BAB 11

292 48 0
                                    

"Ngapain kamu ajak dia kesini liat darren" ucap delvan datar pada marsha setelah zean pulang.

"Aku ngga ngajak dia del, aku ketemu di supermarket terus dia mau jengukin darren masak aku tolak" ucap marsha

"Alasan bgt" ucap delvan sambil memainkan handphonenya

"Aku beneran del, kamu ngga percaya banget sih sama aku. Kenapa kamu cemburu? Iya?!?, kamu selalu cemburu kalau soal aku sama zean tapi kamu pernah ngga sih mikirin perasaan aku?!?! Kamu pikir aku ngga cemburu liat kamu deket banget kaya gitu sama sekretaris kamu. Aku juga tau kok kalau kamu seringkan di bikinin bekal sama dia?

Tapi aku ngga pernah bahas itu del karna aku ngga mau ribut sama kamu walupun sebenarnya aku sakit hati. Istri mana sih del yang ngga sakit hati ngeliat suaminya di perhatiin berlebihan sama orang lain.

Tapi yang lebih bikin sakit hati aku kamu selalu nuduh aku yang ngga-ngga sama zean sekecil apapun itu tentang aku sama dia, padahal aku ngga ada apa-apa sama dia pure cuma rekan kerja itu juga ngga selalu bareng cuma sesekali doang, tapi kamu selalu cemburu ngga jelas dan nuduh aku yang ngga-ngga kamu kira aku ngga sakit hati selama ini?!?!" Ucap marsha dengan mata berkaca-kaca. Akhirnya marsha melepaskannya semuanya setelah di tahannya selama ini.

"Jadi kamu pikir selama ini aku ada apa-apa nya sama ashel iya?!?!, aku juga nerima itu semua karna aku ngga pernah dapetin dari kamu. Emang kamu perduli hari ini aku mau makan apa, mau makanan nya sehat atau engga, kamu ngga pernah perdulikan?!?. Bahkan sama anak kamu sendiri aja kamu ngga perduli" Ucap delvan pada marsha

"Hikss... hiksss.... hiks..."

"Maaf ya sayang kamu kebangun ya, maafin mama ya" ucap marsha sambil naik ke atas brankar darren

"Mama" ucap darren sambil memperhatikan wajah marsha

"Iya sayang kenapa" tanya marsha sambil mengusap pucuk kepala anaknya

"Nanis mama" ucap darren

"Nanis?? Nangis ya?, mama ngga nangis kok sayang, udah ayo bobo lagi biar cepat sembuh" ucap marsha sambil membawa darren kedalam pelukannya.

*ibu mana sih del yang ngga perduli sama anak nya, kamu tega banget bilang aku ngga perduli sama darren. Emang aku sejahat itu ya dimata kamu?* batin marsha sambil menangis saat mengingat ucapan delvan

**

Kini Marsha tidur bersama darren di atas brankar sedangkan delvan tidur di ranjang khusu untuk yang menjaga pasien.

"Huek... Huekk..." Marsha terbangun dari tidurnya karena merasa ingin muntah, Marsha pun langsung bangkit dari brankar untuk ke toilet.

"Marsha kenapa ya apa dia saki?" Gumam delvan yang belum tidur

"Huekk... Huekk ...." Delvan masih mendengar suara marsha muntah-muntah di dalam toilet.

"Apa gue susul aja ya ke dalam, tapi gue gengsi, tapi nanti dia kenapa-napa lagi di dalam? " Gumam delvan sambil bangkit dari ranjangnya dan pergi menyusul Marsha ke dalam toilet.

"Kenapa?" Ucap delvan saat masuk ke dalam toilet

"Ngga papa" ucap marsha sambil menutup mulutnya yang masih ingin muntah.

"Aku pangilin dokter ya" ucap delvan

"Ngga usah cuma masuk angin doang kok" ucap marsha sambil berjalan ke luar dari toilet. Delvan pun mengikuti marsha keluar dari toilet.

"Tidur di sini aja biar ngga sempit" ucap delvan menunjuk kasur di sebelah brankar darren

"Ngga usah kamu aja di situ, aku mau tidur sama darren" ucap marsha sambil naik kembali keatas brankar darren

*Aku udah jahat banget ya sama kamu* batin delvan sambil memungungi brankar darren

**

Delvan bangkit dari ranjangny untuk melihat marsha karena ia sangat khawatir dengan kondisi Marsha setelah muntah-muntah tadi.

"Udah tidur lagi ternyata" ucap delvan sambil membenarkan selimut marsha.

"Maafin aku ya, aku udah egois sama kamu" ucap delvan sambil mengelus pucuk kepala marsha yang sedang tidur.

"Papa" pangil darren pada delvan

"darren, kamu kok bangun sayang" ucap delvan pada darren

"Cucu" ucapnya sambil mengangkat botol dot nya yang sudah kosong

"Mau susu ya? bentar ya papa bikinin dulu" ucap delvan sambil mengambil botol dot yang di pegang darren. Delvan pun langsung membuatkan susu untuk darren.

"Ini susu nya sayang, bobo lagi ya" ucap delvan sambil mengelus pucuk kepala anaknya.



FIKSI!!!! FIKSI!!!! FIKSI!!!
JANGAN DI BAWA KE RL

JANGAN LUPA VOTE
JANGAN JADI PEMBACA GOIB👻👻





AFTER MARRIED (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang