[17]

1.1K 174 8
                                    

tak ada yang spesial hari ini selano tengah duduk dengan tenang di halaman belakang rumah mereka, semua orang sedang sibuk dengan urusan kuliah di semester akhir, kantor yang sedang bermasalah dan pertandingan di luar kota , hanya ada beberapa yan...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tak ada yang spesial hari ini selano tengah duduk dengan tenang di halaman belakang rumah mereka, semua orang sedang sibuk dengan urusan kuliah di semester akhir, kantor yang sedang bermasalah dan pertandingan di luar kota , hanya ada beberapa yang bersamanya itupun orang-orang yang tak terlalu ia kenal dan tak tau pula teman atau bawahan siapa.

mereka hanya akan mengawasi untuk hari ini karena ia sedang demam, untuk besok dan seterusnya tak lagi jadi selano akan benar-benar sendirian dalam beberapa hari kedepan, paling ia akan bersama mahen itupun dua atau tiga hari lagi.

semua orang sibuk, tak ada yang bisa menemani selano, dan selano tak ingin jika selalu di temani dengan orang-orang asing walau mereka teman-teman dari adik maupun kakaknya, ia lebih baik sendirian.

adiknya Kedrick mengikuti pertandingan basket, ia sangat ingin menonton namun sangat di sayangkan malam tadi ia demam jadi hari ini selano di haruskan berdiam diri di rumah sepenuhnya, anak itu bermain dengan ikan-ikan kecil di pancuran air dengan plester demam di dahinya.

ikan-ikan hias itu pemberian hikari, adiknya itu pulang kejepang beberapa hari lalu, katanya sih ada urusan keluarga mendadak jadi ia di berikan teman, tak tanggung-tanggung begitu banyak teman selano sekarang, ikan kecil yang di kolam, ikan yang di akuarium di kamarnya, kelinci di halaman belakang dan juga marmut, ia di belikan hamster juga.

hamster yang ia beri nama putih itu [ hamsternya berwarna hitam ] tak dapat bertahan lebih dari beberapa hari, padahal anak itu sudah sangat excited memelihara hamster namun makhluk kecil itu tewas menggemaskan hanya karena terkejut.

ia tak menyangka ketika kakaknya Felix meletakkan tumpukkan buku di dekat tempat hamster itu yang menghasilkan suara keras, hamster itu langsung jantungan dan mati begitu saja, reaksi selano jangan di tanya lagi.

itulah penyebab anak itu demam, selano menangis sejadi-jadinya dan marah pada felix, Felix pun di usir dari rumahnya sendiri sejak saat itu hingga sekarang, mau tak mau pemuda itu harus diam di apartemennya sampai selano sehat dan cukup dalam mood yang baik untuk memaafkannya.

felix bukannya tak berusaha untuk meminta maaf, pemuda itu membelikan begitu banyak stiker dan mainan lainnya, sayangnya di salah satu stiker itu ada bentuk hammy, mengamuk lagi lah anak itu membayangkan hamsternya yang telah tiada.

selano bersenandung pelan, ia mendongak begitu ada yang memanggilnya.

"kenapa kak?" kak ren yang memanggilnya, salah satu orang yang di tugaskan untuk menemani selano bermain, ren awalnya tak percaya pada pemuda tinggi berperawakan seperti preman di hadapannya ini mengatakan jika ia teman dari selano, namun setelah memberikan bukti-bukti yang cukup ia akhirnya percaya.

dan satu pembuktian akhir ialah menanyakan pada anak itu sendiri.

"ada tamu, katanya teman sekelas adek" tunjuk ren pada pemuda di hadapan selano itu, selano mengernyit pelan memang teman sekelasnya sih namun ia tak tau namanya dan juga mereka bahkan tak pernah mengobrol.

"temennya adek bukan? kalo bukan mau kakak suruh pulang" ren menatap pemuda itu dengan curiga.

"temen adek kok kak, ayoo" ren mengangguk pelan lalu kembali menuju pada teman-temannya yang lain yang tengah duduk di kursi, mereka memang menjaga selano namun tak secara terang-terangan jadi mereka berlagak seperti orang-orang yang tengah berkumpul bersama seperti di basecamp.

"temennya adek?" salah satu pria yang tengah memegang gitar itu bersuara.

"iya katanya, siapa yang jaga di dalam  ga mungkin adek di biarin sama temennya aja di dalam, takut ada apa-apa" ren duduk ke kursinya dan menghidupkan rokoknya mulutnya sudah pahit tak merokok sejak tadi, tak ada yang boleh merokok jika berada di sekitar selano.

"ada Taka sama yang lain di dalam main ps, chat bilangin buat ajakin adek sama temennya main di ruang tengah aja jangan di kamar ga ada pengawasan kalo di kamar"

"kay"

di sisi lain sekarang selano dan pemuda di belakangnya itu tengah duduk di dapur, selano haus dan tangannya tak lepas dari orang yang katanya teman sekelasnya ini.

"kamu mau main sama ano?" selano menyodorkan segelas susu strawberry pada pemuda di hadapannya ini, tak enak jika hanya ia yang minum.

"hm" anak itu hanya berdehem pelan sembari meneguk minuman yang selano berikan, apapun yang selano berikan akan ia konsumsi mau itu susu yang ia benci sekalipun.

"tapi kitakan belum kenalan, kamu ga ada temen yang lain ya mangkanya mau main sama ano? " anak itu terus saja mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan sembari memasukkan kacang yang di balut coklat kemulutnya, lalu menyodorkan dua biji ke pemuda di hadapannya ini.

"Steven" selano mencebik mendengar jawaban Steven, tambah satu lagi pemuda dingin di sekitarnya selano ingin punya teman seperti kak mahen yang banyak.

tangan Steven mencegah tangan kecil itu untuk memasukkan lagi kacang ke mulut, selano menurut saja ia menyerahkan kacang yang ada di tangannya pada Steven.

"satu-satu atau kau akan tersedak" ucap Steven, suara pemuda itu dingin agak membuat selano takut jadi ia menurut.

selano saja yang tak sadar jika ada pemuda yang di sebut Taka dan teman-teman yang tengah bersembunyi di balik tembok mengintip interaksinya dengan Steven, Steven sadar akan keberadaan mereka sejak awal namun pemuda itu tak berniat untuk memberi tau selano.

taka dan teman-temannya tadi mencari selano yang katanya memasuki rumah mereka mendapati anak itu tengah berbincang dengan seseorang dan memutuskan untuk bersembunyi sampai sekarang, melihat anak itu yang menjaga selano dan memperhatikan anak itu semuanya jadi lega dan memutuskan untuk menyingkir.

sekarang tinggal mereka berdua, selano membawa Steven untuk bermain, terlalu panas untuk bermain keluar padahal ia ingin menunjukkan ikan pemberian hikari, untung saja ia ingat ada yang berada di aquarium jadi mereka berdua masuk ke dalam kamar.

taka yang melihat kedua anak itu masuk ke kamar hanya bisa meringis, dan memandang yang lainnya, mereka saling pandang.

memang tampaknya bocah itu teman selano namun mereka tak ingin menyepelekan hal-hal yang bisa saja terjadi dari hal yang tak terduga.

ya mau bagaimana lagi pintu kamar di tutup jadi mereka hanya bisa pasrah dan mengabari yang lain.

sedangkan di dalam kamar, saat selano masuk Steven lah yang menutup pintu.

"lihat ikannya berbeda warna" pamer selano pada Steven yang mulai sekarang menjadi temannya.

"lihat ikannya berbeda warna" pamer selano pada Steven yang mulai sekarang menjadi temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

double up?

 BABY ANO Where stories live. Discover now