Ch 1: Orientasi

205 13 2
                                    

"Akhirnya kita bisa masuk ke sini juga."

"Kalau aku tentu saja sudah jelas. Ini keajaiban kalian berdua bisa masuk di sekolah ini."

"Seperti biasa, Deon selalu mengatakannya dengan lurus."

Ketiga kembar Gedith yang selalu bersama itu menarik kerumunan lebih dari yang bisa orang lain kira, bahkan bagi kakaknya. Bagaimana pun cukup langka untuk memiliki teman seangkatan kembar, terutama kembar tiga. Tentu saja itu membuat semua orang berkumpul di sekitar mereka.

Kehadiran mencolok itu tentu saja mengganggu sebagian besar acara penyambutan murid baru. Masalah yang membuat panitia OSIS dalam penyambutan siswa baru menghela napas dan membayangkan kesulitan bagi diri mereka sendiri selama seminggu kedepan.

"Adik-adikmu sangat mencolok."

William hanya bisa menerima pernyataan itu dengan pasrah. Orion, Gideon, dan Caldion yang melihat sekeliling sekolah tanpa merasa membuat keributan sudah cukup membuat William merasa bersalah. Bagaimanapun teman-teman OSIS-nya jelas merasa sangat kesulitan karena ulah tidak peduli adik-adiknya.

"Aku tidak tahu kalau akan seheboh ini."

"Kukira kau akan minta maaf atas ulah mereka."

William melihat perempuan yang berada di sebelahnya. Perempuan yang sebenarnya sama bermasalahnya seperti adik-adiknya. Mereka sama-sama suka sekali menyeret orang lain ke dalam masalah mereka.

"Aku memang merasa sedikit bersalah, tetapi meminta maaf bukan tanggung jawabku."

Perempuan itu hanya bisa menaikan kedua bahunya dan pergi meninggalkan William. Perempuan itu mendatangi kerumunan yang terbentuk karena insting ketertarikan manusia.

"Kalian cepat masuk ke kelas kalian!"

Kerumunan yang berpusat pada kembar Gedith itu segera terurai karena teriakan sang Ketua OSIS, Asasha Rachelia. Perempuan yang selama enam bulan ini menyeret William kemana-mana tanpa jeda.

Sebenarnya cukup menakjubkan melihat Sasha berhasil menjadi ketua OSIS dengan rekam jejak yang cukup buruk. Rekam jejak yang dimaksud adalah sejarah perempuan itu yang menjadi antek Alinea. Meskipun sebutan antek itu tidak pernah keluar dari mulut Alinea tetapi itu adalah bagaimana orang lain melihat hubungan Sasha dan Alinea.

Seorang ketua OSIS yang merupakan 'antek' pembuat onar dan tukang buli. Sasha mungkin satu-satunya ketua OSIS yang memiliki rekam jejak yang seperti itu.

"Kak setelah ini ada kumpul dengan perwakilan kelas angkatan baru."

Hal yang menarik selain Sasha yang menjadi ketua OSIS dan William yang menjadi wakilnya adalah Renatta yang menjadi sekretaris OSIS.

William masih bisa mengingat betapa canggungnya setiap kali pengurus inti berkumpul bersama atau bagaimana siswa lain melihat kombinasi unik di ruang OSIS. Meskipun sudah beberapa bukan kecanggungan itu tetap ada.

"Apa aku bisa absen Re?"

Renatta yang mendengar permintaan William dengan cepat menggeleng.

"Semua pengurus inti OSIS akan berkumpul untuk menjelaskan kegiatan selama masa orientasi. Jadi tidak ada yang boleh absen tanpa alasan khusus atau tanpa izin ketua OSIS."

William menghela napas, mungkin memang takdirnya terlibat dengan masalah yang merepotkan.

***

Di ruangan dengan enam pengurus OSIS dan enam perwakilan siswa baru tidak terlihat menarik bagi William. Justru dia sudah merasa lelah hanya dengan masuk ke ruangan ini.

ViolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang