Twenty Four

60 6 2
                                    

"Hei bangun.."

"Bangun Winter.." ucap Nona Lylia membangunkan anak nya

Yang mempunyai nama bergerak menggeliat diatas sofa, mata nya masih terpejam.

"Sudah pagi, ayo bangun"

"Biar aku saja yang membangunkan nya" sahut Utahime

Nona Lylia mengangguk lalu berdiri digantikan oleh Utahime.

"Winter..." Ucap nya mengelus rambut laki-laki itu

"Hmm"

"Bangun, ya?"

Winter hanya mengangguk dan Utahime terkekeh tangan nya masih mengelus rambut nya.

"Ayo bangun" Utahime mencubit kecil pipi nya

"Iya-iya" ucap Winter dengan suara serak bangun tidur

Laki-laki itu bangun lalu duduk menghadap Utahime, rambut nya berantakan dan raut wajah nya masih mengantuk.

"Kau menginap?" Tanya Winter

"Ya, Nona Lylia yang meminta"

"Ma! Aku mencintaimu!" Teriak Winter

Utahime terkekeh geli mendengar teriakan Winter karena Nona Lylia berhasil membuat dirinya tertahan disini.

"Aku juga" sahut Utahime

"Huh?"

"Tidak ada" Utahime mencubit hidung mancung milik Winter lalu pergi meninggalkan nya

"Hei, kemari kau" Winter segera mengejar Utahime

Terjadi aksi kejar-mengejar diruang tengah dan itu dilihat oleh Nona Lylia dan juga Toji dari arah dapur.

Winter berhasil menangkap Utahime lalu mendekapnya "Kena kau Hime"

Utahime tertawa "Kau curang"

"Aku? Curang?"

"Ya, kau melompati meja itu agar bisa menangkap ku"

"Itu nama nya cerdas bukan curang, sayang.."

Pipi Utahime memerah mendengar kata 'sayang' yang keluar dari mulut Winter, mengingat sekarang mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

Winter menatap wajah Utahime "Ada apa dengan wajah mu?" Tanya Winter heran

"Wa-wajahku? Kenapa? Ada yang salah?" Jawab Utahime sedikit gugup

"Wajah mu merah, kau sakit?" Tangan Winter beralih ke keningnya untuk memeriksa suhu

Utahime menggelengkan kepalanya mengambil tangan Winter yang berada di kening nya dan menempelkan nya di pipi nya "Aku tidak sakit, aku baik-baik saja"

"Lalu kenapa merah?"

"I-itu... Itu karena kau memanggilku sayang tadi"

Alis Winter terangkat dan tertawa.

"Jangan menertawai ku" Utahime memukul pundak Winter

"Reaksi mu lucu sekali" ucap Winter masih tertawa

Utahime membenamkan wajah nya di dada Winter untuk menyembunyikan rasa malu nya.

"Jadi sekarang apa, sayang?" Ledek Winter

"Hentikan, Winter"

"Kenapa? Tidak suka aku panggil seperti itu?"

"Bu-bukan begitu.. hanya saja aku tidak terbiasa kau memanggilku seperti itu"

Winter mengusap pipi Utahime "Kau akan terbiasa, oke? Karena mulai dari sekarang aku akan memanggilmu seperti itu"

"Terserah kau saja"

Second Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang