Bel berbunyi dengan nyaring, dipencet berkali-kali. Yura yang masih lelap didalam tidurnya mulai terusik, siapa yang menggedor rumah seseorang dijam 3 pagi dini hari?
Dengan perasaan yang kesal, Yura berjalan mendekat ke arah pintu. Tanpa pikir panjang dia membuka pintu itu, tak peduli kalau yang memencet tombol itu adalah maling.
"Siapa si, lo gaaliat ini jam 3? gila lo ke rumah orang ja-"
Ucapannya terpotong ketika tiba-tiba tubuh mungilnya dipeluk. Nyawanya sekarang kembali sepenuhnya.
"Diem, gue capek" suara rendah yang sudah dia hafal mengalun pelan ditelinganya.
"Jakie? lo ngapain?"
"Meluk lo"
Yura diam, iya sih lagi meluk Yura tapi bukan itu yang dia maksud.
"Lo ga nyuruh gue masuk gitu? Dingin tau" keluh Jakie dengan sedikit menggigil. Bagaimana ga menggigil orang dia cuma pakai kaos sama celana training.
Yura langsung memperssilahkan Jakie masuk.
"Lo habis dari mana si? gabut jam segini ke apart gue?" tanya Yura beruntun masih sedikit kesal karena jam tidurnya di ganggu.
"Kangen sama lo" jawab Jakie santai, tapi bikin jantung dan hati Yura ga santai.
"Gila"
Yura berlalu menuju dapur, berniat membuatkan minuman hangat untuk Jakie.
"Nyet" panggil Jakie
"Sopan lo gitu?"
"Eh iya maap, maksudnya kanjeng ratu Ahnaya Yura" ucap Jakie membenahi kalimatnya.
"Apa?"
"Lo tadi lagi tidur ya?" tanya Jakie pelan, melihat rambut Yura berantakan.
"Menurut lo??"
"Ya siapa tau, lo ga tidur. Terus mikirin gue"
"Dihh, ngarep lo" ucap Yura sambil memberikan teh hangat kepada Jakie.
"Kok teh?" tanya Jakie melihat minuman yang disuguhkan Yura.
"Ngelunjak, udah ganggu tidur gue masih protes. Untung gue kasih teh bukan air wastafel"
"Eww so disgusting" ucap Jakie bergidik.
"Makannya minum tuh tehnya"
"Iya iya bawel"
Yura diam tak memiliki energi untuk meladeni Jakie, dia memilih untuk naik dan menyambung tidurnya meski hanya beberapa menit.
"Eh lo mau kemana?" taanya Jakie
"Tidur"
"IKUTTT"
"Dih? Kesambet lo" tanya Yura melihat Jakie yang exited
"Udah ah ayokk tidur"
"Waitt, sekamar?" tanya Yura bingung
"Alright"
"Ga ga, ga ada tidur sekamar. Lo tidur di kamar tamu aja" ucap Yura. Enak aja mau tidur bareng.
"Lohhh, kok kamu gitu sii?" tanya Jakie melas.
"FUCK, MERINDING GUE" Ucap Yura sambil berlari menuju kamarnya.
"WOI BABI" Teriak Jakie memanggil Yura yang terus berlari.
"LO TIDUR DI KAMAR TAMU AJA" teriak Yura dari atas yang masih terdengar oleh Jakie.
"Emang yang mau sekamar sama lo siap si Ra, gue juga tau batesan kali. Mau mampir kesini aja gue mikir dulu" gumam Jakie pelan menatap lantai atas apart Yura.
......
Yura bangun dari tidurnya yang hanya 30 menit. Dia pergi ke kamar mandi dan melakukan aktifitas paginya.
Namun, dia melamun terlebih dahulu. Merenungi hidupnya yang sangat rumit.
Menyandarkan kepalanya di dinding dan menghela nafas pelan, memejamkan matanya perlahan.
"Kapan yaa gue bahagia" gumam Yura
Tanpa sadar air matanya luruh, dia menjadi cengeng sekarang ini. Dia hanya hidup sendiri, tidak ada rumah untuknya pulang.
Keluarga hangatnya hancur lebur.
Dia tidak mau memngingat luka ini lagi, sekarang dia hanya punya diri nya sendiri.
Yura bangkit dan menghapus air matanya.
"Semuanya baik-baik saja, gue bisa kok" Yura menyemangati diri nya sendiri dan tersenyum sambil menatap dirinya di pantulan cermin.
Setelah siap dengan seragam sekolahnya Yura turun kebawah untuk menyiapkan seragamnya. Apalagi Yura sekarang sedang kedatangan tamu tak diundang.
"Good morning my sweetie heart" sapa Jakie membuat Yura terlonjak kaget.
"Anjir"
Yura segera menempelkan punggung tangannya ke kepala Jakie.
"Apa si anjir"
"Lo habis kebentur? Kerasukan jin iprit? Atau adakah yang ganggu elo?" Tanya Yura beruntun
"Apa sii?"
"ATAU LO BUKAN JAKIE?" teriak Yura
"GUE JAKIE YA, LO JANGAN ANEH ANEH NYET" jawab Jakie tak kalah berteriak.
Niat baiknya untuk baik ke Yura hangus, dia rasanya ingin menggeprek Yura saja.
"Ohiya bener Jakie"
"APA SI LO GA JELAS BANGET" Teriak Jakie kesal.
"Elo yang ga jelas, apaan banget tiba-tiba sweetie heart" ucap Yura
"Biar romantis Yuraaa"
"Dih"
Yura tak menggubris kehadiran Jakie lagi, dia memikih fokus untuk memasak sarapan.
"Lo tau ga si semalem gue digigit nyamuk tau. Banyak banget lagi terus--
ARGHHH"Yura terlonjak kaget ketika Jakie tiba-tiba berhenti bercerita dan laangsung berteriak.
"Jakie?"
"Bukan, b-bukan salah Jakiee" lirih Jakie membuat Yura bingung.
Mengikuti pandangan Jakie yang terfokus kepada api kompor.
"Jakie g-ga sal-ah"
"ARGHHH" Jakie kembali berteriak. Yura segera mematikan kompornya, dan beralih memegang pundak Jakie yang bergetar hebat.
"Bun-da ga sa-salahin Jakie kan??"
Jakie menangis dan berjongkok didepan Yura.
Yura memeluk Jakie yang dibalas dengan pelukan erat, seakan tak ingin terlepas.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan Jakie?
☆☆☆
haii
maaf ya guyss jarang update, soalnya aku agakk sibuqq eheehehe.kalian vote dan komenn yaa biar semakin semangat updatenyaa.
okeyy segini dulu yaa
see u maniezz💋
