hati.
"Ada yang ingin mengajukan diri? Atau kita voting? Terserah kalian, bapak hanya mengawasi saja, kalian yang mengurus" terang nya.
"Voting aja pak, biar adil" kata Fania.
"Voting pertama untuk pemilihan ketua kelas ya, silahkan di tulis di kertas dan kertas nya kumpul kan diiii" kata Pak Dedy berhenti sebentar dan melanjutkan.
"Ivanka tolong maju kedepan, bantu bapak untuk mengumpulkan kertas dan menulis kan nya di papan tulis" kata nya.
"Iya pak" jawab ku dan berjalan kedepan kelas.
Menunggu sekitar 3 menit an untuk menunggu kertas-kertas dari mereka terkumpul semua. Setelah itu aku pun membaca kan nya dan menulis kan di papan tulis. Leo mendapat suara terbanyak dengan 25 suara dari 32 siswa. Dengan begini Leo menjadi ketua kelas.
Dilanjutkan dengan voting untuk wakil ketua kelas. Dan diri ku sendiri yang mendapat suara terbanyak, 28 suara. Aku sendiri tidak percaya mereka mempercayai ku untuk menjadi wakil ketua kelas. Antara senang dan tidak senang sih, senang di percaya dan tidak senang karena si setan itu yang jadi ketua kelas nya.
Voting sekretaris di pegang oleh Kania, bendahara oleh Dino. Selesai pemilihan bagan kelas, Pak Dedy pun keluar dari ruangan dan sampai jam pulang sekolah kita gabut di kelas. Akhir nya setelah gabut di kelas aku pun langsung keluar dan menghampiri kelas nya Kak Davin.
Saat tiba di depan ruang kelas Kak Davin, aku melihat seorang cewek kecentilan yang sengaja menghalangi jalan nya. Aku pun geleng-geleng melihat tingkahnya, gak malu apa tuh cewek kelakuan nya begitu, maki ku dalam hati.
"Ekhem sorry kalo ganggu, tapi bisa pulang sekarang? Aku laper" kata ku sedikit berteriak dan melirik ke Kak Davin untuk membuat si cewek cemburu.
"Kita pulang sekarang, mau makan apa? Mauu mampir dulu ke mall?" Kata Kak Davin sambil merangkul pundakku dan menghirau kan si cewek.
"Kamu seriusan laper?" Tanya Kak Davin memastikan saat kami sudah menjauh dari ruang kelas.
"Aku beneran laper bangettttttt, liat nih perut ku rata gak di kasih makan" jawab ku sambil melihat kan perut rata ku.
"Jangan di buka-buka, ini sekolah adik ku yang cantikkk" kata nya sambil menjepit kepala ku di ketiak nya.
"Aduh ampun-ampun, iya gak di buka. Tapi traktir ya"
"Kapan kamu pernah ngeluarin uang kalo jalan sama kakak?" Lirik nya sok galak. Bahkan menurut ku gak ada galak-galak nya, makin ganteng wkwk.
"Hehehe, btw ini mobil kok udah ada di parkiran sekolah aja ?" Tanya ku bingung saat sampai di parkiran.
"Dipikiran aja sih, ayo naik kata nya tadi laper" kata nya sambil memperhatikan ku yang sedang mengobrak abrikisi tas.
"Nyari apa sih?" Tanya nya lagi.
"Hp ku, gak ada di tas nih, kayak nya ketinggalan di kelas. Aku ke kelas dulu ya nyari hp, kakak disini aja" kata ku sambil berlari dan mengaduk-aduk isi tas, mungkin aja keselip kan.
Karena tidak memperhatikan jalan, dan aku juga sambil berlari. Tiba-tiba kening ku seperti terhantam sesuatu yang membuat ku jatuh.
"Aduh jidattt" ringis ku sambil mengusap-ngusap jidat ku yang sakit.
"Maaf, kamu gapapa?" Tanya orang yang menabrakku itu.
"Gapapa tapi jidat ku nih sakit" ringis ku masih tanpa melihat orang yang menabrak.
"Ivanka, kamu ngapain duduk kayak gitu?" Tiba-tiba suara Kak Davin mendekat dan membantu ku berdiri.
"Nabrak ni orang terus jatoh. Kening aku nih sakit, kakak kenapa kesini? Bukan nya tadi di parkiran ?" Tanyaku sambil merengek menatap Kak Davin dan belum melihat si pelaku.
"Ada cewe ular di depan, kaka nyusul kamu aja. Kok kalian berdua bisa tabrakan ?"tanya Kak Davin ke si pelaku.
Aku pun menoleh dan kaget saat tau siapa yang ku tabrak.
"Tadi Ivanka lari-lari terus gak liat aku, terus nabrak ini" jawab nya sambil menunjuk dagu nya.
"Kamu berdarah" kata ku yang merasa bersalah dan tak tau untuk bilang apa.
"Bilang maaf dong Kaa" kata Kak Davin sambil melotot.
"Gapapa kak, aku juga yang salah tadi bukan nya menghindar. Aku ke permisi dulu" jawab nya sambil bergegas yang kuyakini ingin ke toilet.
Part 3 selesai. Maaf ya kalo banyak typo atau feel nya gak dapet. Saran nya di tunggu di comment ya. Jangan lupa vote juga :))

KAMU SEDANG MEMBACA
Te Quiero
RomanceEmang dia pikir dia siapa mau banget diucapin terimakasih? Kan tadi dia sendiri yang menawar kan diri nya untuk mengantar kami, jadi tidak ada salah nya kan? Well i think it's true. -Ivanka Aku jadi teringat akan perempuan yang selalu melihat ku den...