S. T. I. C. K. _02

0 1 0
                                    


        ⋆ ˚。⋆୨୧˚Happy reading˚୨୧⋆。˚ ⋆

  "Lo pada pesan apa?, degem juga mau apa? " Tanya Defan pada para sahabatnya dan juga degem kesayangannya.

   Merasa ditanya oleh sahabat sang abang, ia dgn segera berfikir ingin memakan apa?. Oh ayolah apakah gadis imut itu tak sadar jika itu menambah kadar keimutan nya. Apalagi dgn tatapan semua yang ada di meja yang sedang menahan gemas bukan main.

  'Imut banget anjirr' pekik batin mereka gemas dgn tangan yang mengepal erat melampiaskan rasa gemas mereka pada gadis imut berpipi mochi di depan mereka.

  Merasa mendapatkan apa yang di inginkannya ia dgn segera berkata" Lea mau nasgor, bakso sama es teh kak, tolong yah? " Pinta Aurel pada Defan dgn tatapan tatapan memelaa andalannya yang membuat Defan gemas.

  "Oke" balas Defan memberi jempol pada adik sahabatnya yang imut itu.
Lalu menoleh pada para sahabatnya meminta jawaban. " Lo pada? " Tanya Defan dgn nada agak mendesak.

Melirik sekilas Elang menjawab. "Samain aja" Balasnya singkat lalu melirik kearah gadis yang sudah menarik perhatian nya sedari tadi.

"Oke bos" Setelah mengetahui itu Defan bergegas pergi menuju stan makanan.

  Setelah kepergian Defan mereka melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda tadi. Begitu juga dgn aurel yang memainkan permainan miliknya.

  Merasa ada yang di lupakan dgn cepat ia bertanya pada sang abang. "Kak vano mana? "

  Pertanyaan tadi sontak membuat mereka menghentikan aktivitas mereka, lalu menoleh ke arah gadis manis dan imut yang bertanya tadi dgn serempak. Dan juga memandang aurel tak suka.

Menghela nafas Dirga menjawab "jgn hiraukan anak 'pembawa sial' itu baby" Jelas Dirga memberi pengertian pada adik kesayangannya.

  "Tapi kena_"

"MAKANAN DATAAAAAAANG!!! "

  Teriakan dari Defan membuat ucapan Aurel terpotong, yang membuat mereka menghela nafas lega. 'Berguna juga teriakan cempreng tu anak' pikir mereka.
Sangat berterima kasih.

  Setelahnya mereka memakan makanan yang mereka pesan dan di bawakan oleh Defan dan beberapa pelayan kantin yang membantu membawanya, man bisa di membawa semuanya. Hehehe

   Sementara yang jadi perbincangan Rlang dkk saat ini menatap malas kelakuan mereka. Kenapa bisa Vano tak dilihat?, oh ingat jangan lupa dia adalah sistem yang disuruh menyelesaikan misi mencari sang tuan disini.

  'Sungguh drama yang sangat membosankan" Batinnya memutar mata malas.

                              ▼・ᴥ・▼

  Waktu pulang sudah dari tadi dan semua murid sudah pulang tentunya, dan sekarang Vano berjalan jalan memandangi alam dan juga memandangi setiap jalan di ibu kota. Tanpa pemuda itu tahu jika ia akan mendapatkan hadiah saat ia pulang tentunya.

   Setelah beberapa menit dan jam ia dgn segera menuju mansion Leonard, ia takut jika ia akan di berikan hukuman oleh keluarga biadap itu, eh nggak takut maksudnya, tentu saja !!ngapain ia takut pada para keluarga biadap yang tak punya otak itu.

   Setelah menaiki taxi untuk pulang di sinilah dia sekarang di depan pintu mansion bersiap siaga tentunya dgn memasang wajah datar andalannya.

Cklek

Plak!

   Suara tamparan mengenai di ruang tamu mansion Leonard , rasa panas menjalar pada pipi kitinya aoobat tamparan dari kepala keluarga yang menjadi sang ayah bodohnya.

  "DARI MANA SAJA KAMU HAH!!?!! "
bentak tuan Angga setalah menampar pipi Vano.

"APAKAH JAM PULANG SEKARANG JADI LAMA MAKANYA KAU LAMBAT PULANG!!?!, PUTRI KU SAJA SUDAH PULANG DARI TADI DAN KAMU!!!! _"

  "Bacot" Balas Vano singkat memotong ucapan dari ayah sang pemilik tubuh, tentu saja sekarang menjadi tubuh nya. Lalu menghela nafas kesal.

"APA KAMU BILANG!!!?!! " Bentak tuan Angga kembali, yang tentu saja sama sekali tak di hiraukan sang empu.

  "Gue ke atas" Setelah mengatakan itu ia langsung pergi tanpa menghirauian tatapan sinis yang di layang kan para saudaranya. Dan mamanya.









Tbc

    Semoga suka jgn lupa follow dan tinggalkan jejak oke😅.

。.。:∞♡*♥SISTEM TAMPAN ITU CINTA KU♥*♡∞:。.。  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang