004

18 14 3
                                    

Galina dengan teliti dan hati-hati memeriksa kondisi  Ivona.sedangkan Ivona hanya pasrah saja.

Clek

Suara pintu terbuka menampakkan dua wanita yang masuk ke ruangan itu.

"Badan kamu kenapa penuh dengan luka"tanya faniza

" Iya tubuh kamu kenapa"tanya Galina

Ivona hanya terdiam tidak ada satu kata pun yang dia ucapan dan hanya menunduk kepala tak berani menatap sang kakak.

"Pasti dia berkelahi "ujar Kazumi

"Jawab !jangan diam saja,punya mulut kan?"kesel Kazumi

"Apakah dia setiap hari begini kak, semenjak bunda tak ada?"tanya

"Iya!dia juga penyebab bunda meninggal "ucap Kazumi dengan amarah

"Apa!?"bingung Galina

"Mulai sekarang kalian jangan ada yang peduli dengan dia, mengerti sekarang!"ucap Kazumi

"Ayo kita pulang saja"

Mereka meninggalkan Ivona sendirian ditempat itu.

Ivona hanya menghela nafas ,lalu turun dari bangsal rumah sakit dengan perlahan .dan meninggalkan rumah sakit tempat Galina berkerja dengan langkah yang tertatih tatih.

Pukul 08.30 pm WIB

Ivona membuka pintu rumahnya.pemandangan seperti biasanya yang dapat rasakan setiap harinya .dimana kakak sedang makan bareng dan bercanda.

Tanpa dirinya,itu sudah biasa yang dirasakannya.

Ivona berjalan dengan perlahan menuju ke kamarnya,namun suara kakak nya membuat dia menghentikan langkahnya.

"Untuka apa Lo kembali dirumah ini?kau tidak berkelahi lagi?"ucap galina

Kazumi  menatap tajam kearah Ivona .lalu memutar bola matanya melas.
"Gue sedang tidak mood untuk menghajar mu malam ini . jadi tidak ada makanan malam untuk Lo"ucapnya santai

Sementara faniza dia hanya diam dan melihat adik bungsunya itu.

Ivona memilih melanjutkan melangkah menuju kamarnya.

Bagus sekali dari kemarin ia tak makan .Ivona tak masalah dengan hal itu ,lagi pula dia tak selera makan karena perut nya sakit .

Setelah sampai  dikamar ia merebahkan tubuhnya di kasur sebentar.dia bangun dan memilih untuk belajar karena banyak tugas harus ia kerjakan.

Ivona mengabaikan sejenak tubuhnya yang tak bisa dikompromi itu demi mengejarkan tugasnya.

Sudah tengah malam .pasti semua kakaknya sudah tidur .tiba tiba Ivona mengerang pelan, perutnya sakit luar bisa.

"Aduh..perut lapar sekali "desis nya

Ivona memcoba bangkit perlahan ,Ivona berjalan perlahan dan menggigit bibirnya untuk menetralkan rasa sakit nya.

Ivona melangkah meninggalkan kamarnya dan menutup pintu pelan.

Ivona menahan rasa sakit dan kini butiran air matanya mengalir.
"Bunda ini sakit sekali Bun"

Ivona melangkah ke dapur. Keadaan begitu gelap. Karena penghuni rumah sudah tidur.

Ivona kembali merasakan rasa sakit,bahkan punggungnya sampai membentur meja makan.

"Ahhhhhhh ..... Hiks ini sakit sekali "rintik nya sambil memegang perutnya.

Ivona memcoba bangkit dan berpegangan pada kursi di meja makan itu .gadis itu mengambil roti.

Ivona Dan Air Matanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang