Perasaan suka itu wajar, tapi wajar gak sih suka sama satu cowok ,nah! malah yang di confes cowok lain,
Zeze said : ”untung dare. "
Bukan nya beli jajan zeze malah belok ke arah kamar mandi, gadis itu selalu saja di hantui dengan kata 'mules' tiada hari tanpa kepeseng.
Eva said : ” cukup tau. ”
Confes ke andra nya kapan? Oh tentu kapan-kapan! Zeze hanya diam bungkam setiap kali dita berteriak kepada andra mencoba menyatakan perasaan zeze yang sebenarnya untuk andra.
Bahkan bukan hanya dita, beberapa teman dekatnya pun melakukan hal yang sama dengan dita, tapi sungguh hanya dita lah yang begitu bar-bar.
” andra tuh red flag apa green flag? ”
○○○○○
Jam pelajaran biologi, pelajaran yang amat gadis itu kagumi tapi apa yang membuat nya jera dengan hal itu? Kenapa tiba-tiba juga. Oh! dia kehilangan partner kelompok biologi nya, cowok yang ia sukai.
Andra tirta aditama, bagaimanapun tidak ada yang membuat nya tidak suka dengan cowok itu, tapi satu yang pernah ia ketahui.
” perpustakaan pertemukan aku dengan nya, pleaseee! ” gumamnya seraya memejamkan kedua matanya berjalan tak tau arah menuruni tangga yang berjarak tak jauh dari perpustakaan
Eva dan Java hanya menghela nafas, tidak tau apapun keinginan gadis di depan mereka, keduanya saling bertatap , dan tepat saat itu juga tanpa keduanya tau zeze terjatuh akibat salah pijak di salah satu anak tangga tersebut
” HEH ZEE!! ” teriak keduanya secara bersamaan, kedua bola mata mereka membulat melihat pemandangan yang ada di depan mereka
Zeze? Gadis itu jatuh menabrak cowok yang tidak asing , Java menyadari itu eva tau betul siapa yang zeze tabrak itu.
” ANDRA!? ” pekik keduanya yang menyadarkan zeze dari apa yang baru saja terjadi itu
” ukhh... Palaku njir! ” ujarnya seraya menyentuh dahinya yang berdenyut nyeri
Ia mencoba melihat apa yang telah ia tabrak namun Java dengan segera menarik nya untuk segera berdiriAndra yang masih terduduk dengan kedua tangannya yang menjadi penahan tubuhnya itu kini menatap datar gadis yang berdiri di hadapan nya, ketiga gadis itu menatap shock
Zeze melongo mengetahui Andra lah yang ia tabrak, ia berlari cepat menuju ke dalam perpustakaan.
Andra berdiri tegak menatap gadis itu, satu lagi yang di sayangkan zeze.
Senyum Andra yang terukir karena nya.
Java dan eva yang melihat hal tersebut semakin melebarkan kedua bola matanya menatap tak percaya Andra yang menoleh menatap kepergian zeze.Setelahnya Andra pun pergi melalui kedua gadis itu, Java dan eva.