Bab 5. Maret 2024

2 0 0
                                    

Tak terasa waktu terus berjalan dan Naluna masih tetap dengan dunianya, beruntungnya di tahun ini ia sudah mendapatkan pekerjaan.

Meskipun ia masih terus banyak belajar dan bimbingan tapi ia tidak pernah menyerah sama sekalipun.

Meski hari-harinya penuh dengan kesepian setelah 1 tahun lamanya ia putus dari hubungan yang bisa dibilang toxic. Dan hampir akan menyerah tapi ia sadar bahwasanya ia masih memiliki teman dan keluarga.

Sendiri memang tenang tapi kesepian itu menyedihkan, setidaknya dia memiliki teman ngobrol setelah sepulang dari tempat kerja.

seperti pada malam ini ia tengah mengobrol dengan Narendra melalui pesan WhatsApp.

Narendra

Sumpah yaa Ren kalau misal aku masih pacaran sama dia gak mungkin aku bisa kerja di situ

Lagian kok bisa sih mau sama dia ?
Kayak gak ada cowok lain aja

Ya gimana yaa... aku sendiri juga bingung kenapa bisa suka sama dia padahal kalau dilihat-lihat dia biasa saja setelah putus

Makanya lebih baik sekarang fokus aja ke kerjaan

Iyaa ini juga rencana mau fokus ke pekerjaan
Btw kamu jadi cari sampingan?

Gak tau Na...
Aku sendiri juga bingung
Kadang itu capek tapi gak tau mau ngapain

Semangat yaa🥺
Atau gini deh kalau misal kamu butuh teman ngobrol atau teman main bilang aja ke aku
Ya hitung-hitung juga biar pernah main sama kamu

Bisa aja asal gak merepotkan

Mana ada aku merasa direpotkan
Udah santai aja kalau sama aku

Cukup lama Naluna bermain ponsel tak henti-hentinya ia tertawa dan tersenyum sendiri saat menatap layar ponsel.

Dan itu membuat Mama Gina heran dengan anak sulungnya tersebut. Pada malam ini Naluna tengah duduk santai di ruang keluarga bersama Mama Gina.

"Kakak...., kamu ngapain senyum-senyum sendiri ?" tanya Mama Gina

Naluna yang mendengar itu seketika menoleh ke arah Mamanya sambil tersenyum, "Oh.. gak apa-apa Ma.., ini aku lagi chattingan sama teman aku"

"Bukan pacar kan ?" tanyanya lagi

Naluna menggelengkan kepalanya pelan dan kembali menatap ponselnya.

"Kalau punya pacar juga gak apa-apa Kak.., toh, umur kamu sekarang juga udah cukup buat cari pasangan" ujar Mama Gina sambil membaca majalah di pangkuannya.

"Ma.. Kakak kan, udah bilang mau fokus ke karir dulu nanti juga ada kok pasangan tapi ya gak sekarang juga" jawab Naluna

"Iya.. Mama tau Kak.., tapi udah setahun loh kamu sendirian, masa belum bisa move on ?"

"Bukannya belum bisa move on Ma... Tapi, emang belum pingin aja"

Naluna mulai jengah dengan pembicaraan dari Mamanya, setiap ia dekat atau punya teman cowok selalu Mamanya bertanya kapan ia punya pasangan.

SandykalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang