Bab 1 (REVISI)

1.9K 127 10
                                    

Flashback on.

10 tahun yang lalu. Peperangan antara Tianqi dan Sekte Tianwaitian menggemparkan seluruh dunia. Rakyat Tianqi yang tidak bersalah terpaksa harus menjadi korban peperangan tersebut.

Tetapi untungnya Baili Dongjun berhasil memukul mundur Ye Dingzhi, Kepala Sekte Tianwaitian.

Disaat Ye Dingzhi kalah, kaisar mingde Xiao Ruonjin. Memerintahkan pasukannya untuk menangkap Ye Dingzhi.

Akan tetapi Baili Dongjun berhasil membawa kabur Ye Dingzhi, dan menghilang tanpa jejak.

Beberapa tahun kemudian Tianqi kembali seperti sedia kala. Para pahlawan peperangan besar beberapa tahun lalu memilih meninggalkan Tianqi dan menjelajah di dunia bela diri.

Apa mereka lupa dengan peperangan besar itu?. Tentu saja tidak akan pernah lupa. Baili Dongjun sekarang di kenal sebagai Pahlawan besar Tianqi dan juga Musuh besar Tianqi karena sudah membawa kabur Ye Dingzhi.

Yang mana hingga kini tidak terlihat jejak mereka. Entah masih hidup atau tidak, di saat keduannya mengalami luka yang cukup parah.

Raja Langya mengutus empat pengawal Tianqi untuk mencari Ye Dingzhi dan juga Baili Dongjun. Tetapi hingga kini 10 tahun berlalu belum mendapatkan hasil apapun dari pencariannya.

Sedangkan Bangsawan Zhenxi sudah memutuskan hubungan dengan kerajaan. Dan kini mereka memilih tidak mencapuri urusan kerajaan termasuk Masalah Baili Dongjun yang menghilang.

Mereka sudah mendapatkan kabar dari Baili Dongjun karena itu mereka memutuskan hubungan dengan kerajaan. Hidup mereka sekarang hanya sebagai Rakyat biasa di desa kecil tepatnya di kota xueyue.

Flashback of.

10 tahun.

Di sebuah pedesaan kecil dan di sebuah pondok bambu yang lumayan nyaman untuk di tinggali. Terdapat seorang pemuda tampan mengenakan topi jerami dengan pakaian yang sangat sederhana.

Ia terlihat sedang berkebun di kebun kecilnya yang di tumbuhin sayur, bahan obat dan beberapa jenis buah.

"Ohh, Xiao Bai"panggil seorang wanita Paruh baya kepada pemuda yang di panggilnya Xiao Bai.

"Ya nenek, kau habis dari mana nek?. Kenapa membawa begitu banyak barang?. Kenapa kau tidak memanggil ku nek"ucap Xiao Bai cerewet.

"Ayya, kau ini Bai Dongjun seperti perempuan saja. cerewet sekali"ucap Nenek dengan tawa gemas sambil mencubit pipinya.

Bai Dongjun hanya mengerut kan alisnya tidak terima di bilang cerewet.

"Nenek, aku laki-laki. Memang jika laki-laki tidak boleh banyak bicara?"

Nenek Xiao hanya tertawa mendengar itu.

"Nenek, kau belum menjawab ku. Kau dari mana Nek? Kenapa pagi-pagi sudah menghilang dan sekarang kembali membawa banyak barang"tanya Dongjun lagi.

"Oh, ini Nenek habis keluar desa untuk membeli beberapa bahan obat."

Dongjun mengangguk paham. Memang kebun kecilnya tidak lengkap untuk membuat obat yang di butuhkan penduduk desa ini.

Nenek Xiao meskipun sudah tua dia adalah seorang tabib satu-satunya di desa kecil tersebut. jadi beliau berusaha menyediakan kebutuhan kesehatan bagi warga desa.

"Dongjun, kau sudah makan nak?"tanya Nenek Xiao

Dongjun menggeleng lesuh sambil memegang perutnya.

Nenek Xiao tertawa gemas, melihat tingkah pemuda dewasa yang di temukannya di tepi Pantai tersebut.

"Kebetulan sekali, Nenek tadi membeli beberapa bakpao saat pulang"

"Wahh Bakpao, ayo nek kita kedalam aku sudah sangat lapar"ucap Dongjun antusias.

𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐫 𝐢𝐬 𝐨𝐯𝐞𝐫 : 𝐃𝐘 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang