BAB 9

295 47 0
                                    

Kini darren sudah di pindahkan ke ruangan rawat inap, marsha sampai sekarang belum bisa di hubungi tapi delvan sudah mengirimkan pesan pada marsha. Kini delvan sedang duduk di samping barnkar darren sambil mengelus pucuk kepala darren yang sudah tertidur.

"Sayang darren kenapa" ucap marsha sambil berjalan kearah brankar darren.

"Kamu kemana aja sih, di hubungi ngga bisa!!, sesibuk itu sampe ngga bisa angkat telpon lagi iya?!?!?" Ucap delvan sedikit meninggikan suaranya

"Ma..maaf sayang aku tadi lagi ada live streaming jadi aku ngga megang handphone sama sekali" ucap marsha tertunduk takut pada delvan

"Bisa ngga sih sedikit aja perduli sama darren, ngga usah perduli sama aku kamu cukup perduli sama darren aja aku mohon sama kamu, kamu udah tau kan badannya hangat tadi pagi kenapa kamu tetap pergi?!?!" Ucap delvan pada marsha

"Aku juga sebenarnya ngga tega tadi pagi ningalin dia del, tapi aku ada jadwal live hari ini jadi aku harus tetap pergi" ucap marsha dengan mata berkaca-kaca

"Gue udah benar-benar cape sama lo!!" Ucap delvan sambil menunjuk wajah marsha

"Delvan!!, kamu apa-apaan sih. Anak lagi sakit kalian malah berantam" Ucap shani sambil masuk kedalam ruangan darren. Sedangkan marsha hanya bisa diam dan menangis.

"Mau kemana kamu?" Ucap shani saat delvan ingin keluar dari ruangan darren. Namun delvan tidak menjawab pertanyaan shani.

"Maafin mama ya sayang" gumam marsha sambil duduk di samping brankar darren dan mengelus pucuk kepala darren.

"Ma....ma..." ucap darren sambil membuka matanya

"Iya sayang, ini mama sayang, apa nya yang sakit hmmm?" Ucap marsha sambil mengelus pucuk kepala darren

"Mama" ucap darren sambil merentangkan tangannya ke arah marsha

"Gendong aja sha, ngga papa tangan yang  diinfus di kesamping in" ucap shani pada marsha

"Iya ma" ucap marsha. Marsha pun langsung mengendong darren.

"Maafin mama ya sayang, mama ngga bakalan ningalin kamu lagi" ucap marsha sambil mengelus pucuk kepala darren.

"Kalian belakangan ini sering berantem ya?" Tanya shani pada marsha dan marsha hanya menjawab dengan angukan.

"Anak itu peka sama keadaan, kalau hubungan kalian lagi ngga baik-baik aja anak kalian itu bisa ngerasain." ucap shani pada marsha

"Iya ma" ucap marsha

"Mama pulang dulu ya, nanti mama kesini lagi" ucap shani

"Iya ma makasih ya ma" ucap marsha dan diangukin shani

"Oma pulang dulu ya sayang, kamu cepat sembuh ya" ucap shani sambil mengelus pucuk kepala cucunya itu.

"Iya oma makasih ya" ucap marsha sambil menirukan suara anak kecil

"Jangan berantem lagi ya sama delvan apa lagi di depan darren, nanti mama bilangin dia" ucap shani pada marsha

"Iya ma, ngga usah ma emang salah aku kok" ucap marsha pada shani

"Yaudah nanti bicarain baik-baik sama delvan ya" ucap shani dan diangukin marsha

*maafin aku del aku belum bisa nepatin janji aku untuk jadi istri dan mama yang baik untuk kamu dan darren* batin marsha sambil menangis

**

"Delvan..." pangil shani pada delvan. Kini delvan sedang duduk di taman rumah sakit.

"Hmmm" jawab delvan dengan deheman

"Kamu kenapa sama marsha? Ngga seharus nya kamu ngebentak dia tadi kaya gitu" ucap shani menasehati delvan

"Dia udah keterlaluan ma, aku udah cukup sabar selama ini sama dia. Dia ngga perduli sama aku aku masih fine fine aja ma tapi ya jangan sampe ngga perduli sama darren lah" ucap delvan

"Dia kan pasti punya alasan del, kamu udah omongin yang mama bilang sama dia" ucap shani

"Banyak kok orang yang kerja tapi ngga ada tuh yang kaya dia, udah ma katanya ngga bisa soalnya dia masih terikat kontrak" ucap delvan

"Yauda kamu sabar aja nanti setelah kontraknya habis kamu minta dia berhenti aja, jangan berantem-berantem kasian darren" ucap shani pada delvan

"Hmmmm" jawab delvan dengan deheman

"Masuk sana gih darren udah bangun tuh, jangan berantem lagi ya apa lagi di depan darren" ucap shani sambil mengusap bahu delvan

"Iya ma, yaudah aku masuk dulu ya. Mama hati-hati di jalan" ucap delvan sambil menyalimi tangan mama nya. Setelah berpamitan dengan mamanya delvan pun langsung kembali keruangan darren.

**

"Papa" ucap darren saat melihat delvan masuk ke dalam ruangan.

"Iya sayang papa, apa nya yang sakit lagi hmm?" Ucap delvan sambil mengelus pucuk kepala darren

"Kit papa" ucap darren sambil menunjukan tangannya yang di infus

"Sakit yah? Sini papa tiup biar ngga sakit lagi huff.. huff.. huff.. udah ngga sakit kan?" Ucap delvan sambil tersenyum pada darren

"Mama" ucap darren sambil mengarahkan tangannya pada marsha

"Mama tiup juga? Oke deh mama tiup ya biar cepat sembuh huff... huff.. huf... udah sembuh belum?" Ucap marsha sambil tersenyum pada darren

"Dah" ucap darren sambil menepuk kedua tangannya

"Pinter banget sih" ucap marsha sambil mengelus pucuk kepala darren

"Papa pulang sebentar ya mau ganti baju dulu" ucap delvan

"Oce" ucap darren sambil menaikan satu jempolnya

"Pinter banget sih kamu, sakit mau pinter ya kamu" ucap delvan sambil mengelus pucuk kepala darren

"Aku pulang dulu" ucap delvan datar pada marsha

"Iya, hati-hati ya" ucap marsha dan diangukin delvan.





FIKSIIIIII !!!!!

JANGAN DIBAWA KE RL!!!

MAAAP YA KALO KURENG

JANGAN LUPA VOTE, JANGAN JADI PEMBACA GOIB YA👻👻👻








AFTER MARRIED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang