[20]

994 161 38
                                    

Steven kembali dengan tas yang berisikan kebutuhannya dan juga barang-barang penting yang akan ia uji coba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Steven kembali dengan tas yang berisikan kebutuhannya dan juga barang-barang penting yang akan ia uji coba.

setelah meletakkan tasnya di atas sofa kamar selano Steven ke dapur meletakkan gelas tadi yang telah kosong dan ingin mengambil air baru.

" siapa??" Steven tersentak kaget untung saja gelas yang sedang ia isi air tak terjatuh.

"kak saya teman Ano, tadi kak taka memintaku untuk tinggal di sini sementara waktu untuk menjaga selano atas izin dari kak liam" jelas Steven berlaga seperti anak yang penuh sopan santun.

"dimana selano?" Felix menelisik anak di depannya ini, ia tak ingin meniai orang dari covernya saja karena teman-teman adiknya banyak juga yang memiliki tampang preman namun memiliki hati yang baik.

"di kamarnya kak, selano masih tertidur" Felix mengangguk sebentar lalu melangkah masuk ke kamar adiknya itu, ia tadinya hanya ingin mengambil berkas dan terkejut saat melihat pemuda yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Felix mengusap rambut adiknya itu pelan, masih terasa sedikit hangat ia mengecup pipi bulat selano, ia cukup merindukan adiknya itu di musuhi selano ternyata sangat berat.

"kau boleh tidur di kamar tamu, dan jangan lupa untuk memberikannya obat nanti ketika bangun tubuhnya panas kembali" ucap Felix mendapati Steven berdiri di depan pintu kamar.

"tapi selano tadi mengatakan ia tak ingin tidur sendirian saya harus bagaimana? lagipula saya tak mungkin membiarkan selano sendirian sepanjang malam ia masih demam" Felix mengangguk mendengar perkataan Steven, ada benarnya juga andai anak ini masih tak marah padanya ia pasti akan langsung membatalkan semua pertemuan dan memilih untuk menemani selano setiap waktunya.

"baiklah, kau boleh tidur di sini, saya titipkan selano tolong di jaga jika ia rewel bujuk saja dengan strawberry namun ingat untuk membatasi jumlah konsumsi" Felix berlalu setelah memberikan Steven wejangan, ia akan mengabarkan yang lainnya untuk tak perlu khawatir selano sudah ada yang menemani sekarang lagipula ada yang berjaga di luar.

setelah Felix pergi kembali, Steven masuk ke kamar dan mengunci pintu, ia tadi hanya pergi mengambil kebutuhannya dan mandi, selano masih tertidur dengan tenang walau sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas malam, menunjukkan betapa ampuhnya obat itu.

Steven mengelukan barang-barang yang akan ia Cuba pada selano, memikirkannya saja sudah membuat dirinya bahagia.

menyusun semua barang itu di bawah ranjang, ia akan berada di sini beberapa hari dengan kucing kecil manis yang akan tertidur sepanjang waktu yang ia inginkan.

Steven mengangkat piama selano, menatap memarnya tadi yang masih membiru, kembali meremas tempat tadi erangan sakit selano terdengar indah di telinganya.

tak puas dengan hal itu Steven naik ke atas ranjang duduk di atas anak itu, kedua tangannya yang besar ia posisikan di sisi pinggang kecil selano, mencengkeramnya dengan kuat.

suara manis itu kembali terdengar, suara yang hanya dapat dirinya seorang dengarkan, kamar ini kedap suara walau ada orang sekalipun tak akan ada yang dapat mendengarkan suara manis selano dari luar.

Steven membaringkan dirinya di samping selano dengan posisi menyamping, satu tangan masih berada di pinggang kecil itu dan satunya lagi mengusap pipi bulat itu yang terdapat air mata.

betapa manisnya, selano menangis dalam tidur, pemandangan indah bagi Steven, ia menjilat air mata yang jatuh di sisi yang berhadapan dengan wajahnya.

"manis sekali sayang" ucap Steven lalu memeluk selano dan terkekeh pelan.

Steven berbaring sembari mengusap-usap perut rata itu dengan lembut, ia duduk dan mengambil handphone miliknya di atas nakas.

memotret perut selano yang terdapat memar indah yang ia buat, lalu memotret wajah anak itu yang ia sentuh pipinya, ada juga potret saat ia meremas pinggang itu.

setelah selesai dengan memotret selano, hampir seratus foto yang ia dapatkan terdapat beberapa foto yang sebenarnya sama, Steven menyimpan handphonenya itu ke dalam tas dan mengeluarkan handphonenya yang lain, handphone yang tadi adalah handphone khusus untuk hal-hal yang bersangkutan dengan selano di dalamnya, dengan sandi yang sulit dan sudah di rancang untuk tak dapat di retas.

Steven memandang selano ia baru teringat hamster kecilnya ini belum makan apapun sejak siang tadi, dan tak akan makan apapun sampai saat ini, namun tenang saja ia sudah memiliki benda untuk mengatasi hal tersebut

Steven memandang selano ia baru teringat hamster kecilnya ini belum makan apapun sejak siang tadi, dan tak akan makan apapun sampai saat ini, namun tenang saja ia sudah memiliki benda untuk mengatasi hal tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


coba tebak apa yang akan Steven lakukan pada selano kedepannya 😶

klo votenya udah ga terlalu jomplang dari readersnya nanti aku up lagi

 BABY ANO Where stories live. Discover now