Bab 1. Januari 2024

4 0 0
                                    

Suasana pagi yang begitu riuh membangunkan gadis muda yang tengah tertidur.

"Nalunaa!!! Kamu itu yaa kerjaannya tidur muluu!!" Teriak Mama Naluna dari bawah

Naluna gadis berusia 21 tahun, dan sebentar lagi akan memasuki umurnya yang ke 22 tahun.

"Ya Allah... Maa.. Naluna dari semalam habis buat lamaran pekerjaan lohh" balasnya tak kalah teriak

"Kalau ngomong sama orang tua jangan teriak-teriak!!"

Naluna bangkit dari tidurnya dan menggurutu pelan, "Mama duluan yang teriak, aku juga yang salah"

"Naluna, kamu masih tidur??!!"

"Iya iyaaa.. ini Naluna udah bangun Maaa!!"

Setelah Naluna berganti pakaian ia lekas turun ke bawah menemui keluarganya yang tengah sarapan di meja makan.

"Punya anak gadis gede.., bukannya bantuin Mamanya ngurus rumah malah leha-leha." Omel Gina-Mama Naluna

Sedangkan Naluna hanya mencibir dan duduk di kursi yang tepat berhadapan dengan Mamanya.

"Tuh mulut kenapa komat-kamit, keluar-keluar sana cari pekerjaan atau apa gitu" tambahnya.

"Ma... Naluna dari kemarin juga udah cari lowongan lohh. Bahkan, sampai online pun Naluna juga cari-cari" jawabnya.

"Uang tabunganmu sampai habis loh Kak, Mama udah gak sanggup lagi buat ngasih kamu uang jajan"

"Iya Ma, Naluna tau ini juga Naluna udah usaha loh bahkan sampai ke Surabaya pun Naluna lakuin sama teman-teman Naluna"

"Sudah-sudah masih pagi udah ribut aja, udah Ma kita doa kan saja semoga Naluna cepat dapat pekerjaan." Potong Galih-Papa Naluna.

"Kakak... Antar Renna sekolah ya ?" Tanya Renna-Adik Naluna yang masih duduk di bangku SD

"Iya, buruan di habiskan makanannya"

Akhirnya suasana kembali tenang, setelah sarapan Naluna segera bergegas pergi mengantarkan adiknya sekolah. Sedangkan Mama dan Papa mereka sudah berangkat kerja.

Naluna Widyatama anak perempuan pertama di keluarga Aditama, gadis yang sebentar lagi berumur 22 tahun ini masih di sibukkan dengan info lowongan pekerjaan. Sebetulnya ia pernah bekerja di perusahaan tapi karena suatu hal ia memutuskan resign.

Setelah resign ia segera mencari informasi mengenai pekerjaan bahkan, ia pernah mengisi formulir pekerjaan untuk di luar kota maupun di luar negeri.

"Huh... Kenapa susah sekali sih cari pekerjaan" keluhnya sambil menatap layar ponsel miliknya.

"Sebenarnya agak sayang sih keluar dari pekerjaan sebelumnya tapi, kalau gak gitu mau sampai kapan aku di sana terus ? Udah lingkungannya toxic, gaji di potong terus" omelnya

Salah satu alasan ia resign dari perusahaan sebelumnya adalah karena lingkungan tempat kerjanya yang toxic dan gaji yang selalu tidak sesuai karena ada pemotongan gaji karyawan. Membuat ia berani ambil tindakan meskipun dia tau itu beresiko terhadap dirinya.

"Yaa... Tapi setidaknya aku agak tenang setelah lepas dari dua hal yang membuatku tertekan"

Ting!

3 girls grup💋

Ayu🌼
Guyss

Ada apa sist

Putri🔥🔥
Ada yu ?

SandykalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang