13. *BINGUNG*

68 10 1
                                    

Vote komen nya aja, biar Ren cpt up.

Selamat membaca

_____

Tak ada yang bisa membedakannya, semuanya telah hancur. Banyak warga yang terluka, bahkan tewas ditempat akibat pertarungan yang belum juga usai.

Ada yang tubuhnya terpotong-potong akibat serangan obi Daki yang bergerak tak tentu arah, ada juga yang tertimpa bangunan-bangunan rumah yang roboh akibat pertarungan sengit antara iblis dan pemburu iblis.

Helaan nafas terdengar begitu berat, tangannya memberat, tatapan mata terlihat tajam, memperlihatkan betapa lelah nya dirinya.

Tak terasa sudah beberapa jam lebih berlalu, yang ia dapatkan hanyalah luka-luka dan pedang hitamnya yang mulai terkikis.

"Lihatlah, penempa pedang mu payah sekali seperti nya." ejek Daki tertawa.

"Kau salah!" bentak Tanjiro tak terima.

Penempa pedangnya, Haganezuka adalah seorang yang hebat.

Daki menatap remeh, salah satu alis nya terangkat diselingi dengan bibir nya yang tertarik keatas.

"Kenapa kau mengatakan aku salah? Buktinya saja sudah ada, pedang mu sudah terkikis tuh."

"Kau salah! Haganezuka adalah penempa pedang yang hebat!"

"Aku saja yang terlalu payah mengunakan nya." lanjut Tanjiro dalam hatinya.

Manik maron itu menatap pedang nya yang mulai terkikis bagian tajamnya. Sebentar lagi, pedang itu pasti patah. Tanjiro memang benar-benar payah dalam mengunakan pedang, pikirnya.

Serangan kembali hendak dilayangkan, namun tubuh itu kembali terhempas begitu saja.

Entah sudah berapa kali tubuh berheori kotak-kotak itu menabrak rumah-rumah warga. Entah sudah berapa tetes keringat nya berjatuhan. Tak terhitung sudah, Tanjiro merasa sesak di dadanya.

Diatas atap itu, Daki berjalan pelan menghampiri nya. Tanjiro tak diam saja menatap Daki, kedua tangannya menggenggam erat ujung pedang hitam nya.

Namun, Daki dengan mudah menghindar dan berdecak kesal. "Ternyata bocah ini kuat juga." batinnya.

Daki hendak pergi meninggalkan Tanjiro karena ada pengganggu yang memasuki tempat persediaan makanannya. Daki juga merasakan bahwa satu persatu persediaan nya mulai lepas dari obi miliknya.

"Tak akan kubiarkan kau pergi!"

Tanjiro menarik kaki Daki, Daki menoleh dan hendak menarik kakinya. Namun kali ini, ia kalah cepat dengan Tanjiro. Tanjiro akhirnya berhasil memotong salah satu kaki Daki.

"Cih! Menyebalkan!" decih nya setelah melompat ke salah satu atap warga yang berbeda dengan Tanjiro.

Bukan bulan atas namanya jika tidak bisa melakukan regenerasi, dengan sekejap mata, kaki Daki kembali pulih, bahkan dengan sepatu nya juga.

(🗿yah, sepatunya juga)

"Jangan pergi kau! Dasar pengecut!"

Tanjiro berdiri dan melompat untuk mengejar Daki, tapi sialnya tubuh Tanjiro yang belum sampai atap kembali di lembar oleh obi obi milik Daki.

"Kau itu sangat menyebalkan sekali hah?! Makanan ku sudah lepas semua, kau membuat ku kehilangan makanan kau tau!"

Tanjiro terbatuk batuk diujung atas. Lemparan Daki kali ini sangat kuat, meski sebelumnya sama saja kuatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❀𝙆𝘼𝙉𝘼𝙊 𝙎𝙄𝙎𝙏𝙀𝙍'𝙎❀  (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang