Bab 2.

1 0 0
                                    

Di sisi lain ia benar-benar butuh tapi ia khawatir tidak sesuai dengan ekspektasi dari dirinya.

"Ya Allah..., ini aku harus bagaimana ? Disisi lain aku membutuhkan pekerjaan tapi, di sisi lain juga aku khawatir dengan pekerjaanku"

*********

Masih di tempat yang sama dan tidak beranjak sama sekali dari tempatnya, Naluna masih bimbang untuk memutuskannya.

Ya, selama setahun ini Naluna belum mendapatkan pekerjaan, ia menghabiskan waktunya hanya dengan mengajari mengaji anak kecil di mushola dekat rumahnya. Sampai ia memiliki pekerjaan yang tetap

Sebelum itu ia pernah bekerja di homemade tapi, hanya bertahan seminggu setelah itu ia mencari lagi pekerjaan yang lain.

Namun, sayangnya semuanya nihil bahkan, ia pernah melamar di perusahaan daerah Surabaya dan ternyata itu perusahaan pialang.

"Aduh gimana yaa..." Gerutunya

Tak lama notifikasi muncul dan itu dari Ayu teman sekaligus sepupunya.

Ayu🌼

Naluna gimana?
Udah di WhatsApp?

Sudah Ayu
Tapi aku bingung

Kalau kamu gak cocok gak apa-apa, nanti aku kasih ke temanku
Tapi, saranku coba aja ambil siapa tau rezekimu

Hmm, ya udah deh nanti aku coba pikir-pikir dulu
Aku rundingan dulu sama Mamaku

Iya
Kalau gak cocok gak apa-apa Naluna

Iya Ayu, terimakasih

"Tanya Mama aja dulu deh, siapa tau kasih masukan" serunya kemudian Naluna bergegas turun ke lantai bawah.

Ia melihat terlebih dahulu di ruang tamu ada Mamanya atau tidak, di rasa tidak ada ia coba beralih ke ruang keluarga di sana ia menemukan Mamanya yang tengah bermain ponsel.

"Ma.." panggil Naluna sambil duduk di sebelah Mamanya.

Mama Gina, yang merasa di panggil oleh anak sulungnya segera menengok ke samping dan meletakkan ponselnya di atas meja.

"Ada apa Kak ?" tanya Mama Gina

"Gini..., Ma, Naluna dapat informasi dari Mbak Tina tetangga depan rumah kita itu, katanya di toko temannya itu lagi butuh karyawan" jawabnya

"Iya terus ? Bagus dong kalau gitu"

"Tapi...Ma..., masalahnya itu-"

"Apa masalahnya Kak ?"

"Toko service elektronik gitu Ma, kalau Naluna tiba-tiba jadi tukang service gimana ? Naluna kan gak bisa Ma..." Jelasnya

"Kakak.. dengarkan Mama ya.., sesuatu yang tidak kita coba kita tidak akan tau, semuanya itu butuh belajar Kak..., tidak harus sehari langsung bisa.. semuanya butuh proses"

"Tapi..., Maa... Naluna bingung tapi Naluna juga nunggu informasi dari Zalfa." Keluh Naluna

Gina menghela nafas pelan dan mengusap punggung tangan anak sulungnya tersebut, "Naluna... Lebih baik kamu coba aja dulu di tempat itu..., sambil kamu menunggu informasi dari Zalfa"

SandykalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang