Setelah sampai sekolah Ivona langsung kekelas.Dia langsung duduk di bangku tanpa melirik siapapun.
Teman sekelas melirik dengan tatapan tak suka.
"Dasar pembunuh! "ucap salah seorang siswi
" Iya ,tidak tau malu"tambah seorang siswi
Ivona tak perduli dengan ngomong apa pun tentang dirinya.
Kriiingg kriing
Bel telah berbunyi
"baiklah kalian berdua akan mengejar 2 kelas yang berbeda"ucap salah satu guru pada mereka
"Kau dapat kelas berapa?"bisik faniza pada temannya
"Kelas 11 -5"
Faniza terdiam sejenak
"Bukankah itu kelas Ivona"lirih nya
"Kalian boleh pergi ke kelas masing masing "
Kedua gadis itu membungkuk sopan dan keluar dari ruang guru.
"Kita pisah disini"ucap Dewi
"Baiklah ,dadah"
Mereka lantas pisah dilantai dua sekolah itu.
Suasana tadinya bisik mendadak senyap ketika seorang masuk kelas yang akan diajarkan.
"Selamat pagi semuanya , perkenalan namaku Dewi . kalian bisa panggil saya kakak Dewi saja .
Dewi menatap seisi kelas itu.Dia menemukan seorang gadis yang duduk dipojok belakang sendirian.
Gadis itu tampak menunduk dan tak berani menatap nya.
Dewi tak memperdulikan hal itu.lantas nya kembali beralih pada murid yang ada dihadapannya.
"Baiklah ,ayo kita akan mulai pelajaran nya"
Kriiingg
Jam istirahat berbunyi sangat nyaring Dewi lantas mengakhiri kelasnya.
Ketika dia hendak keluar ,tampak seorang siswi sekelas nya mendekati gadis itu.
Dewi melirik di jendela kelas,tampak mereka mendekati Ivona .mereka tertawa puas ,tapi Ivona hanya diam tanpa bersuara apapun.
"Heh!pembunuh kau mau kemana?"
"Mau makan siang?"tanya Bella pada Ivona
"Bagiamana kalo kita menghajar sebagai makan siang"ucap nazwa
"Kalo begitu ,ayolah Ivona"
Mereka merangkul Ivona menuju pintu keluar.Dewi mengerutkan keningnya merasa aneh dengan mereka.
"Apa yang Meraka lakukan?"Gumam Dewi
Dewi dan faniza menuju kantin untuk makan siang ,mereka bicarakan tentang yang mereka lakukan tadi pagi.
"Gimana tadi ngajar nya?"tanya Dewi
"Baik"
"Kalo kamu gimana"ucap faniza
"Baik,cuma aku merasa aneh dengan siswa 11-5.apalagi siswi yang bernama Ivona tuh"jelas Dewi
"Mereka tadi dekati gadis itu.namun gadis hanya diam saja tanpa bersuara apapun "
Faniza merasa khawatir dengan Ivona apa yang tadi Dewi katakan.
Sementara itu,Bella dan kedua temannya menghajar Ivona digudang sekolah.
Bella mengangkat dagu gadis itu, mengoleskan lipstik dibibir Ivona dan pipinya.2 orang teman memegang tangan Ivona supaya dia tak memberotak.
Mereka juga memukul perut anak itu sampai tersungkur ke tanah.Della menarik rambut Ivona , lantas kepala gadis itu terdongak menatap wajah datar Della.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ivona Dan Air Matanya
Teen FictionJudul dulu:four sisters 44/four brother 44 Judul sekarang; Ivona dan air matanya Menceritakan kehidupan 4 saudara yang harmonis,suka dan dukanya mereka "Bukan aku kak pembunuh"