Truth or dare? Bukan hanya sekedar permainan, hal keramat yang sangat amat zeze coba hindari.
Tidak ada yang tau awal dari semuanya itu bermula pada permainan tersebut, malam itu saat pembagian handphone di asrama, zeze mendapatkan sebuah tantangan dari permainan tersebut.
○○○○○
” kenapa harus confes segala!? bangke banget! Mana sama cowok yang-! Susah mendeskripsikan dah. ” ujarnya sebal ia menggigit bantal gulingnya kemudian mengotak atik layar ponsel nya
Zeze menatap sekelilingnya di mana semua anak asrama kamarnya menanti dare itu ia lakukan saat itu juga
” sabar napa! ” celetuk nya lantas mengacak-acak rambutnya kesal.
Dalam hitungan detik ia berhasil menemukan nomor whatsapp cowok 'itu'
Ia menelan ludah dengan susah payah, jantungnya berdegup kencang, bukan karena cinta,sungguh. Tapi karena rasa malu nya yang terus ia pikirkan bagaimana dengan reaksi cowok 'itu'+62 8902 XXXX XXXX
P
Berlama-lama ia menunggu balasan pesan singkat itu, namun tak kunjung di balas. Zeze mendadak greget dengan hal tersebut, sedangkan orang- orang di kamarnya terus mendesaknya untuk bersegera melakukan dare tersebut
Dan setelah nya terdengar bunyi notif dan itu adalah pesan dari cowok itu.
+62 8902 xxxx xxxx
P
Siapa?
Ga perlu basa basi
Mau ngomong aja kalo sebenernya
gue suka elu.Gaperlu tau siapa gue
Ga penting.Payah, getcontact juga tau
Siapa yang mau gue cari tauSo? Tunggu gue dalam hitungan detik.
Takut? Tentu saja, zeze dibuat ketar ketir mengetahui hal tersebut, habis sudah riwayat nya
+62 8902 xxxx xxxx
ARZELIA ZAHEED ADENIAL
Zeze kan lu? Anak kelas sepuluh C.
Calm down dude, just dare.
Demi apapun gue ga serius dengan
ketikan gue, gue cuma ngelakuin
Dare gue.Siapa yang akan percaya? Oh tentu saja tidak ada yang akan mempercayai hal tersebut, zeze berdecak kesal, dengan cepat jari jarinya menari di layar ponsel nya, lalu memblokir nomor tersebut.
” puas? ” ucapnya pada orang orang di kamarnya, beberapa dari orang orang tersebut adalah nera dan dita, yah mereka satu asrama bahkan satu kamar.
Hanya Tuhan yang tau apa yang akan terjadi di keesokan hari nya, di sekolah.
Zeze berharap tidak ada kesialan yang akan menimpa nya untuk kesekian kalinya setelah dare itu.