Saat ini para member "anak nyasar" kembali digabungkan menjadi satu. Bukan karena Fafian yang ingin membawakan suatu berita, bukan ingin minum bersama melepas penat. Tetapi yang saat ini mereka lakukan adalah duduk melingkar, jika kalian melewati 8 orang itu pasti merasa mereka sedang melakukan suatu rapat penting. Nyata nya memang penting.
"gue kira kita ngumpul cuma karena Fafian. Ternyata intel handal kita juga gatau." ceplos Jevin yang mendapat balasan satu pukulan segar dari Fafian.
"eumm... Cerita gak yah???...." pikir Saka selaku pelaku yang membuat mereka semua berkumpul ditempat Fafian. Mereka tak masalah toh yang penting makan dan mereka mendapat suguhan buyung upik. Kenapa menolak rezeki? Nanti hambat.
"kenapa sih? Cerita tinggal cerita kok!" ucap Jevin yang jengkel dengan Saka, ia yang meminta bertemu untuk memberi tau sesuatu tapi malah begini.
"huft... Aku hamil."
.
.
.
"HAH????" teriakan itu membuat beberapa orang yang melewati kafe terdiam karena sangat histeris, keenam orang itu berteriak secara bersamaan. Bagaimana tidak? Saka baru saja menikah seminggu yang lalu tapi langsung berisi? Bibit Chris sesubur itu?"ha.. Saka, coba jelasin dulu. Daripada kita mikir yang iya-iya" ucap Hanska membuka obrolan.
"contoh nya?" tanya Saka.
"kalian nikah karena lu hamil diluar nikah?"
"yup bener!" ucap Saka dengan menepukkan kedua tangan nya sebagai sorakan. Kali ini respon mereka tak kalah heboh dari sebelum nya, tapi setelah nya kereka hanya bisa melongo dengan muka ingin dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"huft.. Jadi gini."
Semua pun mendekatkan telinga mereka ke Saka agar bisa mendengar gosip terbaru ini.
Flashback on
"mamaa saka pulang!!!" teriak Saka ketika memasuki rumah mertua nya, ia lebih pilih tinggal disitu ketimbang terus suntuk berada di apartemen nya sendirian.
"saka!! Mama kangen sama kamu, kenapa jam segini baru pulang nak??" tanya mama Chris saat menengok ke arah jam yang menunjukkan pukul 12 malam.
"hhehehe, kok mama juga belum tidur?"
"mama nungguin kalian!"
"repot aja mamaa" sahut Chris yang ingin mengikuti pembicaraan.
"kamu itu ya! Saka kamu bawa keluyuran sampe tengah malem begini! Ngajak dugem kamu?! Ngga kasian sama bayi yang ada diperut saka?!!" gertak Jessie mama Chris.
"hah? Bayi? HAH? TUNGGU! BAYI!??" teriak Chris dengan muka OoO
"eum.. Mama! Kenapa belum cerita ke chris?.." cicit Saka yang malu dengan keadaan seperti ini.
"gapapa nak... Lagian kamu pasti seneng kan!! Bakal punya anak!" seru Jessie dengan senyuman hangat nya.
Chris yang masih mencerna keadaan pun perlahan tersenyum dan berjalan mendekat ke Saka dan memeluk nya. Saka membalas pelukan orang dihadapan nya, air mata Chris mulai jatuh satu per satu. Saka saat tau keadaan nya hamil pun begitu, menangis karena terharu. Dielus nya surai hitam kecoklatan milik Chris dengan penuh harapan Chris akan bahagia karena hal ini.
"ouh.. Makasih saka.. Thankyou, and i love you" bisik Chris seraya menciumi wajah Saka, Saka pun tersenyum dan melirik ke arah Jessie sebagai sinyal untuk meninggalkan mereka berdua. Jessie yang paham akan hal itu pun perlahan menaiki tangga dan meninggalkan mereka.
Chris langsung mengeratkan pelukan nya dan memberikan kecupan hangat dibibir tipis Saka. Mereka pun tersenyum dan saling berterimakasih.
Saka pun bercerita bahwa sudah selama 3 bulan ia hamil, tapi kata Jessie ia harus merahasiakan nya sampai Jessie memberitaunya sendiri. Saka setuju, dan itulah alasan pernikahan mereka dipercepat. Saat itu mereka berdua duduk dibalkon melihat indah nya langit malam, Chris sedari tadi memeluk Saka tanpa ada rencana melepaskan nya. Ia sangat bahagia dan sangat berterima kasih kepada Saka.
"i love you chris!!" ucap Saka dan mendadak mencium Chris.
"yeah, i love you too~"
Flashback off
"owalahh, tunggu dulu. TIGA BULAN?!" teriak Hanska yang masih shock karena cerita Saka.
"pantesan makin temben si saka" balas Jevin dengan wajah yang sangat pasrah dengan keadaan.
"uhehehehe"
"sar, stop ketawa kaya gitu. NGERI" kesal Jevin melihat Caesar tersenyum jahil dan melirik ke arah Dipta yang ikut tersenyum.
"kuhamil duluan, sudah tiga bulan, gara gara pacaran suka gelap gelapan~~ oh ouhh, aku hamil duluan~" senandung Jevin dengan melirik kearah Saka yang tersenyum salah tingkah.
"eh ges, ini kok kita cuma ber enem?" tanya Hanska setelah menghitung ulang orang yang ada disekeliling nya termasuk dia.
"itu lhoo~ lagi berduaan merekaa~" ucap Saka dengan menunjuk Fafian dan Harris sedang mojok dan seperti nya menceritakn sesuatu yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak.
"ugh.. Jadi singkat nya, saka sama chris ngebucin terus langsung nikah? Kalo gitu mending gue pulang terus biki- AWH" kalimat Caesar terpotong karena Jevin yang ada disebelah nya mencubit Caesar dengan cukup keras begitu mendengar hal itu.
"cih! Kalo emang mau bikin yaudah ayo pulang!~" bisik Jevin dan membuat senyuman sumringah Caesar terkoar yang membuat orang orang disana mergidik ngeri.
Hanska melirik kearah Jevin yang digendong bridal style oleh Caesar dan dibawa pergi lalu berganti melirik ke arah Dipta. Dipta pun menaikkan kedua alis dan seolah mengerti apa yang sebenarnya dimaksud Hanska. Hanska pun pamit untuk pulang dan menarik tangan Dipta.
"kamu yakin?"
"yakinlah! Kamu ngga kangen ngelakuin itu sama aku?"
"aduhh, perhatian nya sayang kuu"
"daripada kamu mepet mepet buruan pulangg"
"eumm..."
"apa?"
"gapapa, ayo gas"
"ngeng!!"
Setelah percakapan singkat itu Dipta pun melajukan mobil nya dan membawa mereka berdua kearah yang Hanska tak tau, Hanska sempat protes tapi ia hanya bisa menurut karena pemandangan selama perjalanan sangatlah indah.
"boleh buka ngga kacanya?"
"hm? Boleh kok"
"ac nya matiin dulu, nanti kamu malah sakit."
"iyaa"
Hanska pun membuka kaca mobil Dipta, angin sepoi-sepoi memasuki mobil itu. Hanska pun tersenyum dan menyenderkan kepala nya ke kursi. Ia sangat bahagia detik ini, karena Dipta adalah orang yang membuatnya merasa sangat terspecialkan.
Dipta melirik kearah Hanska yang mulai terlelap lalu terkekeh dan menutup kaca mobil nya sedikit, ia takut jika Hanska kenapa-napa karena tadi kaca nya terbuka sangat lebar. Jalanan menanjak diperbukitan dekat kota memanglah yang terbaik bagi siapapun. Dipta pun mematikan mesin mobil nya dan menoleh kearah Hanska yang masih tertidur dengan nyenyak.
"biarin tidur dulu lah ya.. Kasian"
Hai gaizz, kombek wit mih. Ini jadwal sekul makin hari makin padet, mana beso bakal ada suntik. Kalian siapkan kalo misal ada wleoelwol? Siap ato ngga, pokonya kalian siap.
Beli ciki beli koyo....
IHH TAKOT NYOSEE YOU AT THE NEXT CHAPTER!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmates (minsung)
FanficWARNING! : ini cerita b x b idol, buat yang kurang suka SKIP!