Pria berkaca mata itu turun dari mobil, Jaejoong menyambutnya. Supir dan asistennya pun turun, keduanya bergegas mengambil hal-hal yang sudah bos mereka persiapkan untuk mengunjungi rumah mertuanya.
"Kenapa membawa hadiah?" Tanya Jaejoong.
"Ini kunjungan pertama kusetelah kita menikah."
Jaejoong tersenyum, "Aku bahkan belum sempat memberitahu ayah." Meraih jemari pria tersebut, menjalin dengan erat dan berjalan masuk. "Agak ramai di dalam. Jangan terkejut!" Jaejoong mengingatkan.
"Ya."
"Kau akan menginap, kan?" Tanya Jaejoongg.
"Aku tidak membawa pakaian ganti." Pria berkaca mata tersebut menatap Jaejoong. "Lagi pula ada mereka berdua." Yang dimaksud adalah supir dan asistennya.
"Aku sudah menyiapkan semua keperluanmu." Ucap Jaejoong, "Biarkan mereka pulang, besok kau bisa berangkat kerja menggunakan mobilku."
"Oke."
ᴥ ᴥ ᴥ
"Oh..." taun Kim berdiri dari duduknya melihat pria yang masuk bersama Jaejoong. Ia tentu saja mengenal pria muda tersebut, bagaimanapun ia pernah beberapa kali datang kemari untuk mengerjakan tugas sekolah bersama Jaejoong. "Yunho... Lama tidak bertemu, apa kabarmu?" Tanya tuan Kim, ia menjabat tangan Yunho dan menepuk lengannya dengan gembira.
Pria berkaca mata tersebut tersenyum, "Karena agak mendadak, tidak banyak yang bisa ku siapkan. Aku harap Ayah akan menerimanya." Ucapnya ketika supir dan asistennya meletakkan beberapa barang di atas meja. Keduanya bergegas pergi setelah berpamitan dengan bos mereka.
Tuan Kim agak terkejut mendengarYunho memanggilnya ayah tetapi kemudian ia ingat apa yang Jaejoong katakan sebelumnya tentang orang yang akan dinikahinya. Jika orang tersebut adalah Jung Yunho, tuan Kim benar-benar tidak merasa khawatir sama sekali.
"Kau sudah mengenal semua orang yang berada disini, tidak ada yang perlu ku perkenalkan lagi." Ucap Jaejoong, "Hanya saja, Karam sudah menikah dengan Yihan."
"Aku sudah mendengarnya." Yunho menyahut. "Selamat..." ia menyalami Yihan. Bagaimana pun mereka adalah teman sekolah dulu sehingga tidak perlu bicara omong kosong untuk meninggalkan kesan yang baik.
Tuan Kim memaksa keduanya untuk bergegas menuju ruang makan. Jaejoong hanya melihat punggung tiga pria di depannya, ia berjalan perlahan, mengikuti dibelakang mereka.
"Jung Yunho? Kekasih Jaejoong?" gumam Karam seolah-olah tidak yakin.
"Kau lihat perbedaan antara suamimu dan pria yang dibawa pulang oleh Jaejoong?" Wanita tersebut menatap bungkus bercetak merek mewah yang berada di atas meja, barang yang dibawa oleh kekasih Jaejoong, sementara menantunya, pria yang dinikahi oleh putranya tidak membawa apa-apa sebagai buah tangan.
"Bu... Yihan baru selesai syuting." Karam membela suaminya.
"Ya. Kekasih Jaejoong juga baru pulang bekerja." Ia menghela napas. "Lebih baik jangan mempermalukan dirimu sendiri."
ᴥ ᴥ ᴥ
"Yunho akan menginap malam ini." Ucap Jaejoong, ia menatap sang ayah.
Meja makan berbentuk persegi Panjang. Jaejoong dan Yunho duduk disisi sebelah kanan sementara Karam, ibunya dan Yihan duduk disebelah kiri.
"Aku akan meminta ahjumma membersihkan kamar tamu." Satu-satunya Wanita dimeja makan bicara.
"Tidak perlu. Yunho akan tidur dikamar ku." Ucap Jaejoong.
Tuan Kim tidak berkomentar apa-apa. Anak-anaknya sudah dewasa, agak tidak pantas mendidik mereka dimeja makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrafice... (YunJae)
Fanfic"Ini adalah yang terakhir yang bisa ku lakukan untukmu... "