Bab 4.

0 0 0
                                    

Hari minggu adalah hari yang membahagiakan untuk Naluna... karena dimana ia akan beristirahat tanpa gangguan hingga....

"Nalunaaa...." teriak seseorang dari balik pintu kamarnya

Naluna yang tengah tidur terbangun dan mendengus kesal, "siapa sih ? ganggu orang aja"

Sedikit malas ia segera bangun dan membuka pintu kamarnya dan terlihat sosok perempuan berdiri dengan senyum yang mengembang.

"Pagiii Nalunaaa sayang...." sapa perempuan itu sambil memeluk erat Naluna

Naluna menghela nafas dan melepaskan pelukan dari temannya itu.

"Tumben, ada apa Aurel ?" tanya Naluna sambil mempersilahkam Aurel untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Gak ada apa-apa sih? Cuma pingin main aja hehehe" jawabnya.

Naluna tidak heran jika Aurel ini bisa masuk ke rumahnya sesuka hati, karena mereka sudah berteman semenjak SMP

Dan Kedua Orang Tua mereka juga sudah saling mengenal satu sama lain

"Anyway, kamu tidak bertanya gitu bagaimana aku bisa masuk ke sini ?" tanya Aurel sambil melihat meja rias milik Naluna.

Naluna memutar matanya malas. "Kalaupun aku bertanya juga jawaban pasti sama"

"Iya juga yaa... hehehe Mama kamu tuh asik banget tau seru"

"Iyaa... tapi galaknya minta ampun"

Aurel hanya terkekeh pelan kemudian ia mencoba make up milik Naluna sambil bercerita kepada Naluna mengenai hari-harinya dan begitupun Naluna.

"Jadi.... kamu satu tempat kerja dong sama teman sekolahmu ?" tanya Aurel

Naluna mengangguk sebagai tanda jawabannya.

"Eh.. ganteng gak teman kamu itu ?" pertanyaan yang di lontarkan oleh Aurel membuat Naluna tersentak.

"Ngapain kamu tanya dia ? kamu kan udah punya cowok ?"

"Iya aku tau, maksudnya kalau ganteng kan lumayan tuh buat kamu"

"Ha ? Gimana ? Apa sih ?" tanya Naluna bingung

Aurel membalikkan badannya mengahadap Naluna dan menatapnya gemas.

"Kamu kam jomblo, nah temanmu itu juga jomblo kan ? cocok tuh kalian" jawabnya

Naluna mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian ia menggelengkan kepalanya dan tertawa hambar."hahaha... udah gila kali ya kamu ini?!"

"Loh aku masih waras , sehat wal-afiat tuh, "

"Iya secara fisik dan psikis sehat, tapi otak kamu yang gak sehat" cerca Naluna

Aurel mendengus kesal kemudian ia melanjutkan merias wajahnya,

Naluna terdia melihat Aurel merias wajahnya dan bertanya-tanya dalam hati, sedang apa yang dilakukan temannya itu.

"Rel.. kamu kesini sebenarnya mau ngapain ?" tanya Naluna

Aurel yang melihat Naluna dari kaca rias hanya tersenyum kecil kemudian ia berdiri menghampiri Naluna dan memeluk lengan Naluna.

SandykalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang